Penjelasan Dirut RSUP Persahabatan Soal Pasien Positif Virus Corona Kabur

Merdeka.com - Seorang pasien positif terjangkit Virus Corona atau Covid-19 melarikan diri dan tak mau dirawat di ruang isolasi RSUP Persahabatan. Pasien tersebut kabur dari RSUP Persahabatan pada minggu lalu.
Menurut Direktur Utama RSUP Persahabatan Rita Rogayah, pasien tersebut sudah dilarang untuk meninggalkan ruang isolasi lantaran dianggap bisa menularkan warga lainnya.
"Sebetulnya tidak boleh. Tapi dia tetap meminta pulang. Bukan berarti RS membebaskan," ujar Rita di RSUP Persahabatan, Sabtu (14/3).
Rita mengatakan, pasien berjenis kelamin wanita tersebut dirujuk ke RSUP Persahabatan oleh Dinas Kesehatan DKI Jakarta. Dinas kesehatan menyatakan pasien itu positif terjangkit Virus Corona.
Setelah berada di RSUP Persahabatan dan dibawa ke ruang isolasi, pasien menolak. Alasannya, karena dia tidak merasakan gejala yang aneh.
"Pasien itu pas datang ke RSUP Persahabatan dibawa oleh Dinkes. Kemudian karena pasien merasa sehat, padahal positif. Pasien merasa keadaan diri dia bagus, sehat, dia merasa tidak mau diisolasi. Sehingga dia sudah kita motivasi dia tetap pulang," kata Rita.
Mengetahui pasien tersebut enggan diisolasi, Rita langsung berkoordinasi dengan Dinkes DKI Jakarta. Dinkes kemudian melakukan pengawasan terhadap pasien tersebut di kediamannya.
"Kami tetap koordinasi dengan Dinkes DKI. Pasien itu pulang, Dinkes datang ke rumahnya, jadi tetap dalam pengawasan Dinkes DKI diharapkan bisa diisolasi di rumah," kata Rita.
Tak jauh berbeda dengan di RSUP Persahabatan, menurut Rita, pasien tersebut juga enggan diisolasi di kediamannya. Maka dari itu Dinkes merujuk pasien tersebut untuk diisolasi di RS Polri Kramat Jati.
"Selama pemantauan di rumah, pasiennya kayaknya enggak mungkin nih (diisolasi), koordinasi dengan Dinkes DKI dibawa kembali ke Rumah Sakit Kramat Jati. Jadi kalau ditanya saat ini ada pasiennya enggak di RSUP Persahabatan, kami jawab tidak," kata Rita.
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap pasien yang enggan diisolasi baik di RSUP Persahabatan maupun di rumahnya, maka menurut Rita pasien tersebut lebih baik dirawat di RS Polri Kramat Jati yang dinilai lebih ketat.
"Pasien ini harus ada pengawasan khusus, karena kami tidak mampu, karena kami punya pasien banyak. Jadi pasien ini lebih baik dirawat di RS Polri Kramat Jati mungkin di sana lebih aman," kata Rita.
Menurut Rita, pasien tersebut sejak Jumat, 13 Maret 2020 kemarin sekitar pukul 22.00 Wib sudah dirawat di RS Polri Kramat Jati.
"Pasien sudah kami rujuk jam 10 malam, dijemput Dinkes dibantu oleh polisi," kata Rita.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber : Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya