Pesona Kampung Warna-Warni Desa Janu
Kampung WarnaWarni Desa Janju, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, menjadi objek wisata populer.
Kampung yang tertata rapi berbaris dikawasan bakau dengan keindahan ragam warnanya menjadi daya tarik tersendiri.
Pesona Kampung Warna-Warni Desa Janu
Kampung Warna-Warni Desa Janju, Kecamatan Tanah Grogot, Kabupaten Paser, menjadi objek wisata populer yang menarik untuk dikunjungi.
-
Apa yang terkenal di Kabupaten Paser? Salah satu yang tak kalah populer di Kabupaten Paser yakni Danom Layong di Kelurahan Long Kali, Kecamatan Long Kali.
-
Dimana Desa Kawar berada? Lau kawar sendiri adalah nama danau yang terletak di suatu desa bernama Desa Kuta Gugung, Naman Teran, Karo.
-
Di mana Desa Alur Jambu berada? Desa tersebut bernama Desa Alur Jambu, Kecamatan Bandar Pusaka, Kabupaten Aceh Tamiang.
-
Bagaimana cara menikmati keindahan Desa Nagari Pariangan? Berada di datarang tinggi, Desa Nagari Pariangan menyajikan pemandangan alam yang asri dan hijau. Tempat ini layak bagi pengunjung yang ingin berlibur dan cocok untuk healing sejenak dari carut marut perkotaan.
-
Apa yang unik di Desa Janti? Desa ini unik karena punya pasar kuliner kuno dan waterpark.
-
Apa yang membuat Kampung Pasir Peuteuy unik? Keindahan ini muncul dari bentang alam di wilayah dataran tinggi itu. Hampir sebagian besar wilayahnya, dipenuhi hamparan sawah terasering dan perbukitan hijau. Apalagi, rumah-rumah di sana dibangun dengan jarak yang berjauhan sehingga suasana tradisional yang memikat semakin bisa dirasakan.
Kampung yang tertata rapi berbaris dikawasan bakau dengan keindahan ragam warnanya menjadi daya tarik tersendiri.
"Kampung Warna-Warni dikenal karena warnanya, dulu banyak yang penasaran, sehingga banyak pengunjung yang datang," kata Syahdan Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Janju.
Tak hanya mengandalkan corak warnanya yang menjadi daya tarik, di sekitar Kampung Warna-Warni juga menawarkan daya tarik lain untuk wisatawan. Pengunjung bisa menjumpai hutan mangrove dengan keanekaragaman satwa yang ada di lokasi itu.
"Kampung warna-warni ini, sebenarnya banyak sekali wisata yang bisa mengundang wisatawan datang, seperti mangrove dan satwa, semua itu bisa menjadi daya tarik," ujarnya.
Syahdan mengaku, kedepannya pihak pengelola akan menghadirkan wisata susur sungai. Namun sebelum itu di aplikasikan, perlu dilakukan rapat bersama antar pengurus wisata, guna membahas cara pengelolaannya.
"Kita Pokdarwis mau rapatkan dulu bagaimana pengelolaannya dengan dua perahu baru itu, sebenarnya susur sungai itu sudah pernah kita lakukan dengan memakai perahu para nelayan disini," jelasnya.
Dikatakan, susur sungai menggunakan perahu nelayan sebelumnya, wisatawan bisa menyaksikan hutan mangrove dan satwa sepanjang perjalanan dengan tarif Rp 25.000 setiap wisatawan.
"Para wisatawan saat melakukan susur sungai bisa melihat Bekantan dan jenis monyet lainnya, susur sungai itu biasanya memakan waktu selama 1 jam," paparnya.Sementara, mengenai tiket atau karcis masuk ke wisata Kampung Warna-Warni hanya dihitung perkendaraan.
Untuk kendaraan roda empat Rp10.000 dan roda dua Rp5.000, dengan artian berapa pun penumpangnya tetap Rp 10.000 untuk roda empat dan Rp 5000 untuk roda dua.
"Kalau tiket masuk sebenarnya disini mengelola parkir saja, dulu tarifnya untuk roda dua Rp3.000 dan roda empat Rp5.000. Tapi sekarang tarif barunya roda dua Rp 5.000 dan roda empat Rp10.000," tambah Syahdan.
Kampung wisata Warni-Warni biasanya rame pengunjung di hari weekend, dan hari libur lainnya. Hanya saja, jika hari biasa kebanyakan pengunjung di sore hari.
Kedepannya, pihak pengelola juga berencana akan membangun homestay, sehingga para pengunjung atau wisatawan bisa menginap di lokasi Kampung Warna-Warni untuk menikmati suasana di malam harinya.
"Berdasarkan kuesioner yang kita sebar kepada pengunjung untuk memberikan saran maupun kritik, ternyata kebanyakan dari mereka menyarankan agar ada homestay," pungkasnya
merdeka.com