Perahu cepat bawa 15 TKI diduga ilegal tabrakan di perairan Sungai Melayu
Merdeka.com - Tabrakan antar-speedboat terjadi di perairan Sungai Melayu antara Sebatik di Nunukan Kalimantan Utara dengan Tawau Malaysia, Selasa (23/1). Dari 15 orang penumpang diduga TKI ilegal yang hendak menyeberang ke Tawau, empat di antaranya dirawat di Puskesmas Sungai Nyamuk akibat luka-luka. Sementara 11 penumpang yang selamat telah kembali ke rumah penampungan di Sebatik dan Nunukan.
"Ada total 15 penumpang speedboat, sebagaimana disampaikan motoris speedboat dan juga korban," kata Kasi Operasi Kantor Pencarian dan Pertolongan Kaltim-Kaltara Octavianto, Selasa (23/1) malam.
Adapun keempat korban luka adalah Andre Aditya (37) warga Sebatik Utara, Dominggus Kosmos (37) warga Nusa Tenggara Timur (NTT), Cius Pius (28) warga NTT, serta Moses (27) warga Timor.
-
Di mana WNI dievakuasi ke? Pagi ini, saya menerima laporan bahwa mereka telah sampai di Suriah, melalui Damaskus dengan selamat.
-
Siapa WNA yang ditangkap Imigrasi? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
-
Siapa saja yang selamat? Basarnas Makassar mencatat 11 orang selamat, dua meninggal dunia, dan 24 lainnya masih dalam pencarian.
-
Siapa yang datang ke Pelabuhan Karangantu? Saat itu dinasti-dinasti kekaisaran Tiongkok tercatat pernah meramaikan perekonomian Pelabuhan Karangantu, di antaranya Dinasti Tag, Dinasti Sung, Dinasti Yung sampai Dinasti Ming.
-
Dari mana WNI dipulangkan? Empat di antaranya telah dipulangkan ke Indonesia.
-
Dimana WNA itu ditangkap? HBR belakangan ditangkap Imigrasi Tanjung Perak dan terancam dideportasi ke negaranya lantaran izin tinggalnya sudah tidak berlaku.
"Dugaan sementara, lokasi kejadian di perairan Sungai Melayu Malaysia. Sementara speedboat yang menabrak, belum diketahui identitasnya karena pascakejadian tidak diketahui keberadaannya," ujar Octavianto.
Diduga keseluruhan penumpang speedboat nahas itu merupakan TKI ilegal yang berlayar menuju Tawau, tanpa dilengkapi dokumen keimigrasian.
"Sungai Melayu merupakan jalur sungai yang berada di kawasan Malaysia, sebagai pembatas langsung Sebatik Malaysia dan Sebatik Indonesia. Sehingga digunakan sebagai jalur lalu lintas oeang dan barang secara ilegal," demikian Octavianto.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kapal itu mengalami kecelakaan dan tenggelam saat melewari rute Johor-Indonesia di perairan Selat Melaka.
Baca SelengkapnyaBeruntung 14 ABK tugboat dan tongkang Royal 17 selamat usai para kelompok perompak.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tim gabungan masih mencari tiga korban hilang.
Baca SelengkapnyaPenyebab kapal tenggelam belum diketahui. Satu penumpang yang hilang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 anak buah kapal (ABK) akhirnya ditemukan selamat setelah sempat terombang-ambing di Selat Malaka. Mereka ditemukan nelayan yang melintas.
Baca SelengkapnyaMereka diduga hendak diselundupkan ke Australia melalui perairan laut Kabupaten Sukabumi.
Baca SelengkapnyaKeseluruhan korban meninggal dunia setelah dilakukan identifikasi di Puskesmas Mawasangka Timur.
Baca SelengkapnyaPencarian kembali dilanjutkan setelah cuaca mendukung pada Selasa (12/3) pagi.
Baca Selengkapnya12 survivor tersebut ditemukan dan kemudian diselamatkan Tugboat Kharisma Bahari 168 yang melintas dari rute pelayaran dari Saumlaki Maluku menuju Gresik.
Baca SelengkapnyaPencarian terhadap korban tenggelam telah ditutup.
Baca SelengkapnyaPolres Rokan Hilir amankan 51 Pekerja Imigran Indonesia dari Malaysia.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca Selengkapnya