Panggil Wamen BUMN dan Dirut KCIC, Jokowi Bahas Evaluasi Kereta Cepat
Jokowi ingin mengetahui tren penumpang dan penggunaan kereta cepat
Presiden Joko Widodo (Jokowi) memanggil Dirut PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi ke Istana Kepresidenan, Jakarta.
Jokowi ingin mengetahui tren penumpang dan penggunaan kereta cepat Whoosh Jakarta-Bandung.
"Ada beliau ingin melihat tren penumpang gimana. Kemudian, terkait infrastruktur, jalan akses, semua dievaluasi," kata Dirut PT KCIC Dwiyana Slamet Riyadi Dwiyana di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (24/7).
Dwiyana mengatakan, pada intinya ia melaporkan ke Jokowi perihal evaluasi kereta cepat Whoosh. Menurutnya, Jokowi akan mendukung apa yang dibutuhkan oleh kereta cepat.
"Pokoknya evaluasi kereta cepat Whoosh, tren penumpang berapa, perkembangannya. Apa yang dibutuhkan dukungan dari pemerintah apa, misal kayak jalan akses dan segala macem," ujarnya.
Dwiyana menambahkan, evaluasi ini juga untuk persiapan kerja kerja sama selanjutnya dengan pihak Tiongkok. Dia mengakui, China lebih berpengalaman soal keamanan operasi kereta.
"Kemudian nanti kerja sama dengan pihak Tiongkok ke depan apa lagi, evaluasi atas kinerja sekarang, karena pihak Tiongkok yang lebih memiliki pengalaman terkait masalah safety operasi pelayanan," tutur Dwiyana.
Sementara, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan perkembangan kereta cepat dan LRT.
Kartika menyebut, penumpang kereta cepat sudah mencapai 24 ribu penumpang dan LRT 80 ribu. Ke depan, pihaknya akan terus menambah frekuensi operasional kereta.
"Kalau traffic kan kemarin kereta cepat udah sempat mencapai 24 ribu, kalau di LRT udah mencapai 80 ribu. Nah kita akan tambah terus jumlah kereta beroperasi," ungkapnya.
"Kalau di kereta cepat itu dari sekarang 48 jadi 62, yang LRT dari 20 ya kita tambah menjadi 27. Jadi frekuensi kita tambah. Harapannya penumpangnya juga makin banyak," pungkas Kartika.