PDIP minta kasus kader diduga dikeroyok FPI dituntaskan sampai akar
Merdeka.com - PDIP meminta pihak kepolisian menyelidiki hingga tuntas kasus pemukulan terhadap salah satu kadernya, Widodo di Jelambar, Jakarta Barat hingga ke aktor intelektualnya. Sebab pemukulan tersebut tidak mungkin terjadi tanpa ada komando, terlebih ini disaat Pilkada DKI Jakarta 2017.
Wakil Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan DKI Wiliam Yani mengatakan, permasalahan ini tidak hanya selesai jika hanya menangkap oknum yang melakukan pemukulan. Sebab pasti ada pihak-pihak yang memerintahkan sehingga kejadian pengeroyokan tersebut sampai terjadi.
"Kami mengharapkan pihak kepolisian ini dapat mengusut tuntas hingga ke akar. Sebab saya yakin ini bukan hanya tindak pidana biasa, karena kemungkinan ada yang memerintahkan mereka," katanya, Sabtu (7/1).
-
Siapa yang ditugaskan PDIP untuk melobi PKB? Pada tanggal 8 Juni 2024 itu, saya ditugaskan oleh DPP PDIP untuk menjalin komunikasi dengan PKB. Saya lalu bertemu dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. PDIP dan PKB lalu bersepakat menjalin kerja sama di Pilkada Jakarta. PKB akan mendukung Anies Baswedan sebagai calon gubernur, kami meminta posisi wakil gubernur,' kata Basarah dalam keterangannya diterima di Jakarta, Minggu (17/11).
-
Bagaimana DPR mendorong Polri untuk menuntaskan kasus FP? Selanjutnya, Sahroni terus mendorong Polri agar menuntaskan kasus ini dengan menangkap pelaku utama, yaitu FP.
-
Apa fokus gugatan PDIP ke MK? Dia mengatakan, dalam gugatan ke MK, pihaknya tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang yang diumumkan KPU, tetapi akan fokus pada kecurangan yang terstrukur sistematis masif (TSM).
-
Siapa yang akan PDIP ajukan sebagai saksi? PDIP tidak fokus pada selisih perolehan suara paslon nomor 03 Ganjar-Mahfud dengan paslon pemenang. Wakil Deputi Hukum TPN Ganjar-Mahfud Henry Yosodiningrat mengungkapkan, PDI Perjuangan siap membawa sejumlah bukti dan saksi ke Mahkamah Konstitusi (MK) di antaranya seorang kepala kepolisian daerah (kapolda) terkait gugatan hasil Pilpres 2024 setelah diumumkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).
-
Siapa yang memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP? Effendi Simbolon memberi klarifikasi ke Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto terkait ucapannya mendukung Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
-
Siapa yang diusung PDIP? Tri Rismaharini dengan Zahrul Azhar Asumta atau Gus Hans yang diusung PDIP.
Dia mengungkapkan, pernyataan Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI DKI Jakarta Novel Chaidir Hasan Bamukmin seharusnya bisa menjadi kunci awal. Sebab saksi dalam kasus dugaan penistaan agama tersebut membenarkan adanya perseteruan dengan FPI.
"Makanya kita lihat dari pernyataan Novel benar ada singgungan dengan FPI. Makanya pihak kepolisian harus panggil tuh dari FPI tingkat kecamatan, Jakarta Barat sampai DPD DKI juga. Biar tahu di mana mulanya," tegasnya.
Wiliam Yani mengharapkan, kasus ini dapat segera diusut dan membuahkan hasil. Sebab dia khawatir nantinya kasus pengeroyokan itu dapat mencederai pesta demokrasi yang tengah dirayakan seluruh warga ibukota.
"Kalau ada kasus kaya gini gimana warga mau ikut kampanye. Bisa jadi malah takut," tutupnya.
Sebelumnya, Sekretaris Dewan Syuro DPD FPI DKI Novel Chaidir Hasan Bamukmin mengatakan Widodo kalah berkelahi lawan Pimpinan Laskar Pembela Islam (LPI) se-Kecamatan Grogol-Petamburan (Qoid) bernama Irfan. Novel juga menyebut bahwa LPI berbeda dengan FPI. Namun, organisasi tersebut diakuinya, selalu mendukung tiap gerakan dilakukan FPI.
Terkait insiden perkelahian, Novel mengaku dapat informasi bahwa kejadian bermula ketika calon Wakil Gubernur DKI nomor urut 2 Djarot Saiful Hidayat melakukan kampanye di wilayah itu. Saat itu Irfan dan beberapa anggota LPI lainnya sempat adu mulut dengan relawan Ahok-Djarot itu.
"Jadi kampanyenya Djarot, lewat Grogol-Petamburan, kejadiannya siang tuh. Kemudian omongan ini si kotak-kota meledek, dan membuat tersinggung LPI. Memang pas saling ledek, LPI bilang 'mendukung penista agama haram'. Terus dibalas sama si PDIP, 'enggak haram', begitu deh. Terus ya sudah bubar," ujarnya.
Novel melanjutkan, Widodo dan Irfan diketahui satu kampung ini, kemudian tidak sengaja bertemu pada malam hari. Dalam situasi ini, kata Novel, Widodo menantang Irfan kembali.
"Keduanya berantem dah. Yang nantangin duluan si PDIP (Widodo). Banyak orang yang nonton pas berdua berantem, memang enggak dipisahin, karena memang eneg (tidak suka) sama nih orang (Widodo). Jatuh habis dipukul sama Irfan," ungkapnya.
Percaya bahwa Widodo bukan dikeroyok melainkan kalah duel, Novel menegaskan bakal memberikan bantuan hukum dan melakukan laporan balik ke kepolisian. Sebab, laporan pengeroyokan dilayangkan kubu relawan Ahok-Djarot dianggap provokatif.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP kembali memprotes keras tindak penganiayaan terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali. Mereka mendesak kasus tersebut diproses secara transparan.
Baca SelengkapnyaGerindra menyatakan akan menindak anggotanya yang melakukan perbuatan tercela.
Baca SelengkapnyaPDI Perjuangan mengingatkan supaya jangan mengedepankan emosi dalam menerapkan demokrasi.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaAhmad Basarah PDIP mengecam penganiayaan anggota TNI terhadap relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali.
Baca SelengkapnyaLima kader PDIP yang melayangkan gugatan SK DPP PDIP mengaku dijebak. Mereka pun mengungkap siapa yang menjebaknya.
Baca SelengkapnyaBahkan, menurut dia, ada juga yang melakukan cara kasar untuk mengintimidasi dan berlindung dalam simbol-simbol dan atribut kekuasaan.
Baca SelengkapnyaPDIP menyerahkan penanganan kasus kadernya yang menjadi buronan KPK, Harun Masiku pada proses hukum.
Baca SelengkapnyaMegawati mengatakan, aparat penegak hukum saat ini dipakai untuk mengintimidasi lawan politik.
Baca SelengkapnyaDirektorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya sudah memeriksa 11 saksi dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaDirreskrimsus Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Safri Simanjuntak menjawab desakan agar ditetapkan tersangka kasus pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaPolda Metro memastikan, penanganan perkara berjalan secara profesional, transparan dan akuntabel.
Baca Selengkapnya