Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PLTB Baturraden dituding bikin keruh Sungai Prukut

PLTB Baturraden dituding bikin keruh Sungai Prukut Sungai Prukut keruh. ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Eksplorasi pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTB) Baturraden digugat oleh berbagai kalangan. Pembukaan akses jalan tahap pertama seluas 5,3 km di areal hutan lindung Gunung Slamet oleh PT Sejahtera Alam Energy (SAE), telah menyebabkan jutaan kubik material tanah tercecer mencemari aliran sungai Prukut di Kecamatan Cilongok Kabupaten Banyumas.

Koordinator Lembaga Kajian Banyumas (LKB), Novita Sari mengatakan dari kajian dan riset yang ia lakukan longsoran dari timbunan infrastruktur jalan terjadi karena pembuangan material yang dilakukan sembarang.

Dampaknya, air bersih yang mengalir dari Sungai Prukut dan menjadi sumber air utama untuk kebutuhan sehari-hari warga di lima desa, Karangtengah, Panembanganm Pernasidi, Karanglo dan Cikidang menjadi keruh.

"Hal ini juga tentu berdampak pada sektor perikanan, peternakan dan pertanian di beberapa wilayah Kecamatan Cilongok. Temuan kami, ikan-ikan yang mati ketika dibedah pada insang dan tubuhnya penuh dengan lumpur," kata Novita saat menyampaikan hasil riset tentang keruhnya air sungai prukut Curug Cipendok di Aula FISIP Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Selasa (28/2).

Pemerhati lingkungan dari Komunitas Peduli Gunung Slamet (Kompleet), Dani Armanto menilai dokumen Eksplorasi PLTB Baturraden cacat sejak awal. Pasalnya, PT SAE alpa melakukan sosialisasi sejak awal terkait dampak-dampak buruk kepada warga. Hal ini terbuktikan warga masih simpang siur mengetahui tranparansi seluruh tahapan pembangunan PLTB tersebut.

"Pembangunan PLTB ini sangat berisiko. Dampak turunan dari eksplorasi bisa sebabkan massifnya illegal logging (pembalakan liar) sampai rusaknya keanekaragaman hayati mengingat wilayah eksplorasi di kawasan hutan lindung. Pencemaran sumber air ini baru awal," kata Dani yang menjadi salah satu panelis.

Sedang Kepala Teknis PT SAE, Petto Rashidho Mawajaya beralasan pihaknya telah membangun sejumlah stainer (penyaring air keruh) di hulu dan hilir Sungai prukut. Selain itu, kolam pengendap (sediment pond) juga telah dibuat untuk menampung sedimen. Hanya saja, ia katakan, curah hujan yang tinggi menggelontorkan material tanah terlalu besar yang tak terhindarkan masuk ke dalam aliran sungai Prukut.

"Kami terus melakukan penanggulangan. Sejauh ini kami sudah menampung 26 keluhan warga yang terdampak air keruh. Untuk luasan akses jalan tahap pertama ini kami akan membuka 5,3 km, tapi proyek kami hentikan

dulu karena ada dampak air keruh," kata Petto yang juga sempat menyinggung bahwa saham PLTB Baturraden ini 75 persen dimiliki Jerman dan 25 persen pengusaha nasional dalam rentang waktu 30 tahun. (mdk/cob)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Lubang Misterius di Blitar Isap Air Sungai hingga Kering
Lubang Misterius di Blitar Isap Air Sungai hingga Kering

Dari hasil pengecekan, diketahui bahwa diameter lubang 1,5 meter dan kedalaman lebih dari 10 meter.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini Banjir Bandang Grobogan, Arus Air Sangat Deras Hingga Sebabkan Jalan Lumpuh Total
Potret Terkini Banjir Bandang Grobogan, Arus Air Sangat Deras Hingga Sebabkan Jalan Lumpuh Total

Banjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol

Baca Selengkapnya
Macet Parah Akibat Proyek Galian Saluran Air di Pondok Pinang Jaksel, Pedagang Mi Ayam Mengeluh Omzet Menurun 50 Persen
Macet Parah Akibat Proyek Galian Saluran Air di Pondok Pinang Jaksel, Pedagang Mi Ayam Mengeluh Omzet Menurun 50 Persen

Proyek perbaikan saluran air itu dilakukan di ujung Jalan Ciputat Raya dengan Jalan RA Kartini, Kecamatan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Baca Selengkapnya
Potret Derita Warga Parung Panjang, Pasrah Lewati Jalan Rusak Bertahun-Tahun
Potret Derita Warga Parung Panjang, Pasrah Lewati Jalan Rusak Bertahun-Tahun

Tampak sejumlah kendaraan berlalu-lalang di atas jalan yang penuh dengan kubangan air.

Baca Selengkapnya
Kapolri Beberkan Biang Kerok Penyebab Macet 12 Kilometer saat Mudik di Jalur Sumatera
Kapolri Beberkan Biang Kerok Penyebab Macet 12 Kilometer saat Mudik di Jalur Sumatera

Jalan lintas Sumatera terpantau macet parah sepanjang 12 kilometer pada Jumat (5/4) sore.

Baca Selengkapnya
Potret Terkini Pembangunan Jalan Tembus Blora-Ngawi, Seperti Jalan Tol di Tengah Hamparan
Potret Terkini Pembangunan Jalan Tembus Blora-Ngawi, Seperti Jalan Tol di Tengah Hamparan "Bukit Teletubbies"

Jalan tembus itu melewati tengah ladang jagung berbukit dan hutan jati.

Baca Selengkapnya
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu
Material Banjir Lahar Semeru Tutup Jembatan Limpas, Aktivitas Warga Terganggu

Anak-anak terpaksa digendong warga agar sepatu dan baju mereka tidak basah saat melintasi sungai Regoyo.

Baca Selengkapnya
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan
Polisi Usut Dugaan Korupsi PTPN XIII Alih Fungsi Lahan

Dugaan korupsi tersebut telah ramai dibicarakan di media sosial

Baca Selengkapnya
Rugikan Negara Rp1 T, Duduk Perkara Eks Dirjen KA Prasetyo Korupsi Proyek di Medan Bikin Jalur Rel Mangkrak
Rugikan Negara Rp1 T, Duduk Perkara Eks Dirjen KA Prasetyo Korupsi Proyek di Medan Bikin Jalur Rel Mangkrak

Bukan hanya negara mengalami kerugian saja, pembangunan rel jalur Besitang-Langsa pada akhirnya tidak dapat berfungsi.

Baca Selengkapnya
100 Km Jalan Jateng Rusak Akibat Banjir Termasuk Demak-Kudus, Perbaikan Dikebut Jelang Mudik
100 Km Jalan Jateng Rusak Akibat Banjir Termasuk Demak-Kudus, Perbaikan Dikebut Jelang Mudik

BBPJN mulai memperbaiki kondisi Jalan Pantura Demak-Kudus, yang rusak karena banjir.

Baca Selengkapnya
Dua Kecamatan di Lumajang Terisolir Dampak Banjir Lahar Semeru
Dua Kecamatan di Lumajang Terisolir Dampak Banjir Lahar Semeru

Warga yang berada di dua lokasi terisolir ini tidak bisa pergi ke mana-mana. Sebab, akses menuju lokasi tersebut terputus total dari dua arah sekaligus.

Baca Selengkapnya
Warga Sumedang Protes Jalan Rusak, Akibat Dilintasi Truk Proyek
Warga Sumedang Protes Jalan Rusak, Akibat Dilintasi Truk Proyek

Sering dilewati truk pengangkut material proyek, dampak buruk dirasakan masyarakat dan lingkungan di Sumedang

Baca Selengkapnya