Panglima TNI minta prajurit tidak mudah terpancing adu domba di medsos

Merdeka.com - Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto meminta prajurit dan anggota Polri tidak mudah terpancing dengan isu yang dihembuskan pihak-pihak tertentu melalui media sosial (medsos). Sebab, isu itu adalah adu domba dengan tujuan memecah belah.
Hal itu disampaikan Panglima saat memberikan pengarahan kepada prajurit TNI dan anggota Polri di Palembang, Jumat (20/4). Dia meminta seluruh anggota dua instansi itu untuk menjaga sinergitas dan persatuan.
"Ingat, dengan medsos kita bisa diadu domba. Jika ada sesuatu di medsos, tanyakan dulu ke atasan. Sinergisitas prajurit TNI dan Polri harus terjaga sampai kiamat," ungkap Hadi.
Menurut dia, selain berdampak positif, ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) juga bisa menjadi ancaman negara, apalagi digunakan kelompok teroris. Sebab, teknologi menjadi salah satu cara yang efektif.
"IPTEK juga bisa menjadi penyakit menular. Seperti teknologi yang ini dan tentunya jangan sampai jatuh ke tangan teroris. Karena teknologi ini sangat tepat dan tidak akan salah dalam sasarannya," terang Hadi sambil menunjukkan drone ukuran kecil melalui layar.
Terkait sikap TNI dan Polri dalam pilkada serentak yang digelar 27 Juni 2018, Hadi menjamin dua lembaga itu tetap netral. Dirinya tak segan memberikan sanksi tegas bagi anggota yang memihak calon tertentu.
"Prajurit TNI-Polri netral dan satu komando. Netralitas adalah harga mati untuk keutuhan NKRI," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya