Penjelasan Dandim Jaksel yang Disebut Berdebat dengan Gatot Nurmantyo di TMP Kalibata
Merdeka.com - Purnawirawan Pengawal Kedaulatan Negara (PPKN) menggelar acara tabur bunga di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan. Acara tersebut juga turut dihadiri oleh mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
Berdasarkan sebuah video di media sosial, acara tabur bunga tersebut sempat terjadi kericuhan. Karena, tiba-tiba saja ada massa atau kelompok demonstrasi lain yang datang ke lokasi tersebut.
"Chaos (keos), chaos, chaos," kata salah seorang dalam video tersebut.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Apa yang terjadi pada kerusuhan ini? Dalam peristiwa tersebut, 47 orang Yahudi dan satu orang Prancis terbunuh, banyak yang terluka, dan harta benda dirusak.
-
Siapa yang terlibat keributan? 'Minggu (7/7), terjadi perselisihan antara saudara MK dan DN di salah satu acara hajatan di wilayah hukum Polsek Majalaya,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Bagaimana kerusuhan terjadi di Banyumas? Para suporter menyalakan flare dan kemudian merangsek masuk ke dalam stadion.
-
Dimana keributan terjadi? Seorang anggota TNI Koramil 01/Purwodadi mengalami nasib yang kurang baik saat bertugas mengamankan acara hiburan solo organ di Dusun Tanjungan, Desa Ngembak, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Grobogan Jawa Tengah.
-
Dimana kerusuhan terjadi? Prada Triwandi berani mengamankan masyarakat saat terjadi kerusuhan di wilayah Sentani, Kabupaten Jayapura.
Dalam unggahan video JI TV di akun youtubenya, massa tersebut mengatasnamakan sebagai aliansi mahasiswa yang mana massa tersebut masih berusia remaja.
Selain itu, sejumlah organisasi seperti FKPPI, Pengacara dan Jawar Bela Umat serta Bang Japar dan beberapa Ormas lainnya yang mengawal acara tabur bunga itu merasa tersinggung dengan isi dari orasi sekelompok orang tersebut.
Mereka pun menganggap jika demonstran tersebut merupakan massa aksi bayaran yang datang hanya untuk melakukan provokasi saja.
Ternyata, tak hanya terjadi kericuhan antara Ormas yang mengawal acara tersebut dengan sekelompok massa yang datang itu. Tapi juga sempat terjadi perdebatan antara Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dengan Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana.
Perdebatan antara keduanya tersebut terjadi ketika rombongan dari para peserta tabur bunga ini ingin masuk ke area dalam pemakaman ingin melakukan penyekaran terhadap sejumlah makam pahlawan.
Menanggapi hal tersebut, Dandim Jakarta Selatan Kolonel Inf Ucu Yustiana membantah jika dirinya sempat berdebat dengan Gatot. Saat itu, ia hanya mengingatkan terhadap para rombongan agar tetap mengikuti protokol kesehatan yang sudah ada.
"Sebenarnya bukan berdebat, saya cuma mengingatkan untuk protokol kesehatan selama PSBB di Jakarta, terutama pembatasan jumlah orang untuk melaksanakan kegiatan ziarah dan beliau menerima penjelasan saya," kata Ucu Yustiana saat dikonfirmasi merdeka.com, Jakarta, Rabu (30/9).
Ia menyebut, saat itu ada ratusan massa yang hadir untuk melakukan penyekaran di TMP, Kalibata. Acara itu sendiri dilaksanakan sekitar pukul 15.00 Wib.
"Kalau acara tadi sekitar 150 orang yang hadir. Kalau enggak salah menjelang waktu Ashar sekitar jam 15.00 Wib, enggak lama acara ziarah hanya 15 menit," sebutnya.
Tak Ada Bentrokan
Ia menjelaskan, meski sempat terjadi kericuhan. Namun, tidak sampai menimbulkan bentrokan antara Ormas yang mengawal acara tersebut dengan sekelompok orang tersebut.
"Enggak ada bentrok, karena kayaknya masa yang berorasi langsung kabur. Cuma karena ada angkot yang mogok, jadi macet," jelasnya.
Meski begitu, ia tak menjelaskan secara rinci terkait awal mulanya sempat terjadi kericuhan pada sore tadi. "Saya kurang tahu persis kalau kejadiannya, tadi saya posisi di dalam kompleks," ucapnya.
Meski sempat terjadi kericuhan, ia mengaku tak ada massa yang diamankan massa oleh anggotanya tersebut. Acara ini sendiri juga dilakukan penjagaan oleh Polri, Satpol PP dan stakeholder lainnya.
"Tidak ada yang diamankan kalau sama TNI. Untuk pengamanan, Satgas Covid selain TNI-Polri ditambah dengan Satpol PP Kota Jakarta Selatan," ungkapnya.
Senada dengan Ucu Yustiana, Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budi Sartono menjelaskan, tidak ada bentrokan antara ormas pengawal acara tabur bunga dengan sekelompok orang dalam acara tersebut.
"Enggak ada bentrok, untuk mencegah bentrokan pasukan pengamanan gabungan TNI dan Polri membubarkan kelompok yang datang," jelas Budi.
Meski begitu, ia mengakui jika adanya sekolompok massa yang tiba-tiba saja datang dalam acara tersebut dan langsung melakukan orasi.
"Tadi ada acara tabur bunga dari purnawirawan dan pada saat sudah selesai dan mau pulang ada kelompok yang datang orasi," ujarnya.
Meski sempat terjadi kericuhan, beruntung tidak sampai terjadi bentrokan dalam acara tersebut. Karena, para purnawirawan yang telah melaksanakan tabur bunga langsung membubarkan diri.
"Purnawirawan yang telah melaksanakan tabur bunga kembali ke kediaman masing-masing," tutupnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua kubu awalnya hanya saling beradu argumen, namun situasi kian panas hingga diwarnai lemparan batu dan botol air mineral.
Baca SelengkapnyaMassa mengatasnamakan kader Golkar datang sekira pukul 14.00 Wib. Tidak berselang lama kemudian, terjadi kericuhan.
Baca SelengkapnyaMereka coba kembali mendekati gedung DPRD sambil melempar botol, kayu dan batu.
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaSaat massa 02 hendak masuk ke area Patung Kuda yang berada Jalan Medan Merdeka Barat, terjadi pelemparan dari arah pendukung 01
Baca SelengkapnyaMenurut Moeldoko, kericuhan tersebut merupakan emosi spontanitas dari massa.
Baca SelengkapnyaViral prajurit TNI Bentrok dengan pengiring jenazah di Manado
Baca SelengkapnyaLemparan batu, botol, dan benda lainnya sempat mewarnai kericuhan tersebut.
Baca SelengkapnyaKericuhan terjadi di acara diskusi Generasi Muda Partai Golkar yang digelar di restoran Pulau Dua Senayan.
Baca SelengkapnyaSaling dorong yang terjadi membuat pagar balai kota akhirnya jebol. Sebagian massa tampak masuk ke kompleks balai kota. CCTV, tanaman dan paving block dirusak.
Baca SelengkapnyaGerak jalan Agustusan di Bangkalan diwarnai ricuh, tim peserta memukul penonton berujung dilaporkan ke polisi.
Baca SelengkapnyaNusron menganggap apa yang dilakukan sekelompok massa itu merupakan perilaku yang menggambarkan ketidaksiapan orang untuk berbeda pendapat dan berbeda pilihan.
Baca Selengkapnya