Perkembangan Penanganan Mingguan Membaik Bukti Ketahanan Kesehatan Meningkat
Merdeka.com - Perkembangan penanganan COVID-19 minggu ini, patut mendapat apresiasi. Pada penambahan kasus, trennya menurun dan angkanya cenderung mengecil dibandingkan minggu lalu.
"Bisa kita lihat dari tren kenaikan kasus mengalami penurunan sebesar 11,9 persen dibandingkan Minggu sebelumnya," ungkap Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Prof Wiku Adisasmito dalam agenda keterangan pers perkembangan penanganan COVID-19 di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (30/3/2021) yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden.
Pada minggu ini, terdapat 5 provinsi dengan kenaikan kasus tertinggi. Yakni Kalimantan Selatan naik 221 (1.282 vs 1.503), Sumatera Selatan naik 173 (342 vs 515), Riau naik 116 (776 vs 892), Kepulauan Riau naik 96 (87 vs 183) dan Sumatera Barat naik 72 (590 vs 662).
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Apa yang meningkat tajam di Kalimantan Timur tahun 2023? Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalimantan Timur (Kaltim) tahun 2023 mencapai 78,20, meningkat 0,84 poin (1,09 persen) dibandingkan tahun sebelumnya (77,36).
-
Apa saja penyakit kritis yang meningkat? Berdasarkan data Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), kasus penyakit katastropik (jantung, kanker, stroke, gagal ginjal, dan lainnya) di Indonesia mengalami peningkatan sebanyak 23,3 juta kasus di tahun 2022.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Kenapa kasus kanker di Indonesia meningkat? Meningkatnya Jumlah Kanker di Indonesia Terjadi Akibat Gaya Hidup Kebaratan Menurut Yayasan Kanker Indonesia (YKI), penerapan gaya hidup yang tidak sehat dan cenderung mengikuti negara barat menjadi penyebab meningkatnya kasus kanker.
Selanjutnya melihat perkembangan angka kematian minggu ini, menhgalami penurunan sebesar 34,1%. Pada minggu ini terdapat 5 provinsi dengan angka kenaikan tertinggi. Secara berurutan, yakni Jawa Barat naik 18 (197 vs 215), Sumatera Selatan naik 14 (17 vs 31), Aceh naik 7 +0 vs 7), Riau naik 6 (16 vs 22) dan Kalimantan Selatan naik 5 (23 vs 28).
Selanjutnya pada kesembuhan mingguan, minggu ini mengalami penurunan lagi sebesar 19,2%. Hal ini dapat terjadi karena kasus positif juga mengalami penurunan. Meski demikian apresiasi ditujukan pada 5 provinsi dengan kenaikan kesembuhan tertinggi mingguan. Diantaranya Sumatera Selatan naik 379 (279 vs 658), Jawa Tengah naik 268 (4.963 vs 5.231), DI Yogyakarta naik 254 (924 vs 1.178), Kalimantan Timur naik 230 (2.403 vs 2.633) dan Sulawesi Tengah naik 127 (406 vs 533).
Melihat data perkembangan penanganan mingguan ini, Indonesia masih lebih baik. Karena di tengah kasus dan kematian global yang meningkat, dan beberapa negara harus kembali mengambil kebijakan lockdown, Indonesia mampu mempertahankan penurunan kasus positif dan kematian sejak awal Februari 2021.
Kondisi ini menandakan, sudah 2 bulan Indonesia dapat menjaga kolaborasi yang baik antara pemerintah Dan masyarakatnya. Dan ini juga membuktikan bahwa ketahanan kesehatan masyarakatnya semakin meningkat dan kuat menghadapi serang virus ini.
"Ini adalah modal kita bersama untuk menyongsong masa depan asalkan kita mau, mampu dan serius menjalankan usaha pengendalian COVID-19 secara konsisten. Sama seperti usaha kita selama 2 bulan terakhir ini," pungkas Wiku.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tercatat sudah ada 33 provinsi yang menetapkan kenaikan UMP 2024.
Baca SelengkapnyaKementerian Kesehatan mencatat, hingga minggu ke-15 tahun 2024, terdapat 475 orang meninggal karena DBD.
Baca SelengkapnyaMenurut Wahyu sebagian besar Provinsi lain di Sumatera tumbuh di level 4 persen.
Baca SelengkapnyaDinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca SelengkapnyaKemenkes juga melaporkan kasus Covid-19 terkonfirmasi per 12 Desember 2023 mencapai 6.815.576 kasus atau bertambah sekitar 298 pasien dalam sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaTren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaHal ini tak lain karena adanya proyek pembangunan IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kasus Covid-19 terlihat di Depok, Jawa Barat, dan sejumlah wilayah lainnya.
Baca SelengkapnyaAni menambahkan untuk fasilitas kesehatan (faskes) di DKI Jakarta sangat mencukupi dan hingga saat ini semua dalam keadaan siaga 24 jam.
Baca Selengkapnya