Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Pilkada serentak sukses digelar, demokrasi Indonesia bisa dicontoh dunia

Pilkada serentak sukses digelar, demokrasi Indonesia bisa dicontoh dunia Moeldoko. ©2018 ksp.go.id

Merdeka.com - Suhu politik di Indonesia meningkat seiring dengan dimulainya pendaftaran Calon Presiden dan Wakil Presiden 2019-2024, tanggal 4 sampai 10 Agustus besok. Kematangan demokrasi Indonesia yang menjadi perhatian dunia, kini akan diuji.

Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mengungkapkan, bahwa dunia internasional dan negara-negara sahabat kagum dengan demokrasi yang berjalan di Indonesia. Kesan itu ia dapatkan ketika mewakili Presiden Joko Widodo, hadir di ajang Open Government Partnership (OGP) Global Summit di Georgia, beberapa waktu lalu.

Moeldoko bercerita tentang keberhasilan Indonesia menyelenggarakan pemilihan kepala daerah (Pilkada) di 171 wilayah secara serentak. "Mereka terheran-heran, Indonesia sebagai negara yang sangat besar dan sangat plural, baru saja selesai Pilkada serentak di daerah sebanyak itu," kata Moeldoko kepada wartawan di Jakarta, Jumat (3/4).

Sejauh ini, demokrasi di Indonesia dianggap sudah cukup matang. Karena tidak ada konflik horizontal yang muncul, meski persaingan antara masing-masing kubu politik terjadi cukup ketat.

Oleh karena itu, dia berharap agar pencapaian Indonesia itu bisa menjadi contoh bagi negara-negara lain. Terutama dalam hal kondusivitas pada saat proses penyelenggaraan Pemilu. "Ini menunjukkan kematangan demokrasi di Indonesia, perlu negara lain melihat Indonesia. Model seperti ini sangat menarik untuk negara-negara OGP," lanjutnya.

Menurut Direktur Eksekutif Perkumpulan untuk Pemilu dan Demokrasi (Perludem) Titi Anggraini, perilaku elite politik punya peran yang cukup penting dalam menjaga suhu politik dalam negeri. Apalagi figur yang menjadi Capres dan Cawapres nanti. "Tokoh politik harus menjadi aktor terdepan dalam meredam potensi konflik antar warga. Bahwa perbedaan politik bukan berarti harus membuat perpecahan, apalagi perilaku destruktif dan anarkis," ujarnya saat dihubungi wartawan.

Dia juga berharap penyelenggara pemilu, dalam hal ini KPU menggandeng seluruh pihak dalam menjalankan proses pemilu. "Terutama penegak hukum, harus ada tindakan tegas bagi provokator-provokator yang menjadi pemicu perpecahan," tuturnya.

Menurutnya, Indonesia adalah negara populasi Muslim terbesar yang paling demokratis di dunia, dan sudah patut menjadi contoh bagi negara lain. Ia yakin tidak akan ada konflik horizontal di Indonesia terkait Pemilu di 2019.

"Dalam demokrasi global, jauh sekali kalau dibandingkan dengan negara Timur Tengah, atau jika dibandingkan negara tetangga seperti Thailand," tuturnya.

Namun demikian, dia mengakui ada kubu-kubu politik yang sangat jelas di masyarakat. "Kalau bicara tantangan demokrasi, saya sepakat, bahwa kita menghadapi hoaks, berita bohong dan fitnah, dan lainnya, itu warning bagi elit politik, jangan sampai itu mengorbankan suasana demokrasi kita yang sudah bagus ini," tuturnya.

Pandangan yang sama diungkapkan anggota Komisi II DPR, Achmad Baidowi. Menurut politikus dari Partai Persatuan Pembangunan itu, sistem demokrasi Indonesia yang ada saat ini sudah menunjukkan kemajuan yang cukup baik. "Alhamdulillah itu menunjukkan indeks demokrasi Indonesia tinggi," ungkap Baidowi kepada wartawan.

Kemajuan yang pesat itu, kata dia, terlihat dari kedewasaan masyarakat dalam menyikapi pelaksanaan Pilkada serentak yang baru saja dilaksanakan. Masyarakat, bisa menerima apapun yang dihasilkan.

Namun itu tidak terlepas dari kekurangan. Salah satu contoh yang ia ungkapkan adalah mempertahankan demokrasi sesuai jalur dan aturan yang ada, lalu merealisasikan kesejahteraan rakyat. Contoh lainnya adalah masih seringnya ditemukan praktik politik uang, penggunaan isu SARA, dan penyebaran berita bohong. Untuk itu ia mengusulkan agar ada penguatan dalam ketentuan perundang-undangan.

Usulan itu disambut baik oleh pendiri Lingkar Madani, Ray Rangkuti, yang menyarankan agar ada pendefinisian lebih detil dalam hal pelanggaran-pelanggaran pidana pemilu. "Kita dorong agar ada penegasan di hukum pidananya," kata pemantau pemilu itu kepada wartawan.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan
Bantah Sindiran Anies, Airlangga Tegaskan Indonesia Dianggap Leader Negara di Selatan

Presiden Jokowi bahkan melawat langsung untuk mendorong perdamaian antara Rusia dan Ukraina.

Baca Selengkapnya
Sekjen PBB Puji Kepiawaian Diplomasi Jokowi: Kepemimpinan Anda Luar Biasa di ASEAN
Sekjen PBB Puji Kepiawaian Diplomasi Jokowi: Kepemimpinan Anda Luar Biasa di ASEAN

Menurutnya, diplomasi yang dilakukan Indonesia sangat terampil dengan keteguhan pada prinsip termasuk pada piagam PBB.

Baca Selengkapnya
Ganjar: Sebagian Besar Pendukung Jokowi di Luar Negeri Pindah ke Saya
Ganjar: Sebagian Besar Pendukung Jokowi di Luar Negeri Pindah ke Saya

Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo menyebut pemilih Joko Widodo yang ada di luar negeri di Pilpres sebelumnya kini mendukung dirinya.

Baca Selengkapnya
Prabowo Ungkap Peran Golkar di Pilpres 2024
Prabowo Ungkap Peran Golkar di Pilpres 2024

Prabowo mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar atas kerja keras di Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Nilai Pilkada 2024 Sangat Demokratis: Banyak Pilihan dan Koalisi Saling Silang
Jokowi Nilai Pilkada 2024 Sangat Demokratis: Banyak Pilihan dan Koalisi Saling Silang

Ada banyak koalisi partai politik yang mengusung calon kepala daerah pada Pilkada 2024.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ekspresi Bahagia Jokowi Dengar Prabowo Disapa Calon Presiden 2024 di HUT Golkar
VIDEO: Ekspresi Bahagia Jokowi Dengar Prabowo Disapa Calon Presiden 2024 di HUT Golkar

Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Arilangga Hartarto memanggil Prabowo Subianto sebagai calon presiden 2024

Baca Selengkapnya
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif
Jokowi Bersyukur Pemilu Berjalan Lancar di saat Geopolitik Global Kurang Kondusif

Dia melihat masyarakat riang gembira berbondong-bondong ke TPS.

Baca Selengkapnya
Indo Barometer Nilai Rencana Kehadiran 33 Kepala Negara, Perkuat Dukungan Politik Prabowo-Gibran
Indo Barometer Nilai Rencana Kehadiran 33 Kepala Negara, Perkuat Dukungan Politik Prabowo-Gibran

Qodari mengatakan, dari dalam negeri sendiri, dukungan masyarakat terhadap Prabowo – Gibran sangat tinggi jika dilihat dari dua indikator.

Baca Selengkapnya
Jokowi Harap Muktamar Sufi Islam Internasional Wujudkan Kerukunan, Toleransi & Tolak Hoaks
Jokowi Harap Muktamar Sufi Islam Internasional Wujudkan Kerukunan, Toleransi & Tolak Hoaks

Jokowi mengatakan, muktamar ini menjadi bukti bahwa Islam di Indonesia bukan lagi Islam pinggiran.

Baca Selengkapnya
Pidato Lengkap Prabowo Subianto Sebagai Presiden Terpilih: Singgung Anies, Ganjar, Jokowi
Pidato Lengkap Prabowo Subianto Sebagai Presiden Terpilih: Singgung Anies, Ganjar, Jokowi

Prabowo menyinggung Anies dengan mengatakan bahwa dia pernah berada di posisi Anies.

Baca Selengkapnya
Jokowi Singgung Kritik Orang Nyinyir: Jalan Tol Enggak Bisa Dimakan, Ya Memang!
Jokowi Singgung Kritik Orang Nyinyir: Jalan Tol Enggak Bisa Dimakan, Ya Memang!

Meski begitu, tanggapan-tanggapan bernada meremehkan itu menurutnya hanya menghabiskan energi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Merinding! Jokowi Berdiri Disusul Prabowo Kepalkan Tangan Bikin Satu Stadion Bergemuruh
VIDEO: Merinding! Jokowi Berdiri Disusul Prabowo Kepalkan Tangan Bikin Satu Stadion Bergemuruh

Jokowi tampak tersenyum hingga berdiri ketika Muzani menyatakan bahwa Gerindra merasa bangga karena Jokowi hadir pada acara tersebut

Baca Selengkapnya