Pemkot Bekasi Ungkap Alasan Nilai Bansos Lebih Kecil dari Bantuan Gubernur Jabar

Merdeka.com - Pemerintah Kota Bekasi mengungkap alasan nilai bantuan sosial jauh lebih rendah dibandingkan bantuan dari Gubernur Jawa Barat maupun Kementerian Sosial. Sebab, jumlah penerima bantuan membengkak hingga lima kali lipat dari yang direncanakan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kota Bekasi Alexander Zulkarnain, pemerintah awalnya menyiapkan bantuan sosial kepada 31.841 keluarga di luar data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS). Tapi, setelah pembahasan jumlahnya membengkak menjadi 150 ribu keluarga.
"Ada penyesuaian nilai bansos per paket. Semula dianggarkan Rp199.800/paket disesuaikan menjadi Rp127.854/paket," kata Zulkarnain, Selasa (4/5).
Ia menambahkan perubahan jumlah penerima manfaat bantuan sosial telah disepakati oleh Tim Terpadu Pengendalian Bantuan Sosial dalam Percepatan Penanganan Covid-19. Pemberiannya selama dua kali yaitu April dan Mei.
Hal ini sesuai Keputusan Wali Kota Bekasi Nomor 460/Kep.226-DINSOS/IV/2020, 15 April 2020 yang menetapkan sejumlah 150.000 KK penerima Bansos Non DTKS
Lebih lanjut, dia mengatakan rincian dari Rencana Kebutuhan Biaya (RKB) sebesar Rp127.854 terdiri dari berbagai kebutuhan pokok. Seperti Beras Premium 5 kilogram dengan harga satuan Rp12.800, makanan sarden Rp18.000, 7 mie instan, dengan harga satuan Rp2.103.
Lalu, pembelian 1 liter minyak goreng harga satuan Rp12.650, satu bungkus biskuit dengan harga satuan Rp8.687, satu kecap botol 140 ml dengan harga satuan Rp4.626, satu saos sambal 140 ml dengan harga satuan Rp3.475 dan 1 pcs kantong plastik dengan harga Rp1.696.
"Terlepas dari jumlah bantuan dan besarannya saya berharap bantuan ini bisa diterima dan dimanfaatkan guna mengurangi dampak ekonomi warga Kota Bekasi," pungkasnya.
Adapun nilai bantuan dari Gubernur Jawa Barat senilai Rp500 ribu dan dari Kemensos Rp600 ribu.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya