Panglima TNI: Laporkan jika ada tentara jadi timses dan tak netral di Pemilu 2019

Merdeka.com - Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan ziarah ke makam Panglima Besar Jenderal Soedirman di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kusumanegara, Kota Yogyakarta, Kamis (20/9). Hadi ditemani Kasal Jenderal Mulyono, Kasau Marsekal Yuyu Sutisna dan Kasal Laksamana Siwi Sukma Aji.
Usai berziarah, Hadi mengingatkan tentang netralitas TNI di tahun politik. Netralitas TNI harga mati dan harus dijaga.
"Saya sudah keluarkan buku saku. Itu (buki saku) untuk pegangan prajurit di lapangan. Apabila ada yang melanggar, sanksinya sangat berat," ujar Hadi.
Mantan Kasau ini meminta kepada semua pihak untuk membantu mengawasi netralitas anggota TNI. Apabila menemukan ada anggota TNI yang melakukan pelanggaran dan tak netral di Pemilu 2019, langsung laporkan ke Pusat Penerangan (Puspen) TNI.
"Saya minta kepada rekan-rekan media apabila melihat ada prajurit yang melanggar untuk melaporkan ke Puspen. Akan kita tindak lanjuti," ungkap jenderal bintang empat ini.
Hadi mengancam memberikan sanksi tegas terhadap anggota TNI yang tidak netral. Sanksinya berkaitan dengan masa depan karir sebagai tentara.
"(Anggota TNI yang tidak netral) sanksinya sangat tegas. Karir sanksinya. Kalau sudah karir sudah selesai," tegas Hadi.
Hadi juga mengingatkan kepada anggota TNI untuk tidak menjadi tim sukses dalam pemilu baik Pileg maupun Pilpres 2019. Jika ada anggota TNI yang bergabung ke tim sukses, Hadi meminta agar orang itu mengundurkan diri atau pensiun dari TNI.
"TNI tidak boleh menjadi anggota tim sukses. Apabila menjadi anggota tim sukses ya harus pensiun. Selama menjadi anggota TNI tidak boleh berbuat apa-apa (menjadi timses)," tutup Hadi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya