Pemkot Tangerang keluhkan sampah kiriman yang kotori Kali Cisadane

Merdeka.com - Pemerintah Kota Tangerang mengaku telah berupaya menjaga dan melestarikan kali Cisadane yang hulunya berasal dari Bogor dan menghubungkan Kota Tangsel, Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang itu. Sehingga pemanfaatan air dari Kali Cisadane bisa terus dimaksimalkan. Dibutuhkan kerjasama lintas daerah untuk menjaga kebersihan sungai tersebut.
Kepala Bidang Tata Air Dinas Pekerjaan Umum Kota Tangerang, Taufik Syahjaidi menerangkan, tingginya potensi yang dapat dimanfaatkan dari keberadaan Cisadane di Kota Tangerang.
"Tentu ini potensi yang kami sadari betul harus dijaga, dirawat dan dilestarikan. Karena kita banyak ketergantungan dari sini (kali Cisadane)," ucapnya, Sabtu (27/1) saat dikonfirmasi.
Dia pun tak menampik, adanya peningkatan volume sampah di sejumlah titik kali Cisadane yang bersinggungan dengan Kota Tangerang. Namun sejumlah upaya untuk menghalau sampah-sampah itupun terus dilakukan.
"Banyaknya sampah yang ada saat ini, karena meningkatnya debit air dari hulunya, di Bogor. Jadi saat debit air bertambah, sampah di bibir kali dari Bogor, Tangsel, Kabupaten Tangerang ini ikut terbawa," jelas Taufik.
Dia memastikan, aliran air di Cisadane itu tak hanya melintasi wilayah Kota Tangerang saja. Tapi juga ke Kota Kabupaten lain, seperti Kabupaten Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bogor. Menurutnya sampah-sampah tersebut kiriman dari daerah tetangga.
"Kalau debitnya normal, Cisadane ini bersih. Tapi jika debit airnya tinggi atau siaga, sampah-sampah dari hulu itu mengalir ke sini," terangnya.
Untuk itu, lanjut Taufik, penting adanya koordinasi serius dengan pemerintah daerah dalam membahas persoalan ini. Sebab peran dari daerah tetangga pun sangat dibutuhkan pada masalah sampah-sampah di aliran Cisadane ini.
Selain itu, pihak Pemkot Tangerang, terang dia, sudah memiliki langkah nyata dalam menghalau masuknya sampah ke aliran kali Cisadane yang melintasi wilayah Kota Tangerang.
"Kami sudah siapkan berbagai upaya. Mulai dari membuat jebakan sampah dan menyiagakan 12 tim khusus pengangkut sampah di aliran Cisadane," katanya.
Jebakan sampah yang telah dipasang, lanjut Taufik, ditempatkan di tiap-tiap sudut daerah perbatasan. "Agar sampah itu tertahan dan mudah untuk dibersihkan petugas kami di lapangan," timpalnya.
Namun dia mengaku masih menemui sejumlah kendala, dengan pemasangan jebakan sampah ini, terutama saat debit air sedang tinggi. "Kalau debit air tinggi dan hujan terus, jebakan sampah ini bisa jebol. Sehingga sampah melimpah," kata dia.
Begitupun dengan tim khusus pengangkut sampah, yang bekerja menggunakan perahu. "Tapi jika air tinggi, memang sulit untuk terjun ke sungai. Ini membahayakan pekerja kami," kata dia.
Dia memastikan, jebakan sampah dan tim perahu hanya efektif bila debit air dalam kondisi normal. Namun jika hujan terus menerus dan volume air meningkat tajam, jebakan sampah dan petugas perahu tak lagi bisa diandalkan untuk menghalau sampah yang ada.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya