Pemerintah Sudah Gerak Tangani Penyebaran Virus Corona tapi Lamban
Merdeka.com - Pemerintah dinilai lamban dan tidak tegas memberikan informasi tentang dampak bahaya virus corona atau Covid-19. Sehingga menyebabkan masyarakat tidak memiliki sense of crisis.
Demikian dikatakan Penggerak Komunitas Indonesia Bergerak, Yaya Nurhidayati. "Pemerintah tidak tegas dari awal sehingga masyarakat tidak memiliki sense of crisis dalam menghadapi ini, sehingga tidak melakukan tindakan mandiri, Pemerintah tidak aktif dalam menanggapi ini, kasus pertama yang terjadi di Indonesia itu karena proaktif bukan karena upaya pemerintah" ucap Yaya dalam diskusi Populi Center di Jakarta, Sabtu (21/3).
Yaya menilai bahwa sekarang ini bisa dikatakan Indonesia sudah memasuki krisis kesehatan dilihat dari rate kematian dari kasus Corona tertinggi di Asia, yaitu mencapai 8,67 persen. Untuk itu, Yaya berharap pemerintah bisa dengan cepat mengambil tindakan untuk melakukan test secara masif.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
"Disebut krisis kesehatan sudah, rate kematian Indonesia sudah paling tinggi di asia. Oke kalau yang postif masih ratusan tapikan itu terus naik. Kalau ini tidak segera kita lakukan test secara masif dan cepat keseluruh wilayah kita tidak dapat mendapat gambaran penyebaran Covid-19," lanjut Yaya.
Yaya juga menilai kebijakan pemerintah membuat beberapa peraturan seperti anak sekolah dan pekerja yang dirumahkan, dan juga pembatasan transportasi umum, dan pembatasan pembelian bahan makanan dinilai Yaya tidak diikuti dengan jaminan dari kebijakan tersebut.
"Kalau ada pembatasan pasti ada impact nah bagaimana buffer dari impact ini, itu tidak disampaikan pemerintah. Gimana mereka merasa secure kalau persediaan mereka cukup untuk kedepan. Apa pemerintah akan memberi sembako, Masyakat itu akan nurut kalau pemerintah bisa menjamin adanya jaminan dari kebijakan tersebut," tutup Yaya.
Di kesempatan yang sama, anggota Komisi IX FPR, Fraksi Gerindra Sri Mellyana juga menilai Pemerintah memang sudah terlihat melakukan tindakan dalam menangani virus Corona ini, namun Sri mengatakan hal itu dinilai terlalu santai oleh Pemerintah.
"Sudah melakukan tapi lambat. Komisi IX sudah rapat intesif bergerak untuk isu-isu Corona. Banyak pihak yang katakan kita panik berlebihan, tidak panik berlebihan tapi santai berlebihan sampai ini terjadi menurut saya," ucap Sri.
Sri mengatakan seharusnya waktu virus ini melanda Wuhan, pemerintah harus sudah bersiap diri dengan membekali masyarakat dengan informasi-informasi pencegahan yang benar. Dan mempersiapkan dalam pencegahan dini.
"Waktu kita menonton Wuhan kita seharusnya mempersiapkan diri, ini yang kami rasakan pemerintah kurang responsif. Malah pendapat yang menenangkan sesaat, dan malah banyak info yang salah, seharusnya informasi virus ini disampaikan dengan benar,"
Dalam kesempatan ini Sri juga menanggapi pemerintah Indonesia dinilai belum siap untuk melakukan lockdown. Sri mengatakan bila dilakukan lockdown pemerintah harus memastikan logistik masyarakatnya tercukupi.
"Kalau lockdown kesiapan pemerintah melayani saat lockdown apakah sudah siap, apakah pemerintah memberi makanan, Misalnya masyarakat yang tidak memiliki logistic yang cukup pemerintah harus penuhi itu. Apa sudah sesiap itukan pemerintah untuk melakukan lockdown," tegas Sri.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
mengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaProf. Tjandra Yoga Aditama, mengingatkan agar kita waspada terhadap peningkatan kasus gondongan dan cacar air di kalangan siswa.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara melaporkan kembali naiknya kasus virus Covid-19 sejak akhir November 2023.
Baca SelengkapnyaKelompok orang yang rawan tertular cacar monyet diminta untuk sadar dalam mencegah penyakit ini.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca Selengkapnya