Palsukan resep dokter, perawat RS Hasan Sadikin Bandung ditangkap
Merdeka.com - Seorang perawat di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung berinisial FL dan rekannya MK harus berurusan dengan polisi. Keduanya ditangkap lantaran berusaha memalsukan resep atas nama dr Irwan.
Pemalsuan resep itu terbongkar ketika MK yang berperan sebagai penebus obat dicurigai apoteker di apotek rumah sakit pelat merah tersebut. Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, modus yang dilakukan tersangka ini yakni memalsukan satu lembar resep dokter dari ruangan Kana A RSHS.
Saat akan menebus, MK menjual nama pasien Mujim yang disebut-sebut butuh obat petidin injeksi.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang meracuni MR? Meski ada di kopi racikan sang ayah, racun itu ternyata dimasukkan oleh tetangga mereka, Ayuk Findi Antika (26) secara diam-diam.
-
Siapa residivis yang ditangkap? 'Kasus narkotika home industri ekstasi ini kita ungkap pada 8 Maret 2024 di apartemen Sentraland lantai 11 Jalan Boulevard Raya, Cengkareng, Jakarta Barat,' kata Dirnarkoba Polda Metro Jaya, Kombes Pol Hengki saat konferensi pers di Polda Metro Jaya, Jumat (15/3).
-
Siapa yang melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik? Keluarga Nanie Darham melaporkan klinik terkait dugaan malapraktik setelah melihat kejanggalan dalam kematiannya.
-
Siapa yang tertangkap terkait penipuan ini? Ada tiga WNA diduga melakukan pungutan liar berkedok sumbangan agama.
-
Apa yang dipalsukan oleh sindikat? 'Penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya telah menetapkan empat tersangka yakni YY (44), HG (46), PAW (38), dan IM (31). Untuk tersangka IM (31) saat ini masih dalam pencarian kita dan sudah masuk dalam daftar pencarian orang,' kata Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya, AKBP Samian dalam keterangannya, Rabu (20/12).Samian mengatakan, kasus ini terungkap dari informasi dari Divisi Propam Mabes Polri yang menindak terkait hal tersebut, kemudian dikembangkan ke pihak lainnya. Menurut pengakuannya, para tersangka telah 18 kali membuat dan menjanjikan membuat STNK khusus atau pelat nomor rahasia yang ternyata palsu.'
"Tersangka MK menggunakan pakaian dinas perawat datang ke Apotek Pusat RSHS Bandung dengan membawa satu lembar resep dokter untuk menebus obat petidin injeksi sebanyak tiga ampul," kata Yusri, Jumat (7/10).
Namun apoteker yang berjaga pada kejadian Kamis (6/10) dini hari tersebut, tidak lantas memberikan obat yang diminta. Apoteker kemudian menanyakan kebutuhan obat tersebut. Tapi melihat gelagat yang tidak beres, kemudian MK meninggalkan Apotek Pusat RSHS Bandung.
"Kemudian ada telepon dari seseorang yang mengaku sebagai dokter yang menulis resep tersebut," ujarnya.
Apoteker makin mencium hal tidak beres. Petugas apotek kemudian menghubungi ruangan Kana A menanyakan perihal kebenaran perawat yang mau nebus obat. "Di ruangan Kana A tidak pernah ada yang memerintahkan resep tersebut," lanjut dia.
Setelah bisa dipastikan bahwa terjadi penipuan, akhirnya petugas apotek pun langsung melaporkan kejadian tersebut ke kantor polisi terdekat. Tim dari Polsek Sukajadi yang mendapatkan laporan tersebut berhasil menangkap MK.
Lalu dikembangkan hingga akhirnya tertuju pada tersangka FL yang merupakan salah satu perawat di RSHS Bandung. "Kedua tersangka saat ini mendekam di Mapolsek Sukajadi untuk dimintai keterangan mengenai motif pemalsuan resep ini," katanya.
Kepala Humas RSHS Bandung Nurul Wulandhani membenarkan adanya salah satu perawat yang tertangkap akibat memalsukan resep dokter. Pihaknya tidak akan segan-segan memberikan sanksi pada perawatanya yang melakukan penipuan.
"Tersangka FL ini memang oknum perawat yang menyalahgunakan wewenangnya. Kami sendiri yang langsung melapor ke polisi untuk kemudian ditindaklanjuti sebagaimana mestinya," tandasnya.
Pihaknya mendorong kepolisian untuk mengungkap motif di balik pemalsuan resep tersebut. Dia menyatakan, apakah nantinya disalah gunakan selayaknya narkoba atau seperti apa pihak RSHS lebih memilih menunggu hasil pengungkapan dari kepolisian. Untuk diketahui obat tersebut adalah obat penahan rasa sakit.
"Tiga ampul itu memang melebihi batas wajar kebutuhan seseorang. Itu melebihi dosis sehingga petugas apotek saat itu mencurigai. Untuk pasien dengan nama Mujim memang ada. Namun memang tidak lagi membutuhkan obat ini," tandasnya. (mdk/rnd)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak BPJS berupaya melakukan tuntutan perdata terhadap managemen rumah sakit untuk segera mengembalikan dana kerugian tersebut.
Baca SelengkapnyaSetelahnya KPK baru bisa menyelidiki dugaan klaim fiktif di kasus tersebut.
Baca SelengkapnyaHeboh pria lulusan SMA menjadi dokter gadungan selama dua tahun di rumah sakit Surabaya.
Baca SelengkapnyaRSUD Pirngadi Medan tak menampik dalam proses distribusi obat mengalami keterlambatan. Namun kini obat-obatan itu telah tiba di RSUD Dr.Pirngadi Medan.
Baca SelengkapnyaDalam pemeriksaan majelis etik, dokter MY membantah telah mencabuli istri pasien.
Baca SelengkapnyaAksi dokter gadungan bernama Susanto ini diketahui telah terjadi selama bertahun-tahun.
Baca SelengkapnyaBukan tanpa modal, modus Suyanto mengelabuhi rumah sakit ternyata bermodalkan identitas palsu seorang dokter asli.
Baca SelengkapnyaSusanto didakwa melakukan penipuan karena mengaku-ngaku sebagai dokter dan bekerja di PT Pelindo Husada Citra (PHC) selama dua tahun lebih.
Baca SelengkapnyaMengetahui masalah tersebut, Pahala Nainggolan tak segan-segan menempuh jalur hukum
Baca SelengkapnyaPengembalian berkas, kata Trunoyudo, dilakukan setelah penyidik melengkapi semua catatan dari jaksa peneliti.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus waspada dengan adanya praktik dokter gadungan.
Baca SelengkapnyaKPK menduga oknum dokter atau mantan dokter di rumah sakit dan manajemen ikut bermain dalam praktik korupsi ini.
Baca Selengkapnya