Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Nyaris bentrok dengan warga Puri, puluhan preman diamankan polisi

Nyaris bentrok dengan warga Puri, puluhan preman diamankan polisi Polisi amankan puluhan preman usai ricuh dengan warga Puri. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Polisi mengamankan sekitar 62 warga yang diduga preman suruhan pabrik karet PT Bumi Nusa Makmur (BNM) di Desa Medali Kecamatan Puri, Kabupaten Mojokerto, Jatim, setelah nyaris ricuh dengan warga setempat. Kericuhan dipicu oleh warga yang melakukan penghadangan para preman yang akan memaksa masuk ke lokasi pabrik karet, Selasa (4/4).

Kapolsek Puri AKP Airlangga mengatakan, ada sekitar 62 preman yang diamankan ke Polres Mojokerto setelah ricuh dengan ribuan warga Kecamatan Puri, saat menuju lokasi pabrik karet. Mereka adalah warga Kecamatan Jetis, Kabupaten Mojokerto, wilayah Utara Sungai Brantas. Sebagian dari mereka masih muda dan tubuhnya bertato.

"Ada sekitar 62 orang dan satu truk yang kita amankan di Polres Mojokerto untuk dimintai keterangan dan penyelidikan," kata Airlangga, Selasa (4/4).

Menurut Airlangga, dari informasi yang diterima, 62 orang ini akan masuk ke pabrik dan membongkar portal (palang besi) yang dipasang warga medali di jalan raya Desa Sumolawang yang menuju ke lokasi pabrik. 62 warga ini bukan warga Desa Medali, dan bukan warga Kecamatan Puri.

"Ini sedang didata, mereka mengaku warga Kecamatan Jetis, utara sungai brantas. Tadi tidak sampai bentrok, hanya situasi memanas," terang Airlangga.

Sementara Kepala Desa Medali, Miftahudin, mengatakan, warga sudah hampir satu bulan menjaga supaya tidak ada aktifitas produksi di pabrik karet PT BNM Ini sesuai kesepakatan pihak pabrik dan warga, setelah ada Surat Keputusan (SK) Bupati Mojokerto, yang mencabut izin gangguan (HO) PT BNM, setelah masa berlakunya habis tanggal 9 Desember 2016 lalu.

"Saya tahu ada orang satu truk dibawa oleh ribuan warga Desa Medali dan Desa Sumolawang ke Balai Desa Medali. Kemudian diamankan polisi ke Polres Mojokerto," kata Mifta.

Menurut Mifta, dari informasi warga, ada puluhan orang mengendarai dua truk menuju pabrik karet. Mereka dihentikan warga Desa Sumolawang sekitar 100 meter sebelum lokasi pabrik. Saat ditanya mereka malah menantang warga.

"Mereka berusaha memaksa akan masuk pabrik, koordinatornya bernama Pras mengaku disuruh namanya Rudi. Tapi Rudi siapa itu belum tahu," jelas Mifta.

Secara terpisah Humas PT BNM Jesicha Yeni Susanti membantah adanya keterlibatan pabrik karet dalam pengerahan puluhan preman. Menurutnya pabrik karet sudah berhenti beroperasi. Di dalam pabrik hanya ada satpam yang menjaga aset perusahaan.

"Pabrik tidak pernah menyuruh atau mengerahkan preman seperti itu," tandasnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP