Pencegahan dan Risiko Anak dari Stunting
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen di tahun 2024. Jokowi mengultimatum kepala daerah di Indonesia untuk melakukan upaya keras dalam penurunan stunting tersebut.
Berdasarkan Hasil Survei Status Gizi Balita Indonesia (SSGBI) Tahun 2021, lima provinsi absolut dengan jumlah balita kerdil (stunting) tertinggi adalah Jawa Barat sebanyak 1.055.608 anak, Jawa Timur 653.218 anak, Jawa Tengah 543.963 anak, Banten 294.862 anak dan Sumatera Utara sebanyak 383.403 anak.
Selain kelima provinsi absolut, untuk skala prevalensi provinsi yang memiliki angka stunting tertinggi di Indonesia, yakni Nusa Tenggara Timur 37,8 persen, Sulawesi Barat 33,8 persen, Aceh 33,2 persen, Nusa Tenggara Barat 31,4 persen. Terdapat pula Sulawesi Tenggara 30,2 persen, Kalimantan Selatan 30 persen dan Kalimantan Barat 29,8 persen.
-
Apa ciri khas anak stunting? Dokter Hasto membeberkan ciri khas stunting adalah bertubuh pendek. Tetapi, kata dokter Hasto, pendek belum tentu stunting. Ciri yang lebih khas lagi, katanya, anak stunting tidak cerdas dan sering sakit-sakitan.
-
Apa dampak stunting pada individu? “Dampak stunting bukan hanya tinggi badan. Akan tetapi kualitas hidup individu akibat munculnya penyakit kronis, ketertinggalan dalam kecerdasan, dan kalah di dalam persaingan.
-
Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi di mana anak mengalami gagal tumbuh akibat kekurangan gizi yang berlangsung lama, terutama selama 1000 hari pertama kehidupannya (HPK). Seorang anak dikategorikan mengalami stunting jika tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi dari median standar pertumbuhan yang ditetapkan oleh WHO.
-
Apa definisi dari stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
-
Siapa yang berisiko stunting? Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi, serta faktor lingkungan yang tidak mendukung pertumbuhan optimal.
-
Apa yang menyebabkan stunting? Apalagi stunting disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi.
Prevalensi stunting di 2021 masih berada pada angka 24,4 persen atau 5,33 juta balita. Secara matematis, untuk memenuhi target Presiden mencapai target 14 persen, maka setiap tahunnya perlu terjadi penurunan angka stunting sekitar 3 persen.
Menurut dokter spesialis anak, dr Margareta Komalasari SpA, stunting adalah suatu kondisi ketika anak-anak tampak terlihat lebih pendek dibandingkan anak seusianya. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO (World Health Organization), stunting adalah tinggi badan di bawah 2 sempangan deviasi di bawah median tinggi badan menurut usia.
"Atau dengan kata lain stunting adalah mereka yang pendek dan biasanya mengalami malnutrisi," jelas dr Margareta atau biasa disapa dr Atha saat dihubungi merdeka.com, Kamis (24/3).
Beda Stunting dengan Perawakan Pendek Genetik
Penyebab stunting, kata dr Atha, diakibatkan karena makanan tidak memenuhi kaidah asupan nutrisi yang sehat dan seimbang atau tidak memenuhi kaidah makanan yang mengandung makro dan mikro nutrien. Namun, dia menegaskan, stunting berbeda dengan perawakan pendek secara genetik.
"Stunting beda dengan perawakan pendek secara genetik ya. Belum tentu yang pendek itu stunting, bisa aja genetik perawakan pendek, mungkin bapak atau ibunya berperawakan pendek. Contoh perawakan pendek secara genetik itu almarhum bapak Habibie, dia pendek tapi dia pinter. Kalau stunting, sudah pasti pendek," jelas dia.
"Kalau stunting, karena pendeknya disebabkan oleh kekurangan nutrisi maka bisa mempengaruhi sistem imun dan kecerdasan. Biasanya kalau anak stunting, selain pendek juga mudah terserang penyakit dan intelegensianya di bawah anak yang tak mengalami stunting," tambah dr Atha.
Dr Atha meminta kepada ibu hamil atau anak yang baru lahir untuk rajin memeriksakan kondisi bayi di rumah sakit. Tujuannya agar mengetahui atau mendeteksi sejak dini kondisi bayi atau anak, pemeriksaan itu disebut antropometri.
"Di bawah 3 tahun bisa terlihat tuh. Berat badan atau tinggi badannya tidak naik, maka harus langsung diintervensi dokter kalau enggak nanti si anak jadi stunting," jelas dr Atha.
Menurut dr Atha, dalam fase golden age anak, lebih baik mencegah daripada mengobati. Semakin cepat mengetahui, lanjut dia, maka semakin cepat terhindar dari stunting.
"Tinggi badan bisa dikejar tapi perkembangan sel sel otak saat berada dalam pertumbuhan ini tidak dapat dipenuhi setelah besar. Start awal perkembangan otak harus diperhatikan, kalau sudah terlambat, memang hasilnya bisa dikoreksi tapi tak sebaik jika dideteksi lebih awal," ungkap dia.
Ultimatum Jokowi soal Stunting
Presiden Jokowi menegaskan target stunting turun di bawah 14 persen wajib dicapai di tahun 2024. Menurut Jokowi, sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan maju tidaknya sebuah negara. Sebab itu, seluruh kepala daerah harus fokus dalam program kali ini.
"Saya minta seluruh gubernur, bupati dan wali kota di seluruh tanah air juga akan saya sampaikan hal yang sama, jangan sampai target angka 14 persen itu luput, harus tercapai," kata Jokowi saat meninjau program percepatan penurunan kekerdilan atau stunting di Kabupaten Timor Tengah Selatan, NTT, Kamis (24/3).
Bahkan Jokowi minta pendampingan calon pengantin demi menekan angka stunting di Indonesia. Jokowi juga menjelaskan pendampingan calon pengantin juga harus dilakukan berbagai pihak. Mereka yang memiliki uang juga harus mengetahui mengenai gizi.
"Stunting ini bukan hanya urusan gizi anak, tetapi dimulai dari calon pengantin memang harus disiapkan, agar mereka tahu apa yang harus disiapkan sebelum menikah dan sebelum nanti hamil sudah mengerti betul apa yang harus dilakukan," kata Jokowi.
"Karena belum tentu semua pengantin tau, meskipun punya uang banyak tetapi tidak tahu apa yang dilakukan dan disiapkan itu bisa menjadi keliru," bebernya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para orang tua sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri stunting pada anak dan cara mencegahnya sebelum terlambat.
Baca SelengkapnyaDokter menekankan agar balita yang terdeteksi pendek segera dirujuk ke puskesmas atau RS terdekat
Baca SelengkapnyaKemenkominfo sejak 2019 telah menggandeng generasi muda untuk turut serta mendukung upaya penurunan prevalensi stunting melalui Kampanye Genbest.
Baca SelengkapnyaPola asuh menjadi salah satu faktor penting yang memengaruhi tumbuh kembang anak
Baca SelengkapnyaPencegahan stunting melalui asupan makanan yang tepat menjadi sangat penting diperhatikan.
Baca SelengkapnyaStunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak akibat kurangnya asupan makanan yang bergizi dan infeksi kronis pada periode pertumbuhan mereka.
Baca SelengkapnyaTentu, menjadi pertanyaan, apakah stunting dan gizi kurang atau gizi buruk sama?
Baca SelengkapnyaAchondroplasia adalah kondisi genetik yang menyebabkan gangguan pertumbuhan tulang, yang berakibat pada dwarfisme.
Baca Selengkapnyauntuk mencegah stunting perilaku pola asuh orang tua kepada bayi dan balita perlu diperhatikan
Baca SelengkapnyaKetika dewasa anak stunting akan mengalami central obes
Baca SelengkapnyaRemaja memiliki peranan penting dalam menurunkan angka stunting.
Baca SelengkapnyaPeriode Emas 1000 HPK penting dipahami sebagai salah satu upaya untuk menekan angka gagal tumbuh pada anak atau stunting.
Baca Selengkapnya