Nelayan tewas usai nyebur ke laut tangkap ikan lepas dari pancingan
Merdeka.com - Rahim (40), nelayan Selumit Pantai, Tarakan, Kalimantan Utara, pagi tadi ditemukan tewas di perairan sekitar pulau Sadau, Tarakan. Tiga hari lalu, dia dilaporkan tenggelam, saat memancing ikan.
Jasad Rahim, ditemukan mengambang di perairan laut itu sekira pukul 10.00 oleh tim SAR gabungan bersama masyarakat nelayan sekitar, dalam penyisiran yang dimulai pukul 07.00 WITA.
"Sudah, sudah ditemukan sekira jam 10.10 pagi tadi. Lokasinya berjarak sekitar 1,5 kilometer dari lokasi korban dilaporkan (tenggelam)," kata Kasi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Kaltim-Kaltara Octavianto, Kamis (2/8).
-
Dimana nelayan menemukan hewan laut itu? Hewan laut aneh dan misterius ini tidak sengaja ditangkap kapal nelayan Jepang; Zuiyo Maru yang sedang berlayar disebelah timur Christchurch, Selandia Baru.
-
Di mana penyelam menemukan bangkai kapal? Di lepas pantai Pejabat setempat menyisir pesisir pantai dan memilih sejumlah lokasi yang memiliki struktur bangunan bawah laut yang tidak lazim untuk dijelajahi penyelam.
-
Apa yang ditemukan penyelam itu? 'Ini adalah bagian besar dari gading Mastodon yang sudah lama punah,' ujar Lundberg, dilansir Independent, Minggu, (9/6).
-
Kenapa nelayan Kebumen tenggelam? Saat itu korban bersama rekannya, Parwono (42), hendak berangkat dari Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pasir menuju ke tengah laut menggunakan “perahu katir“ untuk menangkap ikan. Namun dalam perjalanan perahu tersebut dihantam gelombang hingga terbalik. Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang.
-
Apa yang ditemukan pemancing di Sungai Musi? Situs kerajaan Sriwijaya pada zaman dahulu yang dikenal sebagai Pulau Emas telah ditemukan para pemancing lokal yang melakukan penyelaman malam hari di Sungai Musi, Sumatera Selatan.
-
Di mana nelayan Kebumen tenggelam? Sodiran tenggelam di laut dan akhirnya hilang. Sedangkan Parwono berhasil diselamatkan oleh nelayan lain yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Octavianto menerangkan, temuan jasad korban, lantas dievakuasi untuk kemudian diserahkan ke keluarganya, agar segera bisa dimakamkan. "Operasi SAR ditutup, unsur SAR kembali ke kesatuan masing-masing," ujarnya.
Peristiwa itu sendiri terjadi Selasa (31/7) lalu, sekira pukul 18.00. Rahim bersama dengan rekannya sesama nelayan yang juga kelurganya, Mansah (50), pergi memancing ke perairan Pulau Sadau, menggunakan perahu motor.
"Mereka sedang memasang peralatan pancing. Tidak lama, ada ikan yang berhasil terjerat pancing," terang Octavianto.
Belakangan, ikan yang berhasil terjerat pancing, lalu terlepas. "Korban refleks, ikut melompat mencari ikan yang terlepas dari pancing itu. Tapi, setelah lompat, korban tidak muncul kembali ke permukaan," tambahnya.
Menerima laporan korban, pencarian unsur SAR gabungan dari Basarnas pos SAR Tarakan, BPBD Tarakan serta Polair Tarakan dan juga masyarakat nelayan, dilakukan mulai Rabu (1/8) kemarin. Akhirnya, korban ditemukan pagi tadi.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Nasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaSaksi berusaha mencari korban namun takut turut dimangsa.
Baca SelengkapnyaSaat kejadian, korban bersama anaknya. Melihat ayahnya diterkam buaya, anak korban langsung pergi melapor dan mencari bantuan kepada warga.
Baca Selengkapnyatubuh La Ode Harupin yang terapung dengan kondisi sudah meninggal usai diterkam buaya
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi pada Sabtu, 24 Agustus 2024 sekira pukul 22.00 WIB.
Baca SelengkapnyaHamid diterkam buaya diperkirakan pukul 18.00 Wita, Senin (4/11).
Baca SelengkapnyaMereka kemudian berenang dan terbawa arus ombak di kawasan terlarang Pantai Barat, Kabupaten Pangandaran.
Baca SelengkapnyaSeorang kru yang selamat mengaku sempat melihat temannya meninggal dunia di tengah lautan
Baca SelengkapnyaBeberapa jam kemudian, mayat korban ditemukan tak jauh dari TKP.
Baca SelengkapnyaKorban bersama dua rekannya, AN (14) dan RF (12), terjatuh ke sungai akibat perahu terbalik.
Baca SelengkapnyaKapal nelayan pencari teripang asal Sulawesi Tenggara, terombang-ambing dua hari akibat patah kemudi di dekat perbatasan Indonesia-Australia.
Baca Selengkapnya