Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orang tua SD di Banyumas dikejutkan peredaran LKS berbahasa vulgar

Orang tua SD di Banyumas dikejutkan peredaran LKS berbahasa vulgar LKS berbahasa vulgar. ©2016 Merdeka.com/chandra

Merdeka.com - Orang tua murid Sekolah Dasar (SD) di Banyumas Jawa Tengah dihebohkan dengan adanya buku pendamping LKS berbahasa vulgar dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah Raga untuk kelas 5. Para orang tua murid mengaku resah lantaran materi buku latihan siswa yang ada, dinilai terlalu vulgar dan tidak layak diajarkan untuk anak usia Sekolah Dasar.

Salah satu orang tau siswa, Saladin Ayyubi (40) mengaku terkejut saat mendampingi anaknya belajar.

"Saya benar-benar kaget saat membaca ada soal vulgar seperti itu," katanya, Selasa (6/12).

Bahkan dari pengakuan sang anak, materi yang dinilai tak pantas tersebut sudah dibahas dalam pelajaran di kelas. Saladin mengaku tak habis pikir dengan adanya materi LKS tersebut.

"Teman-teman anak saya ramai waktu gurunya menerangkan soal ini, ada kata dicium lawan jenis," katanya.

Tak hanya Saladin, orang tua murid lainnya, Eko Widiyatno (50) tak kalah kaget saat sang anak menanyakan pertanyaan yang vulgar sesuai dengan soal di dalam LKS. Ia menilai materi tersebut sangat tidak pantas, masuk dalam materi soal ujian yang saat ini sedang berlangsung.

"Saya sampai shock, saat anak saya yang masih kelas 5 SD bertanya jawaban soal yang menanyakan hubungan seks yang mendapat imbalan. Setelah saya cek memang benar ada pertanyaan seperti itu dalam materi pelajarannya," tuturnya.

Saat dikonfirmasi wartawan, seorang Kepala Sekolah Dasar di Purwokerto, Tri Rudiyati mengaku baru mengetahui adanya persoalan tersebut. Ia mengemukakan, dalam silabus mata pelajaran memang disebutkan adanya bahasan mengenai sistem reproduksi dan juga menghindarkan anak dari praktik pelecehan seksual.

"Tetapi, materi dan pertanyaan dalam buku pelajaran itu (LKS) memang terlalu berlebihan. Karena memang, tidak pantas soal tersebut masuk dalam LKS anak-anak kelas 5, apalagi mendapat pertanyaan-pertanyaan macam itu," tuturnya.

Untuk itu, ia akan menarik semua buku tersebut dari semua siswa kelas 5 di tempatnya.

"Kami akan menarik semua bukunya, dari seluruh murid kelas 5 yang total siswanya sekitar 160 anak," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Purwadi Santosa berjanji akan meminta penjelasan dari tim penyusun yang merupakan kelompok guru pendidikan jasmani dan olah raga Kabupaten Banyumas.

"Tim penyusun menginterpretasikan dari materi kurikulum menghindarkan diri dari pelecehan seksual. Kami akan akan meminta penjelasan dari tim penyusun mengenai persoalan ini," ujarnya.

Dari hasil pengamatan, buku LKS tersebut disusun oleh 10 orang yang menamakan Tim Penjaskes Sportif. Dalam bagian buku tersebut tidak tertulis nama penerbit buku tersebut.

(mdk/sho)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP