Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PA 212 Bantah Culik Ninoy Karundeng, Justru Mengamankan dari Amukan Massa ke Masjid

PA 212 Bantah Culik Ninoy Karundeng, Justru Mengamankan dari Amukan Massa ke Masjid Sidang koordinator FPI Novel Bamukmin. ©2015 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Ketua Media Center Persaudaraan Alumni (PA) 212 Novel Bamukmin meminta Ninoy Karundeng mengklarifikasi pernyataan yang diculik dan dianiaya di sekitar Masjid Al Falah, Pejompongan, Jakarta Pusat. Bahkan, Ninoy mengaku mau dibunuh saat itu.

"Harus diklarifikasi nih bahwa tidak ada penculikan karena bahasa penculikan framing untuk penyesatan opini, karena vonis," kata Novel Bamukmin saat dikonfirmasi, Selasa (8/10).

Novel menceritakan, saat aksi demo di kawasan Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta Pusat itu, Ninoy menghampiri para demonstran. Di mana saat itu tengah memanas. Saat itu, lanjut Novel, Ninoy merekam dan melancarkan perkataan-perkataan provokatif.

Karena situasi yang memanas, relawan Jokowi itu dibawa oleh massa aksi dan para pengurus masjid. Menurut Novel, Ninoy dibawa untuk diamankan agar tidak diamuk massa.

"Ninoy yang datang ke massa (demonstran) kemudian meliput. Namun dengan narasi memprovokasi massa lalu diamankan oleh para pengurus masjid dan Ustaz Bernard Abdul Jabbar dibawa ke dalam masjid," ujar Novel.

Saat diamankan ke masjid, Ninoy sudah dalam keadaan babak belur oleh massa. Yang memukul, lanjut Novel, massa yang sedang berdemonstrasi.

"Massa dari mana saja yang setau saya tetap dominan adalah para pelajar, dan mahasiswa," tegas Novel.

Dalam hal ini, Novel membantah pengurus masjid melakukan pemukulan. Menurutnya, pengurus masjid hanya menginterogasi Ninoy seperti yang beredar di media sosial.

"Setahu saya pengurus masjid tidak ada kekerasan hanya interogasi saja seperti di video yang viral itu dan masuk ke dalam masjid Ninoy sudah lebam wajahnya. Seharusnya Ninoy tahu diri dan berterima kasih kepada pengurus masjid karena sudah dilindungi bahkan dijamu sampai pulang pun diantar bahkan motornya diangkut dengan mobil yang pengurus sewa," beber Novel.

Kendati demikian, Novel berharap keadilan ada saat persidangan nanti. Dia yakin fakta akan berpihak kepada kubu Persaudaraan Alumni 212.

"Nanti hakim yang tentukan disidang bahwa kasus Buzer Jokowi yang diduga penyebar hoaks dan provokasi itu dalam penculikan atau bukan," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP