Pasca Sekolah Ambruk, Murid SD di Jombang Terpaksa Lesehan
Merdeka.com - Puluhan murid kelas 2 SDN (Sekolah Dasar Negeri) Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan, Jombang, terpaksa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara lesehan di ruang perpustakaan. Hal itu, menyusul ambruknya bangunan ruang kelas 1 yang terjadi pada Minggu (10/11) kemarin.
Pihak sekolah khawatir, ruang kelas 2 ikut terdampak dan membahayakan murid, karena ruangannya berada di sebelah bangunan kelas 1 yang ambruk karena rapuh.
Di ruang perpustakaan, para murid belajar dengan duduk lesehan beralas karpet warna merah dan bangku kecil layaknya anak sekolah play grup. Ada puluhan murid yang mengikuti Kegiatan belajar mengajar tersebut.
-
Siapa yang terancam dikeluarkan dari sekolah? Akibatnya, anak laki-laki berusia 12 tahun itu telah beberapa kali dikenai sanksi karena melanggar aturan panjang rambut, dan mungkin akan dikeluarkan dari sekolah.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Kenapa SDN Margamulya II rusak? Kondisi dinding serta kayunya banyak yang mengalami pelapukan, karena tidak pernah tersentuh pembangunan sejak pertama kali didirikan pada 1993.
-
Kenapa bullying di sekolah berbahaya? Bullying di sekolah dapat memiliki berbagai dampak negatif yang serius, baik bagi korban maupun pelaku.
-
Apa yang muncul di halaman sekolah setelah gempa? Lebih dari satu sumber mata air tampak muncul dari sela-sela lantai paving.
"Khawatir terdampak dari bangunan yang roboh, Sementara ini murid kelas 2 belajar di ruang perpustakaan," kata Kepala Sekolah SDN Dukuhklopo, Trimiati didampingi guru Sunaryo, Senin (11/11).
Gunakan Kelas Secara Bergantian
Pasca insiden ambruknya bangunan lokal kelas 1, pihaknya akan menata ruang kegiatan belajar mengajar siswa. Penataan itu, dengan menempati ruang kelas secara bergantian. Yakni, murid kelas 2 akan bergantian menempati ruang kelas 1 yang jam belajarnya pendek. Trimiati menyebut, total murid dua ruang 47 anak.
"Besok kembali kami tata, kelas 1 dan 2 bergantian. Murid kelas 2 Jumlah 32 anak dan murid kelas 5 jumlah 30 anak," ujarnya kepada Merdeka.com.
Sebelumnya, atap bangunan ruang kelas 1 SDN Dukuhklopo, Kecamatan Peterongan Kabupaten Jombang ambruk. Dalam peristiwa itu, tidak ada korban jiwa karena karena ruangan tersebut dalam keadaan kosong.
Sunaryo, salah seorang guru setempat menambahkan, ruangan kelas 1 yang ambruk, sudah tidak ditempati sejak dua tahun yang lalu, lantaran bangunannya rusak. Pihak sekolah sudah mengajukan rehab atau perbaikan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan setempat.
Pihak SDN Dukuhklopo berharap dari kejadian ambruknya bangunan tersebut, dinas pendidikan segera mengambil tindakan untuk melakukan perbaikan agar tidak sampai mengganggu kegiatan belajar mengajar.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diduga, gedung ambruk karena usia bangunan yang sudah tua.
Baca SelengkapnyaSDN yang ruang kelasnya ambruk akibat goncangan gempa berada di Kampung Cilangiri, Desa Tanjungjaya, Kecamatan Banjarwangi.
Baca SelengkapnyaKarena kekurangan ruangan kelas sehingga harus digunakan bangunan yang tidak layak tersebut
Baca SelengkapnyaBangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaTidak ada bangku membuat para siswa harus duduk di lantai dan menunduk saat menulis materi pelajaran.
Baca SelengkapnyaUntungnya saat kejadian sore hari itu tidak sampai menimbulkan korban jiwa.
Baca SelengkapnyaKondisi seperti ini sudah terjadi sejak 2014, karena kursi dan meja sudah rapuh.
Baca SelengkapnyaDua ruang kelas tersebut belum kunjung diperbaiki. Aktivitas belajar mengajar terpaksa dipindah ke perpustakaan dan laboratorium IPA.
Baca SelengkapnyaPuluhan siswa SD Negeri Suci 05 di Kabupaten Jember belajar dalam kondisi prihatin. Gedung sekolah mereka lapuk bahkan diduga menjadi sarang ular.
Baca SelengkapnyaAmbruknya atap sejumlah ruang kelas pada SDN Kedaung Depok itu terjadi seusai diguyur hujan deras pada Jumat (15/3) kemarin.
Baca SelengkapnyaKepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Sragen Prihantomo di Sragen, mengatakan plafon ambrol tersebut terjadi di SDN Kalijambe.
Baca SelengkapnyaBangunan lapuk, dindingnya terkelupas dimana-mana, atapnya bocor
Baca Selengkapnya