Pemerintah: Tak Mudah Mendapat Alat Rapid Test Corona, Semua Negara Berebutan
Merdeka.com - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengakui pemerintah kesulitan mendapatkan alat rapid test untuk mendeteksi virus corona. Hal ini dikarenakan semakin banyaknya negara-negara yang terdampak virus corona.
"Memang kita sadari bahwa tidak mudah ternyata untuk mendapatkan alat, peralatan yang berhubungan dengan rapid test. Karena dengan semakin banyaknya negara-negara terdampak," kata Doni Monardo saat video conference usai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Senin (6/4/2020).
"Bahkan negara-negara besar sekalipun, semua negara berebutan untuk mendapatkan alat-alat yang berhubungan dengan penanganan Covid-19 ini," sambungnya.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Apa saja patogen prioritas di Indonesia? Indonesia telah menyusun daftar patogen prioritas yang mencakup berbagai famili virus dan bakteri yang menjadi perhatian utama, disesuaikan dengan panduan global dari WHO.
-
Kenapa Pertempuran Wuhan jadi penting? Pertempuran ini menandai salah satu upaya terbesar Jepang untuk menghancurkan perlawanan Tiongkok dan memperluas kendali mereka di daratan Tiongkok.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
Untuk itu, Doni mengatakan bahwa Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta agar rapid test virus corona diprioritaskan untuk orang-orang yang memiliki risiko penularan tertinggi. Salah satunya yakni, para dokter, tenaga medis yang menangani pasien corona beserta keluarganya.
"Yang pertama adalah dokter, para perawat dan keluarga mereka. Serta masyarakat yang terdampak langsung atau berpotensi terdampak dari Covid-19 ini," jelas Doni.
Seperti diketahui, ada dua Kementerian Kesehatan menggunakan metode rapid test dan Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi virus corona di Indonesia. Rapid test atau metode tes massal ini dengan menggunakan darah dan hasilnya dapat diketahui paling lama 10 menit.
Sementara itu, metode PCR atau swab test yakni menggunakan sampel cairan dari saluran pernapasan. Berbeda dengan rapid test, hasil untuk mengetahui virus corona dengan metode PCR ini biasanya lebih lama.
Kendati begitu, rapid tes tersebut belum menjamin keakuratan untuk mendeteksi virus ada di dalam tubuh. Bagi pasien yang sudah mendapatkan hasil negatif dari rapid test disarankan menunggu terlebih dahulu tujuh sampai 10 hari ke depan. Jika hasilnya positif, pasien tersebut pun harus diperiksa kembali dengan PCR.
"Hasil rapid test ini, "orang ini pernah terpapar" tapi terpaparnya kapan dan apakah virus ini masih aktif, ini harus dilakukan berkelanjutan," ujar Peneliti Bioteknologi Samira Husen Alamudin, Sabtu 21 Maret 2020.
Reporter: Lizsa Egeham
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Metode PCR sebelumnya juga digunakan untuk mendeteksi virus corona.
Baca Selengkapnya"Tiap tahun di dunia sekitar 1,3 juta orang meninggal atau dua setengah orang per menit meninggal di dunia," kata Budi
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaDari semua perang yang dihadapi manusia, melawan patogen mencatatkan kematian yang paling banyak.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca Selengkapnya