Pembalut Hingga Kasur Sumbat Aliran Sungai Jadi Penyebab Banjir di Jateng
Merdeka.com - Selama musim penghujan, Petugas relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Tengah menemukan limbah rumah tangga yang menyumbat di pintu air sekitar sungai dalam jumlah yang besar. Kondisi terparah ditemukan di pintu air yang menghubungkan sungai Pemali Juana dan Bengawan Solo.
"Di beberapa kota Semarang, dan Klaten ada banyak yang sungainya tersumbat limbah rumah tangga seperti pembalut, kasur yang sebabkan banjir. Termasuk di sepanjang anak sungai Pemali Juana dan Bengawan Solo yang masuk di Jepara dan Kudus, itu harus diwaspadai," kata Kepala BPBD Jateng Sarwa Pramana saat ditemui di kantornya, Senin (3/12).
Maka untuk mengatasi permasalahan itu, Sarwa meminta kerjasama semua PSDA dan PU untuk membantu bersihkan sumbatan limbah rumah tangga yang menyebabkan air sulit mengalir.
-
Bagaimana BPBD tangani banjir Semarang? Endro mengatakan, berbagai upaya sudah dilakukan BPBD seperti menyiagakan pompa portable pada titik yang dilanda banjir, melakukan penanganan sementara di titik-titik longsor, serta melakukan pembersihan lokasi pohon tumbang akibat cuaca buruk itu.
-
Apa saja dampak banjir Semarang? Banjir yang menggenangi Stasiun Semarang Tawang membuat perjalanan kereta api terganggu
-
Apa dampak dari banjir? Banjir tidak hanya menghancurkan rumah dan infrastruktur, tetapi juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang signifikan.
-
Dimana banjir Semarang terjadi? Sejumlah wilayah yang terdampak banjir antara lain Jalan Kaligawe di Kelurahan Muktoharjo, Kelurahan Tambakrejo, Kelurahan Sambirejo, Kelurahan Krobokan, dan Kelurahan Kudu.
-
Dimana banjir terjadi? Sejumlah kereta api jarak jauh dari Jakarta tujuan Surabaya mengalami keterlambatan hingga dua sampai tiga jam dari jadwal yang seharusnya, akibat banjir di wilayah Daerah Operasi (Daop) 4 Semarang.
"Kami meminta instansi terkait bantu untuk bersihkan sungai yang tersumbat biar tidak banjir. Khususnya warga waspadai musim hujan jangan buang sampah di sungai," ujarnya.
Sarwa mengimbau kepada semua 35 Kabupaten/kota supaya segera melaksanakan surat edaran siaga bencana yang diterbitkan Gubernur Ganjar Pranowo.
"Sejak 2 November SE dari gubernur sudah disebar di semua wilayahnya. Baru sebagian yang sudah melaksanakannya. Jadinya pemda yang belum bergerak, kami sarankan segera bergeraklah biar potensi banjir dan longsor dapat ditanggulangi secepatnya," ujar Sarwa.
Menurutnya bencana banjir dan potensi longsor saat ini sudah menerjang enam daerah. Kejadiannya sejak 29 November sampai hari ini. Di Kabupaten Grobogan, banjir telah masuk ke rumah-rumah warga setempat.
Kemudian di Kudus, tanggulnya anak Pemali Juwana tepatnya Sungai Piji mulai bocor. Relawan dan warga di sana kini mulai membersihkan tumpukan ranting di permukaan sungai.
Lalu rekahan tanah juga melebar di Banjarnegara dan Brebes hingga 50 centimeter. Di Cilacap banjir juga menggenangi pemukiman warga. Kota Semarang juga diterjang banjir tepatnya di Pantura Kaligawe Senin (3/12) pagi hingga siang.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Fakta di Balik Tercemarnya Sungai Bengawan Solo, Bencana Rutin Tiap Tahun.
Baca SelengkapnyaBusa putih dari limbah deterjen rumah tangga terangkat akibat penurunan air di atas normal.
Baca SelengkapnyaKondisi kali Ciliwung di musim kemarau saat ini sedang surut dan menghitam dengan banyak tumpukan sampah.
Baca SelengkapnyaSampah plastik, sisa makanan, dan berbagai limbah rumah tangga lainnya menghambat aliran air di Kali Jatibaru.
Baca SelengkapnyaBanjir terjadi akibat jebolnya tanggul Sungai Wulan sehingga mengakibatkan jalan nasional jalur Demak-Semarang lumpuh total.
Baca SelengkapnyaDaerah aliran sungai (DAS) Citarum Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, kini menjadi lautan sampah.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem yang terjadi membuat ratusan rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaKondisi ini sudah dialami warga selama sebulan terakhir.
Baca SelengkapnyaKondisi Sungai Ciliwung mengalami penyusutan drastis akibat musim kemarau yang dipengaruhi fenomena El Nino.
Baca SelengkapnyaBanjir satu meter di kawasan Pejaten membuat warga beraktivitas menggunakan perahu.
Baca SelengkapnyaSaat musim kemarau tinggi muka air di bagian Pintu Air Manggarai, mengalami penurunan.
Baca Selengkapnya