Para Pelajar di Garut Diliburkan Demi Sambut Kedatangan Kereta Api

Merdeka.com - Ribuan pelajar dan masyarakat, Rabu (19/2) siang berkumpul di kawasan Stasiun Garut dan sepanjang jalur kereta api Cibatu-Garut menyambut kedatangan kereta api istimewa. Sekolah pun diliburkan untuk menyambut kedatangan kereta api istimewa yang digunakan untuk uji coba akhir jalur reaktivasi itu.

Sejak kereta diberangkatkan dari Stasiun Cibatu, pelajar dan masyarakat sudah berkumpul dan berdesak-desakan melihat kereta sambil membawa bendera merah putih. Kereta api istimewa tersebut kemudian berangkat menuju Stasiun Garut membawa para pimpinan daerah Kabupaten Garut, Dirut PT KAI, dan para kepala SKPD.

Di sepanjang jalur Cibatu-Garut sepanjang 19 kilometer itu, para pelajar dan masyarakat tidak berhenti melambaikan tangan dan bendera merah putih, bahkan tidak sedikit mereka yang mencoba berlari menyambut dan mengejar kereta tersebut sambil berteriak dengan wajah penuh bahagia.

Kereta api istimewa milik PT KaI sempat berhenti di Stasiun Pasirjengkol dan Wanaraja untuk menyapa pelajar dan masyarakat yang sudah berkumpul sejak pagi. Kereta api istimewa itu pun kemudian bergerak menuju Stasiun Garut untuk melanjutkan perjalanan uji coba.

Di Stasiun Garut, petugas dari PT KAI, TNI, Polri, hingga Pemkab Garut tampak kesulitan mengatur pelajar dan masyarakat yang berdesakan ingin melihat kedatangan kereta api istimewa itu. Tidak hanya berdesakan di sekitar stasiun, para pelajar dan masyarakat pun tampak menyemut di jalur kereta api.

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro mengatakan bahwa uji coba yang dilakukan merupakan tahap akhir dari rangkaian uji coba yang dilakukan PT KAI di jalur reaktivasi Cibatu-Garut. Ia berharap jalur itu akan dapat segera beroperasi.

"KAI ingin memberikan kado spesial kepada masyarakat Garut di hari jadi yang ke-207 Kabupaten Garut di 2020 ini, dengan mengoperasikan kembali jalur kereta api Cibatu-Garut," ujarnya saat tiba di Stasiun Garut.

Edi berharap dengan dioperasikannya kembali jalur tersebut akan bermanfaat bagi perekonomian di wilayah Garut dan sekitarnya yang sejak dulu sudah dikenal akan potensi wisata. Pengecekan yang dilakukan hari ini pun untuk memastikan perkembangan terakhir proyek reaktivasi yang sudah hampir selesai, dan sudah beberapa kali menguji kekuatan jalur agar aman saat dilalui.

"Setelah beroperasi, nantinya Stasiun Garut akan dikembangkan menjadi stasiun yang megah dan lengkap. Stasiun Garut akan terdiri dari dua bangunan utama yaitu sisi utara dan selatan dengan bangunan tiga lantai. Selain itu, akan terdapat juga masjid berukuran besar, hotel, bangunan multi fungsi, cafe, menara pandang, dan fasilitas penunjang lainnya," jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa persiapan untuk sarana prasarana seperti jalan, jembatan, hingga rel kereta sudah hampir sempurna. "Ini kita cek tahap terakhir, sambil masih menunggu perizinan dari Kemenhub (Kementerian Perhubungan)," sebutnya.

Edi mengungkapkan bahwa pihaknya meminta izin ke Kemenhub agar kereta api di jalur Cibatu-Garut dapat beroperasi dalam bentuk uji coba. Dalam uji coba operasi itu, PT KAI akan menggratiskan tarif kereta bagi warga.

"Mudah-mudahan pekan depan bisa operasi uji coba, paling tidak awal Maret sudah bisa operasi uji coba gratis," ungkapnya.

Salah seorang orang tua siswa, Neneng Nurjannah (38) mengaku bahwa ia sengaja datang ke Stasiun Garut untuk mengantar anaknya melihat kedatangan kereta api. Ia menyebut bahwa anaknya tidak sekolah karena diliburkan.

"Dari pihak sekolah sebetulnya yang mengintruksikan libur dan menyuruh seluruh siswa berkumpul di Stasiun Garut untuk menyambut kereta api," ujarnya.

Meski demikian, Neneng mengaku senang walau cukup heran dengan peliburan yang dilakukan oleh pihak sekolah. "Jadinya ya sambil jalan-jalan saja sama anak. Jadi pengalaman luar biasa karena akhirnya kereta api akan sampai lagi ke Garut," katanya.