Pembunuhan SPG di Denpasar Berawal dari Penjualan Mobil, Berlanjut Kencan
Merdeka.com - Penangkapan Bagus Putu Wijaya (33), pembunuh SPG bernama Ni Putu Yuniarti (39) di sebuah penginapan Teduh Ayu I Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali mengungkap fakta baru. Kapolresta Denpasar Kombes Pol Ruddi Setiawan menyampaikan, keduanya berkenalan di media sosial. Hal tersebut, berawal dari keinginan korban menjual mobil ke tersangka. Kemudian diketahui tersangka ini bekerja sebagai gigolo.
"Dari keterangan dari tersangka, awalnya dia ingin membeli mobil dari korban dan berkenalan di media sosial. Akhirnya korban menjual kepada pelaku dan diberikan cek senilai Rp 10 juta," kata Ruddi saat ditemui di Mapolresta Denpasar, Senin (12/8).
Dari perkenalan di media sosial tersebut, keduanya kemudian sepakat untuk bertemu. "Akhirnya korban menanyakan pelaku ini apa kerjanya. Ternyata pelaku menyatakan bahwa kerjanya adalah seorang gigolo. Jadi menjajakan dirinya dengan online," imbuh Ruddi.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa yang dilakukan pelaku penipuan terhadap mobil korban? Terduga pelaku bahkan membawa paksa kendaraan milik RAW.
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Kenapa pelaku mengincar korban? “Pelaku pertama kali melihat korban saat turun dari bus Bintang Timur di Jalan Urip Sumoharjo. Dari situ, kedua pelaku berboncengan dan membuntutinya hingga di depan rumah dan langsung menarik tas korban,“ ujarnya saat di Mapolsek Rappocini Makassar, Senin (22/1).
Ruddi menjelaskan, kemudian tersangka diajak korban untuk makan. Hubungan keduanya berlanjut. Korban ingin kencan dengan Bagus Putu Wijaya dengan tarif Rp 500 ribu dan diberikan sebuah handpone.
"Setelah itu diajak makan (oleh) korban. Akhirnya, ada kesepakatan dan menginaplah di penginapan itu dan membayar Rp 500 ribu dan memberikan handpone," imbuh Ruddi.
Selanjutnya, pada saat menginap di TKP, Minggu (4/8), korban dan tersangka beberapa kali bercinta. Tetapi korban merasa pelayanan tersangka tidak memuaskan. Sehingga tersangka merasa tersinggung dan akhirnya membunuh korban dengan cara dipinting dan dibekap menggunakan handuk.
"Karena sudah dibayar akhirnya si korban mengatakan 'Kamu belum memuaskan, saya sudah rugi, saya sudah membelikan kamu handphone namun kamu tidak memuaskan kepada saya," beber Ruddi.
"Akhirnya tersangka merasa tersinggung, korban tadi ditarik dan dibekap dengan handuk. Sehingga lemas, setelah itu korban meninggal dan tersangka meninggalkan penginapan dan setelah itu tersangka pergi dan ketangkep di Sulawesi Utara," jelas Ruddi.
Setelah melakukan pembunuhan tersebut, tersangka melarikan diri dan berhasil ditangkap di Jalan Trans Ratahan Minahasa Tenggara, Kamis (8/8) sekira pukul 21.30 WITA.
"Setelah sempat buron selama tiga hari, tersangka ditangkap tim gabungan seusai menemui istrinya di Manado," ujar Ruddi.
Ruddi juga menjelaskan, bahwa tersangka melakukan pembunuhan tersebut secara spontan tidak direncanakan karena tersinggung dengan perkataan korban. Selain itu, selama pelarian tersangka menggunakan uang Rp 10 juta dari hasil menggadai mobil korban di wilayah Kabupaten Badung, Bali.
"Ini dilakukan secara spontan setelah korban mengatakan kamu belum memuaskan," ujar Ruddi.
Ruddi juga menjelaskan, bahwa korban telah berpisah ranjang dengan suaminya sejak tahun 2017. Kemudian, dari hasil autopsi dan visum, ditemukan luka-luka memar di bagian leher tersebar di bagian kiri dan kanan dan juga terdapat luka memar di bagian kelopak bawah mata mulai atas dan bawah dan kiri serta kekerasan seksual. (mdk/cob)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga orang berhasil diringkus polisi, satu orang masih buron
Baca SelengkapnyaBarang-barang itu akan disita guna kepentingan penyidikan.
Baca SelengkapnyaKorban ternyata bernama I Komang Agus Asmara (25).
Baca SelengkapnyaSejumlah harta benda korban pengusaha tembaga digasak pelaku
Baca SelengkapnyaKasus penjualan istri oleh suaminya tersebut terjadi pada pertengahan Juni 2023.
Baca SelengkapnyaBegal tukang ojek di Tanjung Raja, Ogan Ilir setelah buron sepekan.
Baca SelengkapnyaPengakuan para tersangka, mereka mampu meraup keuntungan hingga puluhan juta permobil.
Baca SelengkapnyaSeorang pria meracuni sopir taksi online hingga tewas. Dia melakukan kejahatan itu untuk menguasai mobil korban demi mendapatkan biaya kuliah anaknya.
Baca SelengkapnyaTersangka memasarkan mobil bekas taksi dengan harga berkisar Rp30 juta sampai Rp100 juta.
Baca SelengkapnyaMeski antara pelaku dan korban telah menjalani hubungan transaksional itu, namun pelaku tidak memberi imbalan sesuai kesepakatan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPolisi masih memburu satu terduga pelaku pembunuhan DDY.
Baca SelengkapnyaSeorang pemuda berusia 26 tahun spesialis curanmor menjadikan korban kekasih sebelum membawa kabur motor. Korbannya tak cuma satu.
Baca Selengkapnya