Penyebab Kematian Korban Tragedi Kanjuruhan Menurut Dokter Forensik
Merdeka.com - Tim dokter forensik melakukan proses autopsi terhadap dua korban tragedi Kanjuruhan. Hasilnya, tim dokter sudah dapat menyimpulkan penyebab dari kematian kedua korban tersebut.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Perhimpunan Dokter Forensik Indonesia (PDFI), Dokter Nabil Bahasuan SpFM., SH., MH, Rabu (30/11) di Surabaya. Ia menyatakan, tim dokter forensik telah selesai melakukan proses pemeriksaan luar terhadap jenazah dua korban meninggal tragedi Kanjuruhan.
"Kami tim PDFI Jatim sudah menyelesaikan semua rangkaian pemeriksaan luar. Pemeriksaan tambahan, dalam kasus tragedi kanjuruhan terhadap 2 korban. Kami diberikan izin penyidik untuk memberikan penjelasan sebatas kesimpulan saja. Karena semua informasi akan kami berikan di pengadilan nanti," tegasnya.
-
Kenapa suporter meninggal di Stadion Kanjuruhan? Banyaknya korban jiwa disebabkan penggunaan gas air mata oleh polisi dan diperparah pintu stadion terkunci sehingga terjadi penumpukan massa di satu lokasi.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Bagaimana ilmuwan mengungkap identitas korban? Dilansir dari laman the Guardian, dalam jurnal Current Biology, para ilmuwan Italia, Jerman dan Amerika melakukan ekstraksi DNA nuklir dan mitokondria purba dari sampel fragmen tulang yang dicampur dengan plester saat sedang menjalani restorasi.
-
Bagaimana kematian korban diketahui? Kematian korban diketahui pertama kali oleh penghuni apartemen yang mencium aroma kurang sedap.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
Hasilnya, ia menyebut, dari pemeriksaan untuk jenazah atas nama Natasya, didapatkan kekerasan benda tumpul yang menyebabkan adanya patah tulang iga. Patahnya tulang iga itu, menyebabkan adanya pendarahan yang cukup hebat.
"Jadi untuk hasil dari Natasya itu didapatkan kekerasan benda tumpul. Adanya patah tulang iga, 2, 3, 4, 5. Dan di sana ditemukan pendarahan yang cukup banyak. Sehingga itu membuat sebab kematiannya," tandasnya.
Sedangkan untuk jenazah atas nama Naila, pihak tim dokter juga menemukan patahan tulang yang sama, yakni patah tulang dada dan sebagian tilang iga sebelah kanan.
Namun, saat dikonfirmasi soal apakah kekerasan benda tumpul yang dimaksud karena akibat pukulan atau terinjak-injak, pihaknya tidak dapat menyimpulkan lebih jauh.
"(Jenazah atas nama) Naila, juga sama tapi ada di tulang dadanya. Patahnya itu. Juga di sebagian tulang iga, sebelah kanan. Di kedokteran forensik kita tidak bisa mengatakan itu karena apa.Tapi karena kekerasan benda tumpul. Untuk pastinya, tentu di penyidikan yang tahu," ungkapnya.
Gas Air Mata
Dokter Nabil mengatakan, dari hasil pengumpulan sampel yang ada pada kedua korban, pihaknya tidak mendeteksi adanya gas air mata. Namun, untuk lebih jelasnya, ia mengaku sudah mengumpulkan bahan yang didapatnya pada Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
"Kami sudah mengumpulkan kepada badan riset dan inovasi nasional. Dan didapatkan tidak terdeteksi adanya gas air mata tersebut. Untuk lebih jelasnya nanti di pengadilan bisa didatangkan ahli dari BRIN tersebut yang memeriksa hasil sampel Toxicologi kita," tegasnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa sampel diambil guna diteliti di Laboratorium Forensik.
Baca SelengkapnyaRS Polri menerima 12 kantong jenazah korban kebakaran pabrik PT Jati Perkasa Nusantara, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaCerita ahli forensik Indonesia pernah ungkap kasus pembunuhan dari hasil otopsi.
Baca SelengkapnyaKepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto mengaku kesulitan mengautopsi kedua jenazah.
Baca SelengkapnyaLebih lanjut, Aan belum menyimpulkan penyebab kecelakaan.
Baca SelengkapnyaJenazah kedua korban kecelakaan telah dibawa ke RSUD Cengkareng.
Baca SelengkapnyaPenyidik akan melakukan uji forensik seperti histopatologi forensik, dan toksikologi forensik guna memastikan penyebab kematian.
Baca SelengkapnyaBanyak ditemukan luka pada tubuh mayat yang ditemukan tergeletak itu.
Baca SelengkapnyaSang istri masih menjalani perawatan di RS Polri Kramat Jati.
Baca SelengkapnyaKecelakaan tersebut dipicu sopir kurang konsentrasi mengemudikan kendaraannya
Baca SelengkapnyaPara korban juga mengalami luka bakar maksimal dengan tingkatan atau grade enam.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta baru dari hasil sementara autopsi ayah dan balita ditemukan tewas membusuk di Koja, Jakarta Utara.
Baca Selengkapnya