Penjelasan Dirut RRI Soal Menara BTS Roboh di Radio Dalam

Merdeka.com - Direktur Utama Radio Republik Indonesia (Dirut RRI) M. Rohanuddin beserta jajaran langsung meninjau lokasi ambruknya menara Base Transceiver Station atau BTS milik perusahaan yang berada di Jalan antena 7, Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Minggu (22/12).
Menurutnya, kejadian semacam ini dikarenakan faktor alam. Dia menyebut, kejadian serupa pernah terjadi pada 2005. Lokasinya tak jauh kejadian hari ini.
"Kejadian mirip 2005, bencana alam. Kejadian ini mirip dengan dulu di sini ada tower begitu petir menyambar dia naik melompat, rubuh menyeberang jalan. Saat itu hujan deras dan angin juga deras. Kali ini, anginnya juga kencang. Masjid Al Amin di sini rusak parah. Tadi, warga bilang anginnya kencang banget mencekam," katanya saat ditemui di lokasi, Minggu (22/12).
Pasca kejadian itu, RRI langsung memperkuat konstruksi menara BTS. Pada 2017 telah dilakukan pemeriksaan atau penguatan agar tidak mudah roboh.
"Jadi ini kejadian alam hujan deras, peristiwa alam ini membuat tower yang setinggi ini dengan besi berlapis, tower bisa rubuh. Ini padahal pernah diperbaiki dua tahun yang lalu untuk antisipasi ini. Jadi ini sudah 2 kali terjadi. Tapi titiknya berbeda tahun 2005 peristiwa sama," ujarnya.
Disinggung soal penangkal petir, Rohanuddin menegaskan kalau salah satu syarat menara harus dilengkapi penangkal petir.
"Syarat utamanya pasti ada penangkal petir . Semuanya peralatan kami built up," ucapnya.
Pihak RRI Akan Diperiksa
Pihak kepolisian langsung memeriksa beberapa orang saksi atas robohnya menara BTS milik Radio Republik Indonesia (RRI).
"Itu yang nangani Polsek Kebayoran Baru ya, saat ini sedang dilakukan pemeriksaan saksi-saksi ya, saksi untuk sementara baru hanya saksi di lokasi ya," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Bastoni Purnama saat dihubungi merdeka.com, Minggu (22/12).
Terkait menara milik RRI, Bastoni menegaskan tak menutup kemungkinan akan memeriksa saksi dari pihak perusahaan milik negara tersebut. Pemeriksaan dilakukan untuk mengetahui penyebab jatuhnya menara.
"Iya akan dipanggil (pihak RRI)," katanya.
Korban Usai Salat
Seorang pria harus dilarikan ke rumah sakit terdekat usai tertimpa runtuhan menara BTS milik Radio Republik Indonesian(RRI) yang berada di Jalan antena 7, Radio Dalam, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Beruntung pria tersebut hanya mengalami luka ringan.
"Satu orang mengalami luka di bagian kepala, tadi dijahit, sekarang sudah di rumah," ujar Ketua RT 08 RW 02, Hafid di lokasi, Minggu (22/12).
Menurut Hafid, korban saat itu tengah menjalankan ibadah salat ashar di masjid yang tertimpa BTS. Di mana ada tiga rumah dan satu masjid yang tertimpa.
"Korban sedang beribadah. Tadi langsung dibawa dan mendapatkan 3 atau jahitan dikepala. Sekitar tiga sampai empat rumah terkena dampak akibat robohnya BTS," jelasnya.
"Sama satu unit bajaj yang rusak," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya