Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Panji 'Sang Petualang' Datangi Kampung di Cakung yang Diteror Ular Kobra

Panji 'Sang Petualang' Datangi Kampung di Cakung yang Diteror Ular Kobra Panji Sang Petualang. ©2019 Merdeka.com

Merdeka.com - Warga RT01/RW07 Kelurahan Cakung Barat, Jakarta Timur, dibuat geger banyak anak ular kobra berkeliaran di permukiman mereka. Sepuluh lebih kobra sudah ditangkap sejak kemarin.

Temuan ular kobra mengundang penasaran pemerhati hewan reptil, Panji 'Sang Petualang' mendatangi lokasi. Panji menjelaskan, ular kobra yang belakangan banyak ditemukan jenis jawa. Biasanya, ular-ular itu memanfaatkan lubang yang ada di sekitar mangsanya seperti tikus.

Jadi, saat ular tersebut memangsa tikus di suatu lubang, maka lubang tersebut akan menjadi sarangnya.

Ular Kobra Takut Manusia

Dia menambahkan, ular kobra pada dasarnya sangat takut dengan kedatangan manusia. Namun demikian, orang awam tetap harus waspada ketika mau melakukan penangkapan.

"Jadi yang ditakuti ular sebetulnya adalah manusia. Manusia itu hal yang paling ditakuti ular, karena secara insting dan naluri, mereka tau manusia itu predator atau ancaman untuk mereka," kata Panji di lokasi, Kamis (12/12).

Dia menambahkan, ular-ular itu sebenarnya tidak takut dengan garam. Karena itu, katanya, salah bila untuk pencegahan dipakai garam.

"Sebetulnya gak ada ular itu takut garam. Jadi ular itu tidak takut sama garam dan garam tidak memberikan pengaruh apapun ketika apa namanya ada ular," jelas Panji, di lokasi penemuan anak ular kobra.

Cara Mengatasi Saat Digigit Ular

Dia menambahkan, jika terjadi gigitan ular kobra yang harus dilakukan pertama kali adalah imobilisasi dengan cara bidai. Balutan bidai sama seperti yang dilakukan saat mengalami patah tulang.

"Tidak boleh banyak gerak, ketika kita semakin banyak gerak, nanti bisa (ular) yang ada di kelenjar getah bening ini akan kedorong ke darah. Akhirnya akan menjalar malah jadi sistemik, jelas Panji.

Saat seorang korban mengalami gigitan dari ular, biasanya akan melalui dua fase. Fase pertama disebut lokal, dan fase kedua yaitu sistemik.

"Ketika kena gigitan, dia biasanya akan mengakibatkan bengkak dulu kecil di areal bekas gigitan. Kemudian setelah itu kalo misalkan makin banyak digerakin tangan yang terkena gigit itu akan semakin menyebar pula bengkaknya ke mana-mana. Wah itu yang bikin fase sistemik, " ujar Panji.

Panji menyarankan apabila korban yang mengalami gigitan sudah merasa mual, pusing, dan muntah-muntah, hal itu menjadi tanda bahwa sudah mencapai fase sistemik.

"Jadi cara satu-satunya adalah lari ke rumah sakit, karena untuk anti bisa (ular) kobra biasa sudah ada," kata Panji.

Reporter Magang: Bagus Kusumo Sejati

Baca juga:Ular Kobra Sepanjang Dua Meter Ditangkap Warga BekasiCerita Warga Cakung Temukan Anak Kobra: Galak Banget Pas DitangkapPenemuan Sarang Kobra Gegerkan Warga CakungRentetan Teror Ular Kobra yang Membuat Warga Resah GelisahMenelusuri Jejak Induk dari Anak Ular Kobra yang Berkeliaran di CitayamBahaya Bisa Anak Ular Kobra yang MematikanCara Pencegahan Ular Cobra Masuk Rumah ala Warga Citayam (mdk/lia)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP