Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pelaku Skimming di Bali Kebanyakan Diotaki Warga Bulgaria dan Rumania

Pelaku Skimming di Bali Kebanyakan Diotaki Warga Bulgaria dan Rumania AKBP Gusti Ayu Putu Suinaci. ©2019 Merdeka.com/Moh Kadafi

Merdeka.com - Polda Bali mencatat kasus pencurian informasi dari kartu kredit dan debit atau dikenal dengan istilah skimming ATM kerap dilaporkan masyarakat. Para korban kebanyakan warga negara asing.

Pada tahun 2018 kasus skimming ditangani Polda Bali mencapai 4 kasus dengan 10 pelaku ditangkap. Sementara untuk tahun 2019 ada 6 kasus skimming dan 13 pelaku berhasil diringkus.

Kasubdit V Cybercrime Ditreskrimsus Polda Bali AKBP Gusti Ayu Putu Suinaci mengatakan, untuk para pelakunya adalah warga negara asing dari Eropa Timur. Mulai dari Negara Bulgaria, Polandia, Rumania dan Ukraina.

"Untuk pelakunya yang paling sering Bulgaria dan Rumania," kata Suinaci saat ditemui di kantornya Ditreskrimsus Polda Bali, Senin (18/11).

Sementara, untuk laporan aduan kasus skimming diterima Polda Bali pada tahun 2018 ada 179. Sementara kasus skimming pada tahun 2019 ada 127. 90 persen korban adalah warga negara asing sisanya adalah warga lokal.

Suinaci menjelaskan,aduan laporan kasus skimming itu tidak mesti terjadi di Bali. Tapi bisa di luar negeri dan di daerah Indonesia yang ATM-nya telah dipasangi alat skimming dan kemudian baru diketahui setelah di Bali.

"Contoh, (korban) liburan ke Bali padahal sampai ke Bali dia belum transaksi dan masuk M Bangking dan ada transaksi (mencurigakan). Kemungkinan bukan di Bali, diambil datanya dan bisa diluar negeri. Ada yang di luar (negeri) ada yang di Indonesia," ujarnya.

"Jadi beberapa laporan itu ada kenanya di NTB, Bayuwangi (Jawa Timur) dan bahkan ada di luar negeri. Karena dari prin out nya mereka ketahuan dimana penarikannya itu. Untuk korban, ada yang kena sampai Rp50 juta tapi kebanyakan laporan yang kita terima itu berkisar Rp5 sampai Rp10 juta," tambah Suinaci.

Ia juga menerangkan, untuk kasus skimming prosesnya di mana saja bisa dicuri data nasabah. Tidak harus di Bali, di mana pun bisa diambil data nasabah selama ATM itu terpasang alat skimming.

"Kalau dari pihak pelaku, misalnya dia mengambil data di Korea, kalau terpasang alat itu di ATM pasti sudah terekam datanya," ujarnya.

Suinaci juga mengatakan, selama menangani kasus skimming para pelaku asing ini tidak ada yang mau mengakui aksi kejahatannya, terutama barang buktinya. Bahkan, sesama komplotannya pura-pura tidak saling mengenal walaupun satu negara, kemudian, untuk jaringan mereka juga tutup mulut.

"Mereka tidak mau buka mulut itulah susahnya. Ketika kita hadapkan dengan bukti-bukti digital baru mereka ngaku. Kemungkinan mereka jaringan tetapi mereka di sini itu tutup mulut. Tidak pernah mau mengatakan ada kelompok dan tidak pernah mereka mengatakan satu sama lain saling mengenal," ujarnya.

Ia juga menjelaskan, bahwa para pelaku skimming ini tidak mesti menarget ke negara-negara yang tujuannya wisata saja. Karena, selain di Bali ada kasus lain di daerah lain atau negara lain yang menangani kasus skimming itu. Namun pihak Polda Bali bisa menangkap, para pelaku skimming dari warga asing ini karena tertangkap tangan.

"Selama ini kasus-kasus yang terjadi kebanyakan tertangkap tangan dalam artian memang awalnya kita dapat informasi bahwa akan ada orang berkewarganegaraan ini akan melakukan aksi (skimming). Yang jelas pelaku yang kita tangkap mereka rata-rata adalah yang memasang alat untuk mencuri data. Bukan yang menarik (uang)," ujarnya.

Ia juga menyampaikan, Polda Bali dalam memerangi kasus skimming pertama ialah bekerjasama dengan pihak Bank terkait untuk penanganan servis ke nasabah.

"Agar masyarakat kita itu tidak menjadi korban kasus Skimming. Kami dari pihak kepolisian sudah menghimbau pihak Bank-nya. Selain itu juga kita langsung sosialisasi, kalau transaksi itu lebih baik cari transaksi ATM yang ada security-nya. Ada petugas keamanan disana paling tidak pelaku-pelaku ini akan mikir mereka melakukan aksinya untuk mencuri data itu," ujar Suinaci.

(mdk/gil)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepanjang 2023, 60 Bule Terlibat Kejahatan di Bali & 1.600 WNA Langgar Lalu Lintas
Sepanjang 2023, 60 Bule Terlibat Kejahatan di Bali & 1.600 WNA Langgar Lalu Lintas

WNA dari lima negara diketahui paling banyak melakukan kejahatan di Pulau Dewata. Yakni, Australia, Rusia, Amerika Serikat (AS) dan Inggris.

Baca Selengkapnya
103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber
103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber

103 WNA Ditangkap di Bali, Diduga Lakukan Kejahatan Siber

Baca Selengkapnya
Terungkap! Gambar & Tulisan Ini Kode Narkoba Jaringan Hydra di Bali, Ditemukan di Banyak Tembok
Terungkap! Gambar & Tulisan Ini Kode Narkoba Jaringan Hydra di Bali, Ditemukan di Banyak Tembok

Kode atau petunjuk berkaitan dengan website hydra tersebut dibuat para pelaku yang ditangkap dalam penggerebekan pabrik narkoba di Bali beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya
Malah Cari Kerja, 176 WNA Dideportasi dari Bali, Paling Banyak Bule Asal Rusia
Malah Cari Kerja, 176 WNA Dideportasi dari Bali, Paling Banyak Bule Asal Rusia

Mereka dideportasi karena kegiatan selama di Bali tidak sesuai dengan tujuannya awal datang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Tiga WNA 'Sulap' Vila di Bali Jadi Pabrik Narkotika Pakai Visa Investor
Terungkap, Tiga WNA 'Sulap' Vila di Bali Jadi Pabrik Narkotika Pakai Visa Investor

Pabrik narkotika itu berada di kompleks vila Sunny Village, Desa Tibubeneng, Kecamatan Kuta Utara, Kabupaten Badung, Bali.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Begini Peran WNA Ukraina & Rusia Kompak Sulap Vila Jadi Pabrik Narkoba di Bali
VIDEO: Begini Peran WNA Ukraina & Rusia Kompak Sulap Vila Jadi Pabrik Narkoba di Bali

Adapun tiga tersangka WNA itu, yakni dua berasal dari Ukraina dan satu WNA asal Rusia

Baca Selengkapnya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya
Imigrasi Ancam Deportasi 103 WNA di Bali Terlibat Penipuan Online, Ini Asal Negaranya

berdasarkan data jumlah wisatawan asing masuk Indonesia naik 30 persen terhitung hingga Mei 2024

Baca Selengkapnya
Diduga Buka Praktik Prostitusi Terselubung, Dua WNA Rusia Ditangkap
Diduga Buka Praktik Prostitusi Terselubung, Dua WNA Rusia Ditangkap

Dua perempuan Warga Negara Asing (WNA) asal Rusia ditangkap petugas Imigrasi dalam penggerebekan tersebut.

Baca Selengkapnya
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali
Ditangkap Imigrasi, WN Tanzania dan Uganda Lakukan Prostitusi di Bali

Pihaknya melakukan operasi pengawasan di dua lokasi berbeda yakni Seminyak dan Kuta.

Baca Selengkapnya
Kasus Narkotika di Bali Meningkat pada 2023, 100 WNA Ditangkap
Kasus Narkotika di Bali Meningkat pada 2023, 100 WNA Ditangkap

Kasus narkotika di Pulau Bali pada 2023 meningkat 11 persen dibandingkan tahun 2022. Total terdapat 806 kasus yang diungkap Polda Bali sepanjang tahun ini.

Baca Selengkapnya
Bukannya Berlibur, WNA Asal Uganda dan Bali Malah jadi PSK Bertarif Rp6 juta/Jam
Bukannya Berlibur, WNA Asal Uganda dan Bali Malah jadi PSK Bertarif Rp6 juta/Jam

Ketiganya menggunakan visa izin tinggal dan bekerja saat memasuki Bali.

Baca Selengkapnya
Duduk Perkara Bule di Bali Ngamuk lalu Pukul Sekuriti Kelab Malam Hingga Banting Anggota Brimob
Duduk Perkara Bule di Bali Ngamuk lalu Pukul Sekuriti Kelab Malam Hingga Banting Anggota Brimob

Bule Polandia itu mulanya menerbangkan drone di area kelab dan ditegur. Tapi tak terima.

Baca Selengkapnya