Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Najmiah tergiur jadi pengikut usai lihat video Dimas Kanjeng

Najmiah tergiur jadi pengikut usai lihat video Dimas Kanjeng Pengasuh Padepokan Kanjeng Dimas. ©2016 Merdeka.com/Masfiatur Rochma

Merdeka.com - Muhammad Nur Najmul (39), putra bungsu almarhumah Hj Najmiah (sebelumnya ditulis Najemiah) mengaku tahu aktivitas ibunya sejak awal bergabung jadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi. Bahkan ibundanya kerap marah balik ketika dinasihati masalah Dimas Kanjeng.

Dan keluarga sudah menasehati tapi Hj Najmiah, ibu tiga anak itu tetap ngotot bahkan balik marah saat diperingati oleh Prof Abdul Muin suaminya bahwa yang dilakukan Kanjeng Dimas itu adalah penipuan.

Nur menjelaskan, Najmiah kenal Dimas Kanjeng melalui rekan bisnisnya. Awalnya sang Bunda memang tidak percaya, tetapi rekannya itu terus merayu dan memperlihatkan pembuktian penggandaan uang Kanjeng Dimas melalui video di ponsel. Akhirnya Bunda Najmiah, panggilan kepada orang tuanya, terpengaruh juga dan tertarik jadi pengikut.

"Lalu tahun 2013, Bunda mulai mentransfer uang secara bertahap hingga akhir tahun 2015. Diantaranya ada juga yang diserahkan secara tunai dengan membawanya langsung ke Kanjeng Dimas ke Jawa Timur hingga totalnya mencapai Rp 200 miliar lebih. Korban penipuan Kanjeng Dimas itu banyak tapi sepertinya Bunda yang paling besar kerugiannya se Indonesia," tutur Najmul, Rabu (5/10).

Pria sehari-harinya bekerja sebagai kontraktor ini menegaskan, tidak akan menuntut uang bundanya kepada Dimas Kanjeng. "Uang ratusan miliar itu berasal dari bisnis jual beli tanah Bunda. Yakni beli tanah yang belum matang kemudian dimatangkan lalu dijual kembali," urai Najmul.

Soal kematian Najmiah, Nur merasa aneh. Meski begitu, dia akan melihat perkembangannya nanti. Sebab, sementara ini fokus ke kasus penipuan terlebih dahulu.

"Bunda meminum air putih yang botolnya sudah terbuka. Itu air kiriman Kanjeng Dimas. Bunda meninggal dalam kondisi kuku jari tangannya menghitam," kata Nur.

Tentang sosok Hj Najmiah sendiri, Nur menilai, Bundanya itu sosok bertanggungjawab, sebagai tulang punggung keluarga dan menaungi keluarga. Sementara ayahnya, Prof Abdul Muin yang kini pensiunan dosen Unhas kepribadiannya sangat penyabar.

"Bunda itu pengambil sikap dalam keluarga," terangnya. (mdk/ang)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sejak SMA Banyak Gejolak, Cerita Sang Ibu Anies Baswedan Hampir Mau Membakar Sekolah
Sejak SMA Banyak Gejolak, Cerita Sang Ibu Anies Baswedan Hampir Mau Membakar Sekolah

Cerita Aliyah Rasyid ibunda Anies Baswedan yang mengungkap fakta sang putra dulu sempat ingin bakar sekolah saat duduk di bangku SMA.

Baca Selengkapnya
Pulang dari Gereja, Anak Tiba-Tiba Lihat Ibunya Nonton TV Ceramah Gus Miftah, Bikin Ketar Ketir
Pulang dari Gereja, Anak Tiba-Tiba Lihat Ibunya Nonton TV Ceramah Gus Miftah, Bikin Ketar Ketir

Berikut momen seorang anak tiba-tiba lihat ibunya nonton TV ceramah Gus Miftah usai pulang dari Gereja.

Baca Selengkapnya
Emosi Ibunda Imam Masykur Bertemu Paspampres Bunuh Anaknya: Kalian Lebih Kejam dari PKI
Emosi Ibunda Imam Masykur Bertemu Paspampres Bunuh Anaknya: Kalian Lebih Kejam dari PKI

Emosional ibunda Imam Masykur ketika menatap langsung ketiga tersangka, yang membunuh anaknya

Baca Selengkapnya
Potret Ning Umi Laila Berdakwah sejak SMP, Sering Disebut Manusia Paket Lengkap
Potret Ning Umi Laila Berdakwah sejak SMP, Sering Disebut Manusia Paket Lengkap

Video pendek ceramah Ning Laia bertebaran di media sosial, terutama TikTok

Baca Selengkapnya
Gara-Gara Nonton Debat Capres, ABG di Palembang Tonjok Wajah Ibu Kandung hingga Memar
Gara-Gara Nonton Debat Capres, ABG di Palembang Tonjok Wajah Ibu Kandung hingga Memar

korban minta polisi segera menindaklanjuti laporan dengan menangkap dan memenjarakan anaknya.

Baca Selengkapnya
Niat ke TPQ Buat Mengaji, Lima Bocah Malah Dicabuli Guru dengan Dalih dapat Pahala
Niat ke TPQ Buat Mengaji, Lima Bocah Malah Dicabuli Guru dengan Dalih dapat Pahala

Perbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.

Baca Selengkapnya