Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pemerintah akan Bangun Laboratorium Tes Doping Atlet di Solo

Pemerintah akan Bangun Laboratorium Tes Doping Atlet di Solo Menpora Zainudin Amali. ©2020 Merdeka.com/Arie Sunaryo

Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) akan membangun laboratorium antidoping terstandardisasi World Anti-Doping Agency (WADA). Menurut rencana pembangunan laboratorium tersebut akan menempati lahan di kompleks Rumah Sakit Ortopedi Prof DR R Soeharso Solo.

Menpora Zainudin Amali mengatakan, pemilihan Kota Solo untuk membangun laboratorium anti doping tersebut merupakan usulan dari Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Selain memiliki sejarah sebagai penyelenggara Pekan Olahraga Nasional (PON) I, Kota Solo juga memiliki Rumah Sakit Ortopedi di bawah Kemenkes.

"Apa yang akan kita lakukan ini adalah sejarah baru bagi bangsa ini. Kita akan segera mempunyai laboratorium doping yang kita harapkan menjadi juga rujukan negara lain. Minimal Asia Pasifik. Daripada setiap ada kegiatan mengirim sampel ke luar negeri," ujar Menpora saat melakukan kunjungan ke RS Ortopedi Prof DR R Soeharso Solo, Jumat (18/12).

Menpora menyayangkan devisa Indonesia harus lari keluar negeri hanya untuk melakukan tes antidoping bagi para atlet jumlahnya sangat besar.

Untuk merealisasikan pembangunan laboratorium anti doping tersebut, Pihaknya sudah berkoordinasi dengan lembaga anti doping internasional WADA. Yakni terkait persyaratan teknis agar laboratorium yang dibangun nanti kualitasnya diakui secara internasional.

"Harapannya ke depan Laboratorium Antidoping Indonesia ini juga diakui internasional. Sehingga atlet luar negeri bisa memanfaatkan tes doping di Solo," katanya.

Zainudin berharap sertifikasi dari WADA bisa segera terealisasi agar laboratorium tersebut bisa segera dibangun. Untuk sumber daya manusia (SDM) yang akan terlibat dalam menangani tes doping, ia optimis di Indonesia sangat banyak.

Pada kesempatan sama, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Ditjen Yankes Kemenkes, Dr Rita Rogayah SPPK (k) MARS, menyampaikan pihaknya menyediakan lahan seluas 700 meter persegi untuk lokasi pembangunan laboratorium anti doping.

"Lokasinya sangat strategis, berada di bagian depan sehingga mudah dijangkau.Solo ini juga dekat dan memiliki bandara internasional yang besar yang mudah di akses juga," ucapnya.

Ritta menambahkan, rencana pembangunan laboratorium anti doping sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2019. Namun semua tertunda akibat adanya pandemi Covid-19. Ia berharap tahun depan bisa dimulai dengan mengurus persyaratan administrasi kepada WADA.

(mdk/eko)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP