Peneliti UGM Pastikan GeNose Bisa Deteksi Varian Baru Covid-19
Merdeka.com - Tim Peneliti dan Pengembangan GeNose C19 dari Universitas Gadjah Mada (UGM) memastikan alat screening dan diagnostik Covid-19 berbasis hembusan napas 'GeNose C19' tetap mampu mendeteksi infeksi Covid-19 dengan varian baru.
"Dengan adanya varian-varian baru yang beredar, kami yakin GeNose tetap bisa menjaga akurasinya," kata Juru bicara Tim Pengembang GeNose C19 Mohamad Saifudin Hakim saat jumpa pers secara luring dan daring di University Club UGM, Yogyakarta, seperti dikutip Antara, Jumat (30/4).
Saifudin menjelaskan, GeNose tidak mendeteksi virus secara langsung. Alat buatan para peneliti UGM itu selama ini mendeteksi hasil metabolisme tubuh, berupa volatile organic compound (VOC) atau senyawa organik yang mudah menguap pada hembusan napas seseorang.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kenapa validasi sangat penting dalam penelitian? Validasi data sangat penting untuk beberapa aspek dari studi yang dilakukan, seperti: • Untuk memastikan dataset yang kuat: • Untuk mendapatkan gambaran data yang lebih jelas: • Untuk memastikan keabsahan temuan: • Untuk mendapatkan hasil yang akurat: • Untuk mengurangi risiko pembentukan hipotesis yang salah:
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Mengapa validasi sangat penting? Validasi adalah suatu proses kritis yang melibatkan penilaian dan konfirmasi terhadap kebenaran, keabsahan, dan keakuratan suatu informasi atau data.
-
Apa yang diuji ulang oleh ilmuwan? Meskipun telah digunakan selama lebih dari satu abad, penelitian mengenai teori ini terus dilakukan. Baru-baru ini, hasil pengujian menunjukkan bahwa teori relativitas Einstein kembali terbukti akurat.
Menurut dia, pola VOC yang dihasilkan dari seseorang atau pasien yang terinfeksi Covid-19 dari bermacam-macam varian tetap tidak mengalami perubahan.
Dengan teori itu, Saifudin meyakini berbagai varian Covid-19 yang muncul tidak akan mengurangi kemampuan deteksi dari GeNose.
Selain itu, lanjut dia, komponen kecerdasan buatan (AI) yang diterapkan dalam mesin GeNose juga akan terus diperbarui.
Berbagai data, kata dia, akan dikenalkan pada sistem AI tersebut sehingga mampu menjaga akurasi kemampuan deteksi GeNose.
"Banyaknya data yang akan dilatihkan di sistem AI tersebut sehingga itu menjadi metode lain untuk menjaga akurasi GeNose C19 tetap terjaga," ujar dia.
Uji validasi eksternal oleh tim independen UGM, menurut dia, akan semakin menambah kepastian alat itu mampu mendeteksi berbagai varian Covid-19.
Dalam uji validasi itu, sejumlah pakar dari berbagai universitas bakal dilibatkan, termasuk dari Universitas Andalas, Universitas Indonesia dan Universitas Airlangga.
"Uji validitas eksternal dilakukan di saat-saat ini ketika varian tersebut beredar, sehingga kita bisa melihat hasilnya ke depan. Tapi pada dasarnya kami tetap confidence performa GeNose tidak akan mengalami banyak perubahan," ujar Saifudin.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mohammad Syahril, melanjutkan, varian Covid Eris termasuk ke dalam kelompok varian XBB, yang merupakan 'anakan' atau turunannya varian Omicron.
Baca SelengkapnyaPenularan varian JN.1 telah ditemukan di Jakarta dan Batam.
Baca SelengkapnyaVarian JN.1 merupakan pemicu lonjakan Covid-19 di Singapura.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaCovid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaPasien mengembuskan napas terakhir di RS Embung Fatimah pada 18 Desember 2023.
Baca SelengkapnyaTerjadi lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaVarian tersebut memicu ada peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Baca Selengkapnya