Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelaku Perjalanan ke Indonesia Wajib Swab Test 2 Kali dan Karantina 5 Hari

Pelaku Perjalanan ke Indonesia Wajib Swab Test 2 Kali dan Karantina 5 Hari dr Budiman Bela. ©2021 Merdeka.com/Rifa Yusya Adilah

Merdeka.com - Pemerintah mengeluarkan aturan untuk menekan penyebaran virus Corona dari pelaku perjalanan internasional melalui Surat Edaran (SE) Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 8 Tahun 2021 tentang Protokol Kesehatan Perjalanan Internasional.

Sebelum SE ini dikeluarkan pada 9 Februari lalu, pemerintah sebenarnya sudah memiliki regulasi bagi para pelaku perjalanan internasional, namun regulasi tersebut diperbarui sejak adanya kasus baru mutasi virus Corona di Inggris pada akhir Desember lalu.

Ketua Subbidang Testing Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19, Budiman Bela menjelaskan alasan pemerintah mengharuskan pelaku perjalanan melaksanakan swab atau PCR test hingga dua kali ketika tiba di Indonesia. Seperti yang diketahui, pelaku perjalanan harus melakukan test sebanyak 3 kali. Satu kali sebelum terbang ke Indonesia dan dua kali saat tiba di bandara.

Dia kemudian menjelaskan, swab test pertama saat tiba di Indonesia itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya penularan virus sejak orang tersebut di-swab test hingga hari di mana dia melakukan perjalanan.

"Misalnya hasil pemeriksaan mereka di negara asalnya itu negatif, nah hasil yang negatif itu hanya menggambarkan hasil pemeriksaan saat spesimennya diambil saja. Tenggang waktu dari spesimennya diambil sampai dia berangkat, ada potensi terpapar," kata Budiman saat konferensi pers di Gedung BNPB, Jakarta, Rabu (24/2).

Bukan hanya potensi terinfeksi saat masa tenggang sebelum keberangkatan saja, namun kata dia, para pelaku perjalanan bisa tertular virus Corona selama di dalam pesawat. Itulah sebabnya pelaku perjalanan harus menjalani swab test setelah karantina 5 hari. Seperti yang diketahui, masa inkubasi virus rata-rata 5 hari, sehingga gejala baru muncul rata-rata di hari kelima.

"Pas dia tiba di bandara, hasilnya bisa saja negatif, itu alasan kenapa harus karantina 5 hari karena bisa saja tertular di pesawat," kata dia.

Oleh sebab itu, dia menegaskan bahwa aturan tersebut dibuat karena pemerintah ingin mengantisipasi kemungkinan terburuk yang bisa terjadi. "Ini upaya kita untuk menurunkan serendah-rendahnya imported case, sehingga kemungkinan untuk menularkan virus ke masyarakat jadi lebih rendah," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Sub Koordinator Karantina Kesehatan Wilayah dan Pos Lintas Batas Darat Kemenkes, I Made Yosi Purbadi mengatakan bahwa setelah pelaku perjalanan melakukan karantina selama 5 hari, kemudian hasilnya negatif, maka mereka diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanannya. Namun kata dia, pihaknya tetap mengawasi para pelaku perjalanan itu dengan meminta bantuan pemerintah daerah.

"Ketika memasuki wilayahnya, harus swab. Kalau positif, harus diisolasi. Bisa di rumah kalau tanpa gejala. kalau mandiri, Pemda sudah menyiapkan utntuk warga sekitarnya," tandasnya.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Cara Mencegah Penularan Virus Nipah, Kenali Gejalanya

Infeksi virus Nipah dapat dicegah dengan menghindari paparan terhadap babi dan kelelawar serta menerapkan kebiasaan bersih.

Baca Selengkapnya
Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Begini Cara Agar Anak Tak Gampang Sakit di Musim Hujan, Orangtua Wajib Tahu

Di musim hujan, anak-anak rentan sakit. Karenanya sebagai orangtua, Anda wajib mengantisipasi dan melakukan pencegahan.

Baca Selengkapnya
Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Satu Keluarga Diduga Alami Keracunan AC Mobil saat Mudik, Ketahui Langkah Antisipasinya Sebelum Perjalanan Jauh

Viral satu keluarga pemudik diduga alami keracunan AC mobil hingga sebabkan kematian.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Kasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker

Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya
Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Sejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia

Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya

Mengapa Penting untuk Mencuci Telur Sebelum Menyimpannya dan Cara Aman Melakukannya

Sebelum disimpan, telur perlu untuk dicuci dulu secarea menyeluruh untuk mencegah munculnya masalah.

Baca Selengkapnya
WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

WNI di Jepang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

Warga negara Indonesia (WNI) berinisial SAP yang melewati izin tinggal (overstay) meninggal dunia di Rumah Sakit Sano Ishikai, Tochigi, Kamis (25/1).

Baca Selengkapnya
Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Fakta di Balik Ganasnya Penularan DBD di Jepara, Kemenkes Sampai Terjunkan Tim Khusus Amati Jenis Virus

Virus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak

Baca Selengkapnya
Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Bagaimana Seseorang Bisa Sembuh dari HIV?

Sebagian besar orang meyakini bahwa HIV adalah penyakit yang tidak dapat diobati. Yuk, cek kebenarannya!

Baca Selengkapnya