Pemikiran Gatot Nurmantyo Soal Isu PKI Bangkit Lagi Dinilai Tak Masuk Akal
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menilai penjelasan mantan Panglima TNI Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo terkait kebangkitan Partai Komunis Indonesia atau PKI tidak masuk akal.
Untuk diketahui, Gatot meyakini ada tanda-tanda kebangkitan PKI. Sehingga merasa perlu memberi perintah mewajibkan menonton film G30S. Karena perintah itu, Gatot menyebut langsung dicopot dari jabatan sebagai Panglima TNI.
"Pak Gatot, dengan segala hormat saya ingin mengatakan bahwa penjelasan itu tidak masuk akal dan di era Abdurrahman Wahid (Gus Dur) usaha untuk melakukan semacam pembenahan terhadap kerusakan sendi kehidupan berbangsa dari praktik politik masa lalu itu memang sangat kontroversial dengan mengusulkan pencabutan TAP MPRS 66," ujar Usman saat mengisi Webinar bertema 'Penggalian Fosil Komunisme untuk Kepentingan Politik?' yang digelar Selasa (29/9).
-
Bagaimana G30S/PKI kalah? Dalam waktu singkat semuanya berantakan. Mayjen Soeharto dengan mudah mengalahkan mereka.
-
Siapa yang memimpin PKI saat peristiwa G30S PKI? Di mana peristiwa ini dilancarkan oleh PKI yang saat itu dipimpin Dipa Nusantara (DN) Aidit dan Pasukan Cakrabirawa di bawah kendali Letnan Kolonel Untung Syamsuri.
-
Siapa yang memimpin gerakan G30S/PKI? Brigjen Soepardjo menjadi salah satu tokoh kunci dalam gerakan tersebut bersama DN Aidit, Sjam Kamaruzaman, dan Letnan Kolonel Untung Sjamsuri.
-
Mengapa pasukan G30S/PKI kalah? Semua kemacetan G30S disebabkan di antaranya oleh ketiadaan makanan. Mereka tidak makan pagi, siang dan malam,' tulis Soepardjo.
-
Siapa yang terlibat dalam G30S/PKI? Baru saja terjadi G30S/PKI. Harga barang dan BBM naik terus. Perekonomian sangat sulit.
-
Bagaimana pasukan G30S/PKI dikalahkan di Jawa Tengah? Gerakan Tank dan Panser TNI AD ini Meruntuhkan Moril Pasukan Yang Dipengaruhi Kolonel Sahirman Banyak pasukan yang awalnya mendukung Dewan Revolusi memilih meninggalkan pos mereka tanpa perlawanan. Begitu juga pasukan yang disiapkan untuk menjaga Makodam Diponegoro. Mereka mundur tanpa perlawanan sama sekali.
Usman menambahkan, Gus Dur bahkan sempat menyatakan permintaan maaf atas tragedi 1965 dan mengupayakan rekonsiliasi akar rumput hingga merehabilitasi nama mereka.
"Presiden Abdurrahman Wahid bahkan pernah berupaya merehab nama orang-orang yang pernah diperlakukan secara sewenang-wenang dengan tuduhan PKI," nilai Usman kala membantah pandangan Gatot tentang bangkitnya PKI.
Namun usaha Gus Dur kandas dikarenakan kebijakan Amien Rais sebagai ketua MPR dan Menteri Hukum Yusril Ihza Mahendra yang tidak menyetujui niatan rekonsiliasi tersebut.
"Akhirnya di masa pemerintahan Ibu Megawati pelarangan kembali terhadap orang-orang dianggap terlibat atau PKI, bahkan mereka dilarang terlibat di dalam proses pemilihan umum," ucap Usman.
Film G30S
Gatot Nurmantyo juga mengaku dicopot oleh Presiden Joko Widodo setelah memberikan perintah kepada jajaran TNI untuk wajib menggelar nonton bersama film G30S.
"Saat saya menjadi panglima TNI saya melihat itu semuanya maka saya perintahkan jajaran saya untuk menonton G30S/PKI. Pada saat itu saya punya sahabat dari salah satu partai saya sebut saya PDI menyampaikan 'Pak Gatot hentikan itu' kalau tidak pak Gatot akan diganti," ujar Gatot dilihat dari tayangan Youtube pada Rabu (23/9).
Sebagai eksponen 98, Usman Hamid lebih melihat Gerakan 30 September sebagai langkah penggulingan Soekarno karena berseberangan dengan kerja sama ekonomi dengan Amerika dan Eropa.
"Angkatan Darat di bawah Soeharto memimpin pembelaan terhadap Soekarno dari PKI, karenanya para aktivis (98) banyak menunjukkan bahwa akhir cerita gerakan tersebut adalah berakhirnya kekuasaan Soekarno dan bermulanya kekuasaan Soeharto," ungkap Usman.
Karena itu, film G30S dinilai bukan sebagai film dokumenter. Melainkan fiksi yang dibalut dokumen pemberitaan sejarah. Film ini menjadi alat propaganda politik.
"Melegitimasi naiknya kekuasaan Soeharto yang ditopang militer," tutur Usman.
Film itu juga dinilai melegitimasi pembunuhan massal atas orang yang dituduh komunis. "Dalam gelombang kedua pembunuhan dilakukan bukan hanya terhadap mereka yang dipersangkakan sebagai bagian dari komunis, namun juga para loyalis Soekarno."
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Padahal menurut Rocky Gerung, substansi dari kalimat itu bentuk kritik terhadap kebijakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPartai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menanggapi isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) bakal jadi dewan pembina Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaCak Imin merupakan salah satu tokoh yang pernah mengusulkan Jokowi tiga periode.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Presiden Joko Widodo (Jokowi) Grace Natalie menanggapi tudingan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto soal Jokowi ingin merebut kursi Ketum PDIP.
Baca SelengkapnyaHasto mengkritik pedas aksi RK itu karena tengah mempertontonkan mentalitas yang lemah.
Baca SelengkapnyaPerlawanan yang dilakukan kaum PKI terhadap pemerintah Hindia Belanda ini pecah di Minangkabau atau tepatnya di daerah Silungkang dekat tambang Sawahlunto.
Baca SelengkapnyaTPN Ganjar Mahfud menyindir langkah Presiden Jokowi sebagai politik yang salah.
Baca SelengkapnyaMegawati sempat membahas tentang TAP MPR Nomor XXXIII/MPRS/1967.
Baca SelengkapnyaJika IKN dijalankan, kata Rocky, tentu akan ada perjanjian-perjanjian tertentu yang disinyalir dapat merugikan.
Baca SelengkapnyaDjarot menyebut PDIP tidak pernah mengajarkan bahwa Bung Karno adalah milik salah satu partai saja.
Baca SelengkapnyaSelama ini, Bung Karno identik dengan PDI Perjuangan.
Baca SelengkapnyaPernyataan Hasto dinilai jauh dari kesan dan sikap seorang kader partai politik.
Baca Selengkapnya