Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perjuangan Ganjar bangun Bandara Ahmad Yani dan Wirasaba

Perjuangan Ganjar bangun Bandara Ahmad Yani dan Wirasaba Ganjar Pranowo. ©2016 Merdeka.com/hartanto rimba

Merdeka.com - Rencana pengembangan Bandara Internasional Ahmad Yani Semarang dan Bandara Wirasaba Purbalingga yang sudah muncul sejak awal 2000-an sempat tenggelam. Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memunculkan lagi dan sebentar lagi cita-cita itu itu terwujudkan.

Rencana pengembangan Bandara Ahmad Yani muncul sejak 2003. Tapi tak juga terealisasi baik pada era Gubernur Jateng Mardiyanto, Ali Mufiz, hingga Bibit Waluyo. Malah sempat muncul wacana bandara dipindah ke Kendal atau Demak.

Usai dilantik 2013, Ganjar mengusulkan kembali hingga kemudian pemerintah pusat merestui. Bandara yang awalnya bernama Pangkalan Udara Angkatan Darat Kalibanteng ini mulai pembangunan fisik pada 17 Juni 2014 dan akan menjadi bandara atas air (floating) pertama di Indonesia. PT Angkasa Pura 1 menyiapkan anggaran Rp 1,5 triliun untuk membangun bandara yang berdiri di atas lahan seluas 884.500 m2 ini.

Bandara yang ditargetkan selesai pada akhir 2017 ini akan meningkatkan kapasitas penumpang hingga tujuh juta penumpang pertahun, dari sebelumnya hanya 800 ribu. Saat ini terminal penumpang hanya seluas 6.108 m2, dengan pengembangan yang ada, luasan terminal penumpang akan menjadi 55.000 m2.

Sedangkan ide pengembangan Lapangan Udara Wirasaba menjadi bandara komersial mencuat sejak 2006. Namun usulan ditolak karena jaraknya hanya 70 kilometer dari Bandara Tunggul Wulung Cilacap. Standar jarak antarbandara ditetapkan minimal 100 kilometer.

Ganjar berpendapat, Tunggul Wulung terlalu ekslusif dan tidak memadai untuk mendorong perekonomian Jateng bagian tengah. Ia merangkul lima kepala daerah (Banyumas, Banjarnegara, Wonosobo, Kebumen, dan Pemalang) untuk mengusulkan kembali. Sekian lama tarik ulur, akhirnya Kementerian Perhubungan memberi restu.

Saat ini, Detail Enginering Desain (DED) Wirasaba telah rampung dan sedang tahap penggarapan teknis adminstratif di pusat. Bandara ini akan diperpanjang landasan pacunya hingga 1500 meter. Dua maskapai, Garuda Indonesia dan Susi Air telah menyatakan minat membuka rute penerbangan Jakarta-Purbalingga.

Sembari berjalan, Pemprov Jateng bersama kabupaten sekitar bandara secara bertahap mengerjakan hal-hal teknis yang mungkin dikerjakan seperti infrastruktur dan pembebasan lahan untuk perpanjangan landasan pacu.

"Kalau saya hitung jadwalnya, untuk pembangunan fisik bandara paling bisa mulai 2017 dan operasional 2018. Optimis dengan bandara ini, ekonomi Jateng bagian tengah semakin pesat," katanya.

(mdk/did)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP