Pastika tak habis pikir banyak orang mau jadi pengikut Dimas Kanjeng
Merdeka.com - Gubernur Bali Made Mangku Pastika tak habis pikir sejumlah warganya turut menjadi korban penipuan Dimas Kanjeng Taat Pribadi dengan kerugian mencapai miliaran rupiah. Menurutnya cara mendapat kekayaan seperti itu salah.
"Kalau urusannya mau menambah kekayaan seperti itu (menggandakan uang), itu membuktikan masyarakat kita sedang tersesat," kata Pastika usai melantik pejabat struktural eselon II Pemprov Bali, di Denpasar, Jumat (7/10).
Menurut Pastika, secara garis besar ada tiga tipe manusia dalam menjalankan kehidupannya yakni yang hidup nyasar, hidup bayar dan hidup sadar.
-
Kenapa orang Padang Pariaman ikut Batagak Kudo-Kudo? Bagi masyarakat sekitar, tradisi ini hukumnya wajib. Bukan berarti wajib dalam aturannya, melainkan berangkat diri mereka sendiri. Apabila tidak hadir dalam tradisi Batagak Kudo-Kudo ini, mereka akan merasa malu.
-
Siapa Kerto Pengalasan? Dalam pasukan Pangeran Diponegoro yang ikut bertempur dalam Perang Jawa (1825-1830), ada seorang panglima yang cukup kontroversial bernama Kerto Pengalasan.
-
Apa saja yang dikirab dalam tradisi Suran Mbah Demang? Yang dikirab antara lain pusaka Kyai Blencong, Bende, tombak dan kitab Ambeyo, serta foto Mbah Demang Cokrodikromo dan foto Eyang Ki Juru Permono.
-
Kenapa Dita diejek oknum Bonek? Dita juga sering menerima ujaran merendahkan dari oknum Bonek saat berada di dalam stadion. Antara lain diejek sok cantik hingga disinggung karena atribut suporter yang ia kenakan.
-
Apa yang dilakukan Dimas Anggara dengan Djiwa? Saat Nadine sibuk dengan Baby Djala, Dimas dengan sigap merawat si sulung Djiwa. Selain memandikan Djiwa, Dimas terlibat penuh dalam momen kecil saat membantu putrinya menggosok gigi.
-
Dimana Dita dilecehkan? 'Aku sering datang ke stadion mepet (waktu pertandingan), di lokasi cek tiket pasti sedang ramai dan desak-desakan. Itu dimanfaatkan (pelaku) untuk grepe-grepe (memegang area sensitif korban), terus mereka bilang enggak sengaja,' ungkap Dita saat dihubungi Merdeka melalui panggilan WhatsApp, Kamis (31/8/2023) malam.
"Ini korban penggandaan uang untuk orang-orang yang nyasar sebenarnya, dia tidak tahu dirinya siapa, mau ke mana, cita-citanya apa, enggak ngerti sehingga berada dalam kegelapan dan tersesat," ungkapnya.
Mantan Kapolda Bali itu menilai jika orang yang hidupnya sadar tentu tahu benar bahwa menggandakan uang itu jelas-jelas bisa terkena hukum pidana, dan bagaimana mungkin orang begitu saja bisa membuat uang.
"Ini untuk orang-orang yang menurut saya agak tersesat, mudah-mudahan bisa kembali ke jalan yang benar," seloroh Pastika.
Dia tidak memungkiri, menjadi kebebasan setiap orang untuk menjadi pengikut Dimas Kanjeng Taat Pribadi yang memiliki padepokan di Probolinggo, Jawa Timur tersebut, entah itu profesinya sebagai PNS, TNI, Polri ataupun masyarakat umum.
"Tetapi harus tanggung jawab. Kalau Polri misalnya, dia tahu ini pidana, harus ditindak justru, bukan malah ikut di situ," kata Pastika. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Modusnya, korban diminta hampir Rp400 juta sebagai syarat persembahan di Pantai Selatan.
Baca SelengkapnyaIa melancarkan aksi tipu-tipu dengan membuka praktik pengobatan alternatif di rumah kontrakannya yang ada di sekitar Kota Pacitan.
Baca SelengkapnyaImam Masykur merupakan target ke-15 dari komplotan tersebut.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaVideo ini pun viral di TikTok dan menuai simpati warganet. Warganet bahkan banyak yang berdonasi untuk kakek ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu bermula saat korban tertarik dan akhirnya masuk grup pesugihan di Facebook
Baca SelengkapnyaPengemis tampak menolak uang Rp2 ribu dari pengendara mobil lantaran nominal yang diminta tak sesuai dengan apa yang diinginkannya.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Andri Kurniawan mengatakan pihak kepolisian masih mendalami peran-peran masing-masing anggota ormas.
Baca SelengkapnyaJika korban setor Rp1 juta dijanjikan mendapat pengembalian sebesar Rp1,2 juta.
Baca SelengkapnyaTidak hanya menganiaya para pedagang, ratusan diduga preman itu juga merusak kios serta menjarah dagangan serta uang para pedagang.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca Selengkapnya