Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Orang yang Ajarkan Bakar Jenazah Fera Adalah Teman Paman Prada DP

Orang yang Ajarkan Bakar Jenazah Fera Adalah Teman Paman Prada DP Prada DP bunuh kekasihnya di Sumsel. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Imam, orang yang mengajarkan membakar jenazah Fera Oktaria (21) tak lain adalah teman paman Prada DP (22). Imam sudah meninggal dunia saat kasus ini diselidiki.

Hal itu berdasarkan keterangan bibi korban, Elsa Eliza, dalam persidangan di Pengadilan Militer I-04 Palembang, Selasa (6/8). Dia adalah saksi kedelapan yang dihadirkan oditur.

"Imam itu teman suami saya. Kalau dibilang dekat juga tidak terlalu. Paling kalau main ke rumah sebentar, habis itu pulang," ungkap Elsa.

Elsa menyebut Imam berkunjung ke rumahnya satu minggu usai penemuan jasad korban. Namun, tidak banyak membicarakan kasus tersebut.

"Ya pernah ke rumah, kira-kira satu minggu setelah kejadian itu," ujarnya.

Hanya saja, kata dia, Imam sudah meninggal dunia beberapa bulan lalu atau saat kasus ini tengah diselidiki Denpom II Sriwijaya. "Saya dapat kabar dua sudah meninggal," kata dia.

Elsa mendapat informasi dari kakak iparnya bahwa Prada DP dan Imam berada di Musi Banyuasin pada 8 Mei 2019. Elsa dan suaminya pun berangkat ke sana menemui Prada DP untuk menanyakan alasan kabur dari pendidikan.

"Dia (terdakwa) nangis, tapi tidak mau jawab pertanyaan saya. Dia cuma bilang sudahlah," kata dia.

Ketika bertemu itu, saksi Elsa menanyakan keberadaan korban yang dilaporkan hilang. "Saya tanya lagi, dia (terdakwa) jawab tidak tahu," ujarnya.

Seolah-olah tak terjadi apa-apa, Elsa dan suaminya pulang ke Palembang. Dalam perjalanan, Elsa diberitahu suaminya bahwa terdakwa telah membunuh korban. Dia pun menelpon orangtua terdakwa untuk segera berangkat ke Sungai Lilin, Musi Banyuasin.

"Malamnya sekitar pukul sembilan, kami ke sana lagi, Sungai Lilin. Kami ketemu sama dia," terangnya.

Ketika ibunya pulang, terdakwa turut ikut. Hanya saja, dia minta diturunkan di jalan, sedangkan Imam pulang naik motor. Kemudian, kakak ipar saksi meminta uang kepadanya sebesar Rp2 juta untuk diberikan kepada terdakwa.

"Saya tidak tahu lagi kemana dia pergi. Dua minggu selanjutnya, saya dapat kabar dia ada di Banten, tapi tidak tahu persis dimana alamatnya," pungkasnya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP