Pencopotan atribut Brigade Beringin diduga dapat arahan dari Setnov
Merdeka.com - Ketua Brigade Beringin Avner Raweyai mengatakan sekelompok orang yang melakukan pencopotan atribut dan penembakan di area Kantor DPP Partai Golkar merupakan anak buah Ketua Badan Pemenangan Pemilu Wilayah Timur DPP Golkar, Azis Samual.
Avner mengaku keterangan itu didapat dari petinggi sayap partai, AMPG Mustafa Raja.
"Mereka bilang kalau disuruh sama Azis Samual. Kita anak buahnya mereka," kata Avner di acara buka puasa bersama Brigade Beringin di Kantor DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelimurni, Slipi, Jakarta, Sabtu (17/6).
-
Siapa pemimpin kelompok yang dicurigai? Peristiwa Talangsari 1989 berawal dari kecurigaan masyarakat dan aparat desa terhadap kelompok keagamaan yang dipimpin oleh Warsidi.
-
Siapa yang diduga sebagai pelaku? 'Kalau musuh kita mah nggak tahu ya, kita gak bisa nilai orang depan kita baik di belakang mungkin kita nggak tahu. Kalo musuh gue selama ini nggak ada musuh ya, mungkin musuh gua yang kemarin doang ya, yang bermasalah sama gua doang kali yak,' ungkapnya.
-
Siapa yang terlibat dalam peristiwa ini? 'Kami memanggil pihak keluarga pengendara sepeda motor yang pura-pura kesurupan untuk dimintai keterangan,' ucap dia.
-
Siapa yang terlibat dalam insiden ini? Seorang driver taksi online di kawasan Jakarta Pusat tengah ramai jadi perbincangan usai kedapatan emosi ke penumpang wanita.
-
Siapa pelakunya? Orang ke-3 : 'Seperti biasa saya menjemput anak saya pulang sekolah sekitar jam tersebut'Karena 22 jam sebelum 5 April 2010 adalah jam 1 siang 4 april 2010 (hari minggu)
Dari pengakuan Mustafa, anak buah Aziz itu diduga mendapat arahan dari Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto. Hal itu diketahui setelah Avner menelpon sejumlah petinggi partai, AMPG dan AMPI.
Terkait pencopotan atribut, kata Avner, Mustafa berdalih langkah itu sesuatu hal wajar dilakukan. Mustafa berada di lokasi untuk mendokumentasikan aksi pencopotan atribut Brigade Beringin.
Avner menegaskan, ulah kelompok orang yang diduga anak buah Aziz itu telah melanggar kode etik.
"Salah satu petinggi AMPG bernama Mustafa Raja, saya telpon ngaku di lokasi, dia mengakui kalau yang foto dia. Dia bilang hal biasa, copot mencopot bendera. Saya bilang, itu melanggar kode etik. Dia bilang, hal biasa, kita dapat arahan dari ketua umum," terangnya.
Avner menyatakan masih mendalami motif pencopotan atribut disertai penembakan yang dilakukan kelompok orang yang diduga anak buah Aziz itu. Apalagi, menurutnya, sekelompok orang tersebut diduga tidak memiliki kartu tanda anggota Partai Golkar.
"Yang pertama itu sudah melanggar kode etik, harga diri diinjak. Mereka sudah buat Golkar makin hancur. Kita tanya KTA enggak ada, atribut enggak punya. Cari lagi tahu oknum ini dari partai atau preman bayaran. Kita akan cari tau terus. Kita ingin membersihkan partai dari preman preman," ujarnya
Pasca aksi pencopotan dan penembakan itu, sejumlah petugas kepolisian dari Polres Jakarta Barat terlihat berjaga di sekitar kantor DPP Partai Golkar. Di lokasi tampak hadir, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Roycke Harry Langie, Kasat Reskrim AKBP Andi Adnan Syafrudin.
Andi menuturkan, diterjunkannya personel kepolisian hanya untuk membantu mengamankan kegiatan buka puasa bersama Brigade Beringin. Dia mengakui terjadi insiden pencopotan dan penembakan tadi malam. Hanya saja masalah tersebut telah berhasil diredam.
"Pengamanan kegiatan santunan saja," tambahnya.
Sekelompok orang mendatangi DPP Partai Golkar, Jl Anggrek Nelimurni II A Kemanggisan, Palmerah, Jakarta Barat, Jumat (16/6) kemarin. Mereka mencopot bendera Brigadir Beringin yang terpasang di pohon-pohon yang ada di area DPP Partai Golkar.
Tak cuma itu, mereka juga sempat menembakkan senjata api yang dibawa ke arah atas saat ditegur oleh sekuriti. Informasi yang diperoleh dari surat laporan ke pihak Kepolisian, Sabtu (17/6), peristiwa bermula pelaku yang berjumlah sekitar enam orang masuk ke area pekarangan DPP Partai Golkar saat gerbang masuk terbuka.
Mereka kemudian melepas bendera Brigadir Beringin yang terpasang di pohon. Petugas sekuriti kemudian langsung menutup gerbang dan menegur para pelaku.
Kepada sekuriti, para pelaku mengaku diperintahkan oleh seseorang bernama Hazis untuk melarang Brigadir Beringin masuk ke DPP Partai Golkar. Selain AMPG tak boleh ada yang masuk.
Petugas sekuriti kemudian berdebat dengan para pelaku. Mereka meminta dibukakan pintu gerbang yang sudah dikunci oleh sekuriti.
Kemudian, salah satu di antara mereka mengeluarkan senjata api jenis air softgun dan menembakkannya ke arah pagar seng penutup proyek. Pelaku kemudian membongkar paksa gembok gerbang lalu kemudian pergi. Sesaat sebelum pergi, pelaku kembali melepaskan tembakan ke arah atas. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaKasus ini terbongkar setelah polisi menerima informasi dari intelijen terkait aktivitas penjualan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaMomen sekelompok orang diduga geng motor masuk ke markas TNI AU.
Baca SelengkapnyaViral video anggota geng motor membawa senjata tajam (sajam) masuk Kompleks Lanud Halim Perdana Kusuma TNI AU Jakarta Timur.
Baca SelengkapnyaWakil Ketua TPN Ganjar-Mahfud, Andika Perkasa mengungkap jika relawan yang menjadi korban sempat disekap.
Baca SelengkapnyaMarkas Gudbalkir Pusziad di Buduran dijadikan sebagai lokasi penampungan kendaraan curian di Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaBripda IM Dipecat dari Polri Buntut Kasus Penembakan Anggota Densus 88 Bripda IDF
Baca Selengkapnya"Jadi terdata, bahwa dari kelima orang ini bukan ormas," kata Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo
Baca SelengkapnyaKasad melalui Pangdam IV/Diponegoro, menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Boyolali atas kejadian ini.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan video CCTV insiden tersebut murni tindakan kekerasan.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan hasil curian tersebut ditampung di gudang Balkir Pusat Zeni TNI Angkatan Darat, Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaTawuran tersebut melibatkan dua kelompok, yakni Geng Biang Rusuh (Birus) dan Geng Anak Lapak Klender.
Baca Selengkapnya