Petik Bunga Kayu Panjang Umur, 10 Pendaki Gunung Dempo Di-blacklist 3 Tahun
Merdeka.com - Setelah melarang 11 orang mendaki Gunung Dempo Pagaralam, Sumatera Selatan, selama dua tahun, kini ada sepuluh pendaki lagi yang bernasib sama. Mereka bahkan dilarang mendaki gunung api aktif itu selama tiga tahun.
10 pemuda tersebut dengan rincian tiga perempuan dan tujuh laki-laki. Yakni berinisial AR, VV, RL, KR, FS, PS, PY, dan DH yang berasal dari Empat Lawang, AZ dari Lubuklinggau, serta MF asal Palembang.
Ketua Balai Registrasi Gunung Dempo (BRIGADE) Pagaralam Arindi AR mengungkapkan, banyak pelanggaran yang dilakukan ke sepuluh pendaki. Diantaranya memetik bunga Kayu Panjang Umur yang merupakan tanaman endemik Gunung Dempo dan dilindungi undang-undang.
Aksi mereka diketahui saat tim bermaksud menolong salah satu rombongan yang mengalami kesurupan di jalur Pintu Rimba pada 10 Januari 2021. Petugas dibuat kaget karena menemukan sekantong bunya Kayu Panjang Umur yang baru saja mereka petik.
"Mereka melakukan pelanggaran karena memetik bunga yang dilindungi undang-undang. Kami ketahui saat menolong salah satu rombongan yang kesurupan," ungkap Arindi, Selasa (19/1).
Kemudian, mereka juga melakukan pelanggaran berupa jumlah sampah yang dibawa tak sesuai dengan barang bawaan saat registrasi. Hal itu menyebabkan sampah berserakan di puncak gunung.
"Itu pelanggaran yang tak bisa ditolerir," ujarnya.
Selain itu, salah seorang pendaki juga ngotot mendaki dalam kondisi menstruasi. Akibatnya, anggota rombongan itu beberapa kali mengalami kesurupan.
"Sudah kami larang naik tapi secara diam-diam atau ilegal tetap mendaki," kata dia.
Oleh karena itu, pihaknya memutuskan memblacklist 10 pendaki tersebut naik ke Gunung Dempo selama tiga tahun. Keputusan ini berlaku sejak 14 Januari 2021 hingga 14 Januari 2024.
"Mereka masuk dalam daftar hitam kami dan dilarang mendaki ke Gunung Dempo selama tiga tahun," tegasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Detik-Detik Rambut Pelaku Mutilasi Keponakan Dijambak Warga, Suasana Gaduh Polisi Langsung Bereaksi
Motif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaTampang Kakak-Adik Pembunuh Pasutri di Ruko Kebayoran Lama
Kedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaDuka Warga Pesisir Padang Pariaman, Rumahnya Hancur Dihantam Abrasi Bertahun-Tahun
Tingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaDitinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk
"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim Kerahkan 17 Ribu Pasukan BKO Demi Amankan Pemilu 2024
Upaya itu dilakukan demi mengamankan penyelenggaraan pesta demokrasi di Benua Etam.
Baca Selengkapnya