Nisan Dirusak Orang Tak Dikenal di Magelang dari Makam Nasrani dan Muslim

Merdeka.com - Perusakan nisan makam di sejumlah Tempat Pemakaman Umum (TPU) terjadi di Kota Magelang. Berdasarkan penelusuran merdeka.com, diketahui ada 22 buah makam rusak di empat TPU di Kota Magelang.
Perusakan nisan ini terdiri dari 19 makam nasrani dan tiga makam muslim. Ke empat TPU itu adalah TPU Giriloyo, Kelurahan Jurangombo, Kecamatan Magelang Selatan. Di TPU ini ada 12 makam yang rusak.
Kemudian di TPU Kiringan di Magelang Selatan, Kota Magelang, ada 8 makam rusak. Lalu di TPU Malangan di Magelang Selatan, Kota Magelang, ada satu makam rusak. Dan terakhir di TPU Segadoeng, Jalan Beringin, Tidar Krajan Tidar Utara, Kota Magelang, ada satu makam dirusak. Total ada 22 makam dirusak.
Mulyono (42), salah seorang juru kunci di TPU Giriloyo, Kota Magelang, menuturkan perusakan terhadap makam ini diperkirakan terjadi pada 26 Desember 2018 malam. Terjadinya perusakan makam justru diketahui pertama oleh pihak keluarga yang dimakamkan di TPU Giriloyo.
Mulyono menuturkan, jika kerusakan terjadi pada nisan yang berbentuk salib. Mulyono mengatakan, sebagian besar nisan berbentuk salib itu dicabut dari makam. Nisan kayu berbentuk salib itu kemudian dihancurkan.
"Ada juga yang dirusak dengan dipukul. Tapi kebanyakan dicabut dari tanah dan dirusak nisannya," ujar Mulyono di TPU Giriloyo, Magelang, Kamis (3/1).
Sri Wahyu Lestari (43) warga yang tinggal di depan TPU di Segadoeng, Magelang Selatan, menyebut perusakan terhadap satu nisan diduga terjadi pada 30 Desember 2018 malam sekitar pukul 00.10 WIB. Wahyu mengaku saat terjadi perusakan sempat mendengar ada suara dari dalam TPU Segadoeng.
"Ada suara dug, dug, dug, kayak suara orang mukul gitu. Saya kira ada orang yang nebang pohon. Kemudian saya keluar ke rumah melihat kondisi di makam. Tapi ada orang yang ngelihatin saya terus saya masuk ke rumah lagi," ungkap Wahyu.
Wahyu menuturkan baru pagi harinya berani mengecek ke dalam makam. Saat melakukan pengecekan diketahui ada satu nisan kayu berbentuk salib yang mengalami kerusakan. Nisan kayu salib itu diketahui adalah makam F. Sriyati yang baru dimakamkan pada 5 Desember 2018.
Sedangkan untuk perusakan di TPU Malangan dan TPU Kiringan yang letaknya berdekatan dilakukan pada dua waktu yang berbeda.
Di TPU Kiringan pertama kali diketahui Senin, 31 Desember 2018. Kuat dugaan perusakan dilakukan pada Minggu 30 Desember 2018 malam atau Senin 31 Desember 2018 dini hari.
Di TPU Kiringan diketahui ada 6 nisan berbentuk salib dan 2 nisan muslim yang rusak. Untuk nisan salib semuanya dalam keadaan hancur sedangkan untuk nisan muslim mengalami kerusakan dalam kondisi tercabut dan terbelah dua.
Sedangkan di TPU Malangan diketahui ada satu nisan bebentuk salib yang ditemukan rusak. Perusakan terhadap nisan ini dilakukan pada Selasa, 1 Januari 2019 sekitar pukul 23.00 hingga 24.00 WIB.
Salah seorang warga, Marsudi mengatakan, pelaku perusakan di makam TPU sempat diketahui oleh seorang warga. Kemudian pelaku perusakan sempat dikejar namun tidak berhasil ditangkap
"Ada satu orang yang dikejar. Tapi tidak tertangkap. Kejadiannya malam Rabu kemarin," ungkap Marsudi.
Sementara itu, Kapolresta Magelang, AKBP Kristianto menuturkan jika dari data yang dimilikinya ada 21 makam yang dirusak. Perusakan makam disebut Kristianto terjadi di tiga TPU yaitu di Giriloyo, Kiringan dan Malangan.
"Yang dirusak di TPU Giriloyo 12 makam, 11 umat kristiani satu makam muslim. Yang kedua di TPU Kiringan itu ada delapan makam, enam makam kristiani dua makam muslim. Satu lagi ada di TPU Malangan itu satu makam kristiani," urai Kapolresta Magelang AKBP Kristanto Yoga Darmawan saat dihubungi Kamis (3/1/2019).
Kristianto menuturkan perusakan makam terjadi secara berurutan. Kejadian pertama terjadi di TPU Giriloyo yang baru diketahui penjaga makam pada Rabu (26/12) pagi. Kemudian peristiwa kedua terjadi di TPU Kiringan pada Senin (31/12) pagi. Terakhir, kejadian serupa terjadi di TPU Malangan yang diketahui pada Rabu (2/1) pagi.
"Ketika paling terakhir di TPU Malangan itu beberapa saksi melihat ciri-ciri dari pelaku karena dibangunkan suara berisik suara dentuman palu," tutup Kristianto.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya