Paman Mengamuk dan Bunuh Keponakan, Diduga Terkait Ilmu Hitam
Merdeka.com - Wayan Tangsi (65), warga Desa Subur, Kecamatan Sukamaju Selatan, Kabupaten Luwu Utara, Sulsel tiba-tiba mengamuk, melukai hingga menyebabkan keponakan perempuannya Sayu Kade, (42) meninggal dunia pada Rabu (6/11). Padahal saat itu tengah dilakukan persiapan pernikahan putrinya yang sedianya berlangsung dengan suka cita pada hari ini, Kamis (7/11).
Sekitar pukul 07.00 WIB, Wayan Tangsi mengambil parang dari dapur. Dia melangkah menuju balai-balai di belakang rumah yang saat itu dipenuhi kerabat perempuan yang tengah mempersiapkan dan mengerjakan sayur mayur untuk kebutuhan pesta pernikahan.
Melihat pamannya membawa parang, Sayu Kade yang tengah membersihkan tangkai-tangkai cabai panik dan langsung turun dari balai-balai. Dia berlari menghampiri anaknya yang berusia 3 tahun yang tengah bermain.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa pelaku penganiayaan? Viral Remaja Pukuli Bocah Lalu Mengaku sebagai Keponakan Mayor Jendera Sekelompok remaja tmenganiaya dan mencaci bocah di Bandung, Jawa Barat.
-
Siapa yang ditikam mantan ayah tiri? Seorang remaja putri M (19) tewas setelah ditikam mantan ayah tirinya, SE (53). Sang ibu SR (53) juga terluka parah ditusuk mantan suaminya itu.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang tewas akibat penganiayaan di Sukolilo? Kapolda tidak ingin perilaku main hakim sendiri seperti tragedi bos rental mobil inisial BH asal Jakarta yang tewas terulang kembali.
-
Siapa yang melakukan penusukan? Informasi yang dihimpun menyebutkan, korban yang berusia 8 tahun itu mengalami kebutaan pernanen pada mata sebelah kanannya. Kejadian itu sendiri, terjadi pada 7 Agustus lalu.
"Belum sempat ambil anaknya, Wayan Tangsi sudah mendekat dan langsung menebas. Parangnya sangat tajam, hingga jari telunjuk dan jari tengah Sayu Kade putus, kepalanya luka menganga. Para ibu lain yang ada di balai-balai itu ketakutan dan langsung berhamburan. Amuk Wayan Tangsi baru terhenti setelah seorang laki-laki memeluknya dari belakang," kata Kapolsek Sukamaju, Ipda Kawaru.
Persiapan Nikah Berujung Duka
Sayu Kade langsung dibawa ke puskesmas setempat. Lalu dirujuk ke Rumah Sakit. Namun nahas, nyawanya tidak tertolong lagi.
"Saya ke TKP ditemukan parang pelaku. bagian jari korban dan helai-helai rambut korban yang berserakan. Jadi hari ini, seharusnya bergembira karena ada pesta pernikahan putri bungsu pelaku tapi malah jadi hari berkabung," kata Ipda Kawaru.
Akibat kejadian ini, putri bungsu pelaku menjadi trauma. Dia dijemput oleh keluarga calon suaminya untuk digelar acara pernikahan di rumah calon suami.
"Jadi tidak ada aktivitas di rumah pelaku saat ini. Di rumah korban pun yang terletak di kota kecamatan sibuk dengan persiapan pemakaman. Ada tiga rumah kita amankan saat ini yaitu rumah korban, rumah pelaku dan rumah pengantin laki-laki jangan sampai terjadi hal buruk," ucap Kawaru.
Dugaan Ilmu Hitam
Polisi belum menyimpulkan motif pelaku mengamuk hingga menyebabkan kematian kerabatnya. Selama ini antara pelaku dan korban yang tidak lain tidak ada konflik. Bahkan putri pelaku selama ini tinggal di rumah korban dan membantu menjaga toko sejak ekonomi orang tuanya seret.
Namun, dari keterangan yang dikumpulkan, sehari sebelumnya pelaku menunjukkan gelagat aneh. Dia selalu diam. Tidak seperti biasanya. Bahkan malam hari, dia tiba-tiba naik ke atas pohon. Tidak mau turun karena ingin tidur di atas pohon.
"Pelaku baru mau turun setelah pemangku adat yang datang dan memintanya turun dari pohon. Informasinya, diduga pelaku tengah mendalami ilmu hitam," kata Ipda Kawaru.
Saat ini pelaku Wayan Tangsi ditahan di Polsek Sukamaju. Dia masih mengamuk, sering mau terbang-terbang katanya ada lawan. Bahkan membenturkan kepalanya ke dinding tembok Jadi belum bisa diambil keterangannya," tutupnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Akibat penikaman tersebut, korban tewas di tempat kejadian.
Baca SelengkapnyaKorban dan pelaku hanya tinggal berdua serumah. Para saksi menyebut usai ditinggal ibunya, SPN kurang kasih sayang.
Baca SelengkapnyaPeristiwa sadis terjadi di Kota Raja, Kota Kupang, Sabtu (30/3) pukul 19.00 Wita. Seorang warga setempat tega membunuh ibu kandungnya yang sudah berusia renta.
Baca Selengkapnya"Menurut keterangan saksi Siti Rohaini, korban meninggal dunia akibat dipukul oleh sebuah batu konblok oleh anaknya yang diduga mengalami gangguan kejiwaan,
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika penyebab penganiayaan ini dilatarbelakangi persoalan keluarga.
Baca SelengkapnyaSebelum terjadi pemukulan, korban dan pelaku diketahui sempat terlibat cekcok mulut
Baca SelengkapnyaJoktan Bani (67) tewas mengenaskan setelah lehernya ditebas putra kandungnya YB alias Yosit (35). Sang anak juga tewas, diduga bunuh diri.
Baca Selengkapnyaelama ini, tersangka menganggap korban telah menyantet istrinya pada 2015.
Baca Selengkapnyapolisi langsung lakukan penangkapan. Hasil pemeriksaan tubuh korban mengalami kekerasan fisik.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaPengungkapan kasus ini bermula dari peristiwa kebakaran
Baca SelengkapnyaKorban dianiaya dengan cara dicekik pelaku hingga meninggal dunia dan jasadnya langsung dibuang ke sawah yang ada di sekitar rumah tinggal pelaku dan korban.
Baca Selengkapnya