Peneliti Berbagai Negara Bagi Tips Gratis Agar Artikel Ilmiah Masuk Jurnal Internasional Scopus
Webinar berisi tentang fokus pada strategi agar lebih mudah terbit artikel di jurnal internasional dan agar bisa tembus Scopus untuk bidang sosial, sains.
Webinar internasional ini digelar Ebizmark
Peneliti Berbagai Negara Bagi Tips Gratis Agar Artikel Ilmiah Masuk Jurnal Internasional Scopus
Peneliti dari berbagai negara hadir dalam webinar bertajuk ‘The Smooth Strategy to Publish Your Research in International Journals’ dan ‘Technical Guidance: To Get Through Scopus Review for Social, Sciences, and Technology’.
Webinar internasional ini digelar Ebizmark. Ebizmark adalah lembaga penyelenggara pelatihan penelitian di Indonesia mengadakan event webinar yang diselenggarakan dengan skala internasional.
“Free webinar dan bimtek daring skala internasional ini menjadi awal bagi Ebizmark untuk menyelenggarakan acara serupa. Dengan begitu, para peneliti di Indonesia juga akan mendapat kesempatan untuk bersosialisasi dengan peneliti dari luar negeri,” kata Founder Ebizmark Deddy Saefuloh.
Webinar berisi tentang fokus pada strategi agar lebih mudah terbit artikel di jurnal internasional dan agar bisa tembus Scopus untuk bidang sosial, sains, dan teknologi.
Diikuti oleh 3.686 pendaftar dan banyak di antaranya adalah para dosen dan peneliti dari luar negeri.
“Tak menutup kemungkinan, kolaborasi penelitian akan terjadi secara kesinambungan, dan dijembatani oleh Ebizmark,” tambah Deddy.
Hadir dalam acara tersebut, dosen dari Polytechnic Malaysia Dr. Norhafizah Binti Ismail, Profesor di IPB I Wayan Darmawan, Dosen Faculty of Business and Law, School of Business Wollongong University, Australia Parulian Silaen.
Sekadar informasi, bagi mahasiswa maupun dosen, bisa mempublikasikan karyanya ke dalam jurnal internasional sangatlah penting.
Sebab, rekam jejak seorang dosen dan peneliti akan diperkuat melalui penulisan dan publikasi di jurnal internasional.Deddy mengatakan, untuk mencapai tujuan ini, dosen dan mahasiswa memerlukan peningkatan skill-set, dan strategi terkait penulisan dan publikasi artikel ilmiah agar bisa tembus dalam jurnal internasional.
Salah satu layanan indeksasi dan penyedia database atau pusat data jurnal yang berada di bawah naungan Elsevier adalah Scopus.
Hingga hari ini, diperkirakan telah ada lebih dari 22.000 judul artikel jurnal yang terindeks oleh Scopus dari 5000 lebih penerbit.
Tidak hanya karya ilmiah saja, data hak paten berbagai penelitian di dunia dan layanan untuk menilai apakah suatu jurnal bisa memiliki dampak yang signifikan atau tidak juga tersedia di Scopus.
Jurnal Indonesia yang telah terindeks Scopus dianggap sebagai jurnal yang memiliki kualitas tinggi dan diakui secara internasional.
“Tidak jarang penulis jurnal menghabiskan waktu lebih dari 2 tahun agar publikasi mereka tembus di jurnal internasional,” ujar Deddy.