Orang tua SD di Banyumas dikejutkan peredaran LKS berbahasa vulgar
Merdeka.com - Orang tua murid Sekolah Dasar (SD) di Banyumas Jawa Tengah dihebohkan dengan adanya buku pendamping LKS berbahasa vulgar dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani dan Olah Raga untuk kelas 5. Para orang tua murid mengaku resah lantaran materi buku latihan siswa yang ada, dinilai terlalu vulgar dan tidak layak diajarkan untuk anak usia Sekolah Dasar.
Salah satu orang tau siswa, Saladin Ayyubi (40) mengaku terkejut saat mendampingi anaknya belajar.
"Saya benar-benar kaget saat membaca ada soal vulgar seperti itu," katanya, Selasa (6/12).
-
Siapa yang bertugas memberikan edukasi tentang seksualitas pada anak? Mencegah pelecehan seksual pada anak adalah tanggung jawab bersama, dan orang tua memegang peranan penting dalam membekali anak dengan pengetahuan serta nilai-nilai yang melindungi mereka.
-
Bagaimana mengajarkan pendidikan seks pada anak? Mengenalkan informasi seksual secara bertahap sesuai dengan tingkat usia anak sangat penting.
-
Mengapa edukasi seksual dari orang tua penting untuk remaja? Dengan begitu, anak remaja tidak perlu mencari informasi dari sumber yang tidak terpercaya, yang dapat berpotensi membahayakan mereka.
-
Apa yang perlu diajarkan kepada anak untuk mencegah kekerasan seksual? 'Ajarkan cara mengidentifikasi situasi yang berbahaya, menolak pendekatan pelaku, dan mencari bantuan ketika diperlukan,' kata Meita.
-
Apa saja yang diajarkan dalam pendidikan seks? Melalui edukasi seksual, anak bisa mendapatkan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi, hubungan interpersonal yang sehat, serta hak dan kewajiban dalam pernikahan.
-
Siapa yang perlu terlibat dalam pendidikan seks anak? Keterlibatan semua orang tua dalam diskusi tentang seks sangat penting.
Bahkan dari pengakuan sang anak, materi yang dinilai tak pantas tersebut sudah dibahas dalam pelajaran di kelas. Saladin mengaku tak habis pikir dengan adanya materi LKS tersebut.
"Teman-teman anak saya ramai waktu gurunya menerangkan soal ini, ada kata dicium lawan jenis," katanya.
Tak hanya Saladin, orang tua murid lainnya, Eko Widiyatno (50) tak kalah kaget saat sang anak menanyakan pertanyaan yang vulgar sesuai dengan soal di dalam LKS. Ia menilai materi tersebut sangat tidak pantas, masuk dalam materi soal ujian yang saat ini sedang berlangsung.
"Saya sampai shock, saat anak saya yang masih kelas 5 SD bertanya jawaban soal yang menanyakan hubungan seks yang mendapat imbalan. Setelah saya cek memang benar ada pertanyaan seperti itu dalam materi pelajarannya," tuturnya.
Saat dikonfirmasi wartawan, seorang Kepala Sekolah Dasar di Purwokerto, Tri Rudiyati mengaku baru mengetahui adanya persoalan tersebut. Ia mengemukakan, dalam silabus mata pelajaran memang disebutkan adanya bahasan mengenai sistem reproduksi dan juga menghindarkan anak dari praktik pelecehan seksual.
"Tetapi, materi dan pertanyaan dalam buku pelajaran itu (LKS) memang terlalu berlebihan. Karena memang, tidak pantas soal tersebut masuk dalam LKS anak-anak kelas 5, apalagi mendapat pertanyaan-pertanyaan macam itu," tuturnya.
Untuk itu, ia akan menarik semua buku tersebut dari semua siswa kelas 5 di tempatnya.
"Kami akan menarik semua bukunya, dari seluruh murid kelas 5 yang total siswanya sekitar 160 anak," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Banyumas, Purwadi Santosa berjanji akan meminta penjelasan dari tim penyusun yang merupakan kelompok guru pendidikan jasmani dan olah raga Kabupaten Banyumas.
"Tim penyusun menginterpretasikan dari materi kurikulum menghindarkan diri dari pelecehan seksual. Kami akan akan meminta penjelasan dari tim penyusun mengenai persoalan ini," ujarnya.
Dari hasil pengamatan, buku LKS tersebut disusun oleh 10 orang yang menamakan Tim Penjaskes Sportif. Dalam bagian buku tersebut tidak tertulis nama penerbit buku tersebut.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendidikan seksual harus diterapkan sebagai langkah awal untuk memberikan pemahaman dasar pada anak
Baca SelengkapnyaPendidikan seks terhadap perlu disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami oleh anak
Baca SelengkapnyaPengajaran pendidikan seksual pada anak memerlukan pemahaman yang tepat dan menyeluruh dari orangtua.
Baca SelengkapnyaSejumlah pendidik di Garut Jawa Barat dibuat resah dengan berkembangnya kasus LGBT pelajar.
Baca SelengkapnyaDiketahui pemilik akun Instagram Nangkela yang mengunggah konten-konten tidak pantas itu dikelola pribadi oleh guru seni budaya bernama I Wayan Putra Ivantara.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar yang diatur PP Kesehatan itu akan ditindaklanjuti.
Baca SelengkapnyaSeorang guru SD swasta di Kecamatan Taebenu, Kabupaten Kupang, NTT, DOS (56) dilaporkan ke Polres Kupang, karena diduga mencabuli empat siswanya.
Baca SelengkapnyaMeskipun ada dugaan pelaku punya hubungan asmara dengan korban, namun perbuatan tersebut tidak dapat dibenarkan mengingat usia korban masih di bawah 13 tahun.
Baca SelengkapnyaDari laporan yang diterima, murid yang menjadi korban tersebut masih duduk di bangku kelas 6 SD.
Baca SelengkapnyaNP baru menceritakan apa yang dialaminya belakangan ini saat ia duduk di bangku kelas 4.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban, Elna Febiastuti mengatakan pihaknya melaporkan kasus dugaan pelecehan seksual ini ke Polresta Yogyakarta pada Senin (8/1).
Baca Selengkapnya