Peneliti UNS temukan timbal berbahaya pada daging sapi pemakan sampah

Merdeka.com - Ratusan sapi pemakan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Putri Cempo, Solo, diduga mengandung timbal berbahaya. Sehingga jika dagingnya dikonsumsi akan membahayakan bagi manusia.
Pemerintah Kota Solo melalui Dinas Pertanian, pernah melarang sapi-sapi tersebut untuk dikonsumsi, apalagi dijadikan hewan kurban. Larangan tersebut didukung hasil penelitian yang dilakukan oleh Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.
Penelitian dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) UNS Pranoto mengatakan, kandungan timbal dalam daging sapi itu melebihi ambang batas dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), yakni 1 ppm.
"Setelah kita uji, daging sapi yang kita ambil dari TPA Putri Cempo terbukti mengandung timbal hingga 17 ppm. Ini sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia," katanya di Laboratorium Kimia UNS Solo, Selasa (29/8).
Dia mengungkapkan, penyebab tingginya kandungan logam karena sapi tersebut setiap hari memakan sampah dan minum air yang terpapar sampah TPA Putri Cempo.
Selain daging, Pranoto juga menguji sampah lama yang bercampur tanah di Putri Cempo.
"Dari penelitian yang saya lakukan, yang paling tinggi kandungan timbalnya itu sampah yang sudah lama yang mencapai 17 ppm. Kalau sampah baru sekitar 1,6 ppm," jelasnya.
Dalam penelitian tersebut, Pranoto mengaku menggunakan alat uv-vis atau Spektrofotometri Sinar Tampak (SST). Alat tersebut diklaim sudah terakreditasi dan hasil ujinya lebih akurat dibandingkan alat Atomic Absorption Spectrophotometry (AAS) yang dia gunakan tahun lalu. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya