Pihak Sekolah Serahkan Penanganan Kasus Perundungan 9 Siswa MTs di Tangsel ke Polisi
Merdeka.com - Madrasah Pembangunan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, enggan berkomentar terkait dugaan kekerasan yang dialami sembilan pelajar MTs di sekolah tersebut. Sekolah berdalih saat ini perkara tersebut tengah ditangani Polsek Ciputat.
Melalui kepala keamanan Madrasah Pembangunan, M.Saleh, pihak madrasah tidak mengizinkan wartawan melakukan klarifikasi atas perkara dugaan kekerasan siswa tersebut.
"Kami mendapat amanah kalau mau tanya silakan ke Polsek. Iya kita diperintah seperti itu, mau wartawan atau siapapun kita serahkan semua ke Polsek, karena semua masalah inikan sedang diproses di sana," katanya di Madrasah Pembangunan Ciputat, Selasa (5/11).
-
Siapa yang bertanggung jawab atas kekerasan di sekolah? Satuan pendidikan harus menyadari mereka memiliki tugas dan fungsi perlindungan anak, selain tugas layanan pembelajaran.
-
Dimana aksi bullying itu terjadi? Sebuah video aksi perundungan terhadap seorang remaja berinisial R (18) oleh tiga pemuda di Pasar Borong Rappoa, Kindang, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan viral.
-
Apa dampak dari kekerasan di lingkungan sekolah? KPAI menilai segala bentuk kekerasan anak pada satuan pendidikan mengakibatkan kesakitan fisik/psikis, trauma berkepanjangan, hingga kematian. Bahkan lebih ekstrem, anak memilih mengakhiri hidupnya.
-
Kenapa anak-anak jadi korban bullying di sekolah baru? Memulai sekolah baru bisa menjadi pengalaman yang menantang bagi anak-anak. Selain harus menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, mereka juga harus menghadapi kemungkinan menjadi korban bullying. Hal ini rentan dihadapi ketika mereka memasuki situasi baru yang tidak familiar sebelumnya.
-
Siapa pelaku aksi bullying tersebut? Kepolisian Resor Bulukumba telah mengamankan dua pelaku.
-
Dimana bullying itu terjadi? Kasie Humas Polres Tangsel, Iptu Wendi Afrianto menuturkan proses penyidikan polisi terkait laporan perundungan di warung depan Binus School Serpong, masih terus berlanjut.
Sementara Kanit Reskrim Polsek Ciputat Iptu Erwin Subekti, mengaku saat ini tengah mendalami kasus tersebut, pihaknya juga telah melakukan pemanggilan terhadap sejumlah saksi baik dari korban dan orang tua pelaku.
"Masih dalam penanganan, masih pendalaman," ucap Iptu Erwin Subekti.
Ditegaskan dia, Polsek Ciputat juga telah memanggil sejumlah pihak untuk mendapatkan informasi lengkap terkait perkara anak tersebut.
"Sementara sudah kita panggil saksi-saksi. Cuma terkendala mereka masih pada sekolah, jadi agak lambat," ucapnya.
Namun begitu, Erwin enggan menerangkan secara detail kekerasan yang dialami para korban pelajar, oleh rekan-rekan alumninya itu.
"Yang terjadi ibarat kata pem-bully-an, kekerasan seperti orang-orang masuk sekolah seperti di-Ospek. Kategorinya nanti kita dalami lagi," tandasnya.
Sementara Ikbal, orang tua korban berharap, dari laporan polisi yang dibuat ada efek jera terhadap pelaku anak-anak tersebut.
"Kita sebenarnya hanya ingin polisi tahu ada kejadian seperti ini. Kita juga enggak ingin kejadian seperti ini kembali terulang dan menimpa pelajar lain," ucap dia.
Ikbal sendiri enggan membeberkan detail kekerasan yang dialami putranya dan delapan temannya itu. "Sekarang sedang berproses, kita semua menyerahkan ke Kepolisian. Pada intinya orang tua tidak mau kejadian berulang," ucap dia.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Termasuk penyelidikan terhadap pelaku yang diduga anak seorang selebriti.
Baca SelengkapnyaWendi, enggan membeberkan materi pemeriksaan penyidik terhadap pihak sekolah.
Baca SelengkapnyaKorban atas dugaan tindak pidana kekerasan dan penganiayaan sudah lapor.
Baca SelengkapnyaLantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca SelengkapnyaHaris juga meminta pengertian kepada masyarakat untuk tidak dapat membagikan detail terkait insiden ini.
Baca SelengkapnyaSiswa SD yang menjadi korban perundungan ini berinsial NCS (10).
Baca SelengkapnyaKorban perundungan sudah melaporkan peristiwa yang menimpanya.
Baca SelengkapnyaBelum ada pihak ditetapkan sebagai anak berurusan dengan hukum dalam kasus ini.
Baca SelengkapnyaPolisi memeriksa wali kelas dan kepala sekolah hingga orang tua para terduga pelaku perundungan terhadap siswa difabel di SMPN 4 Makassar.
Baca SelengkapnyaHingga akhirnya, keluarga melaporkan kasus tersebut ke polisi.
Baca SelengkapnyaBerkas perkara sudah dilimpahkan dari penyidik Polres Tangsel ke Kejaksaan Negeri Tangsel. Tetapi tak kunjung masuk sidang.
Baca SelengkapnyaPolisi mengaku masih terus berupaya mengidentifikasi dan mencari predator seksual yang mengincar anak-anak dibawah umur
Baca Selengkapnya