Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pengamat: Fatwa fardhu ain Khofifah tidak bijak dan meresahkan umat

Pengamat: Fatwa fardhu ain Khofifah tidak bijak dan meresahkan umat Spanduk fatwa fardhu ain pilih Khofifah di jalanan Kota Surabaya. ©2018 Merdeka.com

Merdeka.com - Polemik diterbitkannya fatwa fardhu ain (wajib bagi setiap umat Islam) untuk memilih Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa terus bergulir. Menurut pengamat komunikasi politik dari Universitas Brawijaya Malang, Maulina Pia Wulandari Ph.D, fatwa itu tidak peka dengan kondisi umat.

"Fatwa ini benar-benar tidak bijak, bikin ribut masyarakat. Tapi sebagai proses demokrasi, ya kita biarkan saja, karena rakyat akan semakin cerdas. Semestinya Bawaslu menegur," tutut Maulina saat dikonfirmasi, Kamis (14/6/2018).

Maulina berharap para pendukung calon gubernur lebih berhati-hati ketika akan mengeluarkan fakta karena setiap statement yang disampaikan pemimpin bisa menimbulkan dampak tertentu di publik.

Orang lain juga bertanya?

Dengan pesan di fatwa itu, publik bisa menilai bahwa jika tak memilih Khofifah, maka akan dilaknat dengan dosa oleh Allah. Itulah pesan komunikasi yang bisa ditangkap publik. Tentu saja itu meresahkan.

"Konsep religious leader itu harusnya memberikan kedamaian dan pencerahan kepada umat, bukan malah membodohi serta bikin keruh masyarakat," tegasnya.

Maulina berpesan, ulama juga harus mampu menahan diri dalam memberikan statement. Sebab setiap perilaku dan pesan komunikasi yang disampaikan ulama bisa memberikan dampak meskipun kecil efeknya dan bisa pula dipersepsikan secara berbeda-beda oleh masyarakat.

Seperti banyak diberitakan dan viral di media sosial, sejumlah ulama mengeluarkan fatwa bahwa mendukung Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Calon Wakil Gubernur Emil Elestianto Dardak hukumnya fardhu ain (wajib bagi setiap umat Islam).

Fatwa itu dihasilkan dalam pertemuan di Ponpes Amanatul Ummah, Mojokerto, 3 Juni lalu, yang melahirkan surat fatwa bernomor 1/SF-FA/6/2018. Pertemuan itu dihadiri Khofifah.

Mengutip dalil kitab, para ulama pendukung Khofifah - Emil juga menyebut, umat Islam yang tidak mendukung Khofifah sama dengan mengingkari Tuhan dan Rasul-Nya.

(mdk/hhw)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
VIDEO: Ucapan Pedas Mahfud Soal Bobroknya Pemerintah Berawal dari Rusaknya Ulama
VIDEO: Ucapan Pedas Mahfud Soal Bobroknya Pemerintah Berawal dari Rusaknya Ulama

Mantan Menko Polhukam Mahfud MD menyinggung rusaknya pemerintahan, karena ulama yang rusak.

Baca Selengkapnya
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut
Disebut Buzzer oleh Cak Imin, Ini Reaksi Menag Yaqut

Yaqut terancam sanksi dari PKB, namun dia menegaskan tidak akan mengubah pernyataannya.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Balas Kemenag Usai Disebut Asbun soal Pembatasan Speaker Masjid: Jangan Baper
Gus Miftah Balas Kemenag Usai Disebut Asbun soal Pembatasan Speaker Masjid: Jangan Baper

Gus Miftah menyarankan Kemenag untuk mendengarkan kembali isi ceramahnya di Bangsri, Sukodono, Sidoarjo, Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Lawan Ujaran Kebencian Dengan Kuatkan Literasi Digital
Lawan Ujaran Kebencian Dengan Kuatkan Literasi Digital

Selain literasi digital, Khofifah mengatakan upaya yang bisa ditempuh dalam rangka melawan ujaran kebencian adalah melakukan filter.

Baca Selengkapnya
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi
Pentingnya Peran Ulama dan Pemerintah Dalam Mencegah Radikalisasi

Selain penguasaan literasi yang baik, seorang ulama juga harus memiliki akhlak dan karakter yang santun, tenang, dan tidak mudah menghasut.

Baca Selengkapnya
VIDEO: MUI soal Beda Awal Ramadan dengan Muhammadiyah
VIDEO: MUI soal Beda Awal Ramadan dengan Muhammadiyah

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyinggung soal perbedaan awal Ramadan dengan Muhammadiyah. Masyarakat diingatkan untuk saling menghormati perbedaan.

Baca Selengkapnya
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham
Gus Miftah Kritik Aturan Sepiker Saat Ramadan, Kemenag Sebut Asbun dan Gagal Paham

Gus Miftah membandingkan penggunaan sepiker dengan dangdutan

Baca Selengkapnya
Ternyata Ghibah Diperbolehkan, ini Alasannya
Ternyata Ghibah Diperbolehkan, ini Alasannya

Ghibah dalam bahasa umum diartikan sebagai menggunjing atau membicarakan keburukan orang lain, dikenal sebagai perbuatan yang dilarang dalam agama.

Baca Selengkapnya
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
Pemuda Muhammadiyah Bela Zulhas: Tak Ada Motif Mempengaruhi dan Menghasut
Pemuda Muhammadiyah Bela Zulhas: Tak Ada Motif Mempengaruhi dan Menghasut

Dzulfikar Ahmad mengingatkan soal pendewasaan dalam proses beragama dan berpolitik.

Baca Selengkapnya
Cara Menjaga Lisan Menurut Islam, Jangan Sampai jadi Sumber Dosa
Cara Menjaga Lisan Menurut Islam, Jangan Sampai jadi Sumber Dosa

Dengan menjaga lisan, seorang Muslim tidak hanya menunjukkan akhlak yang baik tetapi juga mendapatkan pahala dari Allah SWT serta menjauhi dari perbuatan dosa.

Baca Selengkapnya
Akademisi Nilai Menjatuhkan Calon Lain Malah Jadi Budaya Dibanding Tonjolkan yang Didukung
Akademisi Nilai Menjatuhkan Calon Lain Malah Jadi Budaya Dibanding Tonjolkan yang Didukung

Hal ini bisa dilihat langsung di media sosial, banyak yang melakukan framing pihak lawan dengan citra negatif.

Baca Selengkapnya