Pemkot Surabaya Imbau Warga Waspadai Aksi Penculikan Anak, Terutama di Sekolah
Merdeka.com - Pemerintah Kota Surabaya mengimbau warganya untuk mewaspadai aksi penculikan anak-anak yang akhir-akhir ini marak terjadi di daerah lain.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Perlindungan Masyarakat (BPB Linmas) Kota Surabaya, Eddy Christyanto, di Surabaya, Minggu (24/11), mengatakan Wali Kota Surabaya telah memerintahkan kepada para camat dan lurah agar membuat surat edaran yang ditujukan kepada sekolah-sekolah dan masyarakat melalui RW dan RT setempat.
"Surat edaran yang disampaikan para camat dan lurah se-Kota Surabaya untuk mengingatkan warga maupun para guru agar berhati-hati terhadap orang asing yang ingin menjemput anak mereka," katanya.
-
Siapa yang mengantar anak-anak ke sekolah? Baru-baru ini, Celine Evangelista berbagi tentang rutinitas paginya saat ia menyiapkan anaknya untuk pergi ke sekolah.
-
Siapa yang mengantar Juan ke sekolah? Onad mengatakan bahwa mengantar anak ke sekolah adalah tugas istri. Dia merasa sudah sibuk bekerja demi keluarga, namun pernyataan tersebut kurang mendapat sambutan baik dari netizen. Baru-baru ini, Onad mengejutkan netizen dengan perubahan sikapnya yang siap menerima kritik. Onad terlihat mengantar putranya ke sekolah.
-
Mengapa Celine mengantar anak sampai ke sekolah? Sesampainya di sekolah, Celine tidak hanya menurunkan anaknya di luar, tetapi juga mengantarnya hingga ke dalam lingkungan sekolah.
-
Siapa yang mengantar anak Onadio Leonardo ke sekolah? Anak tunggalnya itu selalu diantar oleh istri dan sopirnya.
-
Kapan anak itu diperbolehkan pulang? Setelah menjalani perawatan selama 13 hari di rumah sakit, anak tersebut akhirnya diperbolehkan pulang. Keluhan mengenai bau tidak sedap yang selama ini dirasakannya juga sudah hilang.
-
Siapa yang mengantar teman-teman Gala ke sekolah? Ida, pengasuh Gala, mengatakan bahwa Gala melihat teman-temannya diantar ke sekolah oleh papi.
Terlebih, lanjut dia, pada saat jam pulang sekolah atau di tengah jam pelajaran. "Kalau yang jemput orangnya tidak kenal jangan dilepas. Harus orang yang biasa jemput," ujarnya.
Tak hanya orang tua, Eddy berharap pembantu rumah tangga (PRT) juga berhati-hati terhadap orang lain yang ingin menjemput putra-putri majikannya. Jika tidak mengenal orang tersebut, sebaiknya tak diizinkan.
"Misalnya, orangnya mengatakan, kalau dirinya disuruh mamanya. Nah, tolong jangan mudah percaya dengan hal-hal semacam ini," katanya.
Langkah preventif yang dilakukan Pemkot Surabaya untuk mengantisipasi terjadinya kasus penculikan di wilayahnya, bukan saja melalui imbauan yang disampaikan melalui surat edaran.
Lebih jauh, menurut Eddy Christyanto, BPPD dan Linmas, selama ini dirinya telah menginstruksikan kepada para kasatgas (Kepala Satuan Tugas) Linmas untuk berkeliling ke sekolah-sekolah, terutama TK dan SD.
"Kalau jam pulang, saya minta dimonitor. Terutama terhadap sekolah-sekolah yang sifatnya eksklusif, dimana anak-anaknya antarjemput. Sekolah kita minta menutup pagar dan berhati-hati," katanya.
Jumlah Kasatgas Linmas yang bertugas mengawasi sekolah-sekolah sebanyak 154 orang. Untuk itu, di masing-masing kelurahan memiliki satu orang kasatgas linmas.
Eddy mengakui keterbatasan personel menyebabkan tidak semua sekolah bisa dipantau. Untuk itu, pihaknya hanya memonitor sejumlah sekolah tertentu yang memungkinkan berpotensi terjadi tindak penculikan.
Ia meminta petugas keamanan untuk menanyai kepada setiap tamu yang berkunjung, ingin menemui siapa, kemudian mencatat nomor kendaraannya.
Eddy menegaskan kendati kasus penculikan marak terjadi di luar daerah. Namun menurutnya kewaspadaan harus ada. Ia mengibaratkan seperti peribahasa, sedia payung sebelum hujan. Artinya, berjaga-jaga sebelum bahaya datang.
"Apabila masyarakat menemukan hal-hal yang mencurigakan, bisa menghubungi layanan tanggap darurat Command Center 112 milik Pemkot Surabaya," katanya.
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sebelumnya mengatakan pihaknya berharap tidak ada penculikan anak di Surabaya. "Makanya kami minta RT RW siaga," kata Wali Kota Risma.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini menyebutkan, di sekolah-sekolah sudah dipasang CCTV. Dengan peralatan tersebut, akan bisa ditemukan siapa pelaku penculikan.
"Karena kita bisa akses ke Dispendukcapil (Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil). Kamera (CCTV) tak hanya di sekolah, namun juga di masjid, gereja, kemudian mal. Kita ketahui gerak-geriknya (pelaku)," katanya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Korban berinisial ANA ditemukan pada Senin (23/9) malam, setelah dikembalikan pelaku penculian yan mengendarai motor.
Baca SelengkapnyaPelaku menggunakan modus pura-pura memberi informasi palsu bahwa ibu korban mengalami kecelakaan dalam perjalanan pulang setelah mengantarnya ke sekolah.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan penculikan dan pencabulan itu kemudian ditangani unit PPA Polres Tangsel.
Baca SelengkapnyaHeru Budi mengatakan, kepala sekolah bertanggung jawab terkait keamanan peserta didik di sekolah.
Baca SelengkapnyaDisdik Jakarta mengimbau para pelajar tak perlu bagi-bagi takjil dengan konvoi motor
Baca SelengkapnyaAksi bertanggung jawab pihak sekolah SMP Pesat Bogor ini viral.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Baca SelengkapnyaKepolisian Resor Metro Tangerang mengamankan 22 anak dan remaja yang diduga mengganggu ketertiban umum dan melakukan pelemparan terhadap polisi.
Baca SelengkapnyaKepolisian melihat banyak bahaya mengintai pemudik menggunakan sepeda motor. Terlebih bagi yang membawa anak-anak.
Baca Selengkapnya