PMK di Palembang Disinyalir Berasal dari Lampung
Merdeka.com - Tiga sapi di Palembang, Sumatera Selatan, terpapar penyakit mulut dan kuku (PMK). Sapi yang terpapar diketahui berasal dari Lampung.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Palembang Sayuti mengungkapkan, sapi yang terpapar penyakit itu berada di Kecamatan Ilir Barat I, dua di antaranya terpaksa dipotong untuk mencegah penularan ke sapi lain. Sapi tersebut diketahui didatangkan dari Lampung lalu transit ke Ogan Ilir dan barulah masuk ke Palembang.
"Sapinya dari Lampung, dari situlah kita dapati kasus PMK," ungkap Sayuti, Selasa (31/5).
-
Siapa yang beternak sapi di Jakarta? Hidup di perkotaan padat seperti Jakarta, hampir mustahil rasanya merintis usaha peternakan. Namun, hal yang tidak mungkin itu justru bisa dimentahkan oleh Abdul Latif.
-
Kenapa sapi di TPA Putri Cempo berbahaya? Sapi-sapi tersebut dinilai tidak layak konsumsi karena dagingnya mengandung timbal di atas ambang batas.
-
Dari mana asal Sapi Gumarang? Mulanya, kesenian ini berasal dari Desa Cihideung, Kecamatan Parongpong dan kini telah menjadi ikon di Kabupaten Bandung Barat.
-
Apa aja penyebab kambing Sumut bau prengus? Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan daging kambing menjadi berbau tersebut. Mari kita bahas beberapa faktor utama: 1. Sistem Pencernaan Kambing 2. Kualitas Makanan 3. Kondisi Kesehatan Kambing 4. Proses Penyembelihan 5. Penggunaan Antibiotik
-
Siapa yang punya sapi di TPA Putri Cempo? Sapi-sapi itu merupakan milik warga yang tinggal di sekitar TPA Putri Cempo.
-
Siapa yang terkena seruduk sapi? Sayangnya salah seorang warga seusia paruh baya tak dapat menghindar hingga akhirnya diseruduk sapi tersebut sampai terjatuh.
Menurut dia, PMK menjadi ancaman bagi peternak dan perhatian pemerintah setempat. Karena itu, pihaknya mengambil kebijakan melakukan pembatasan terhadap sapi yang masuk ke Palembang sebagai pencegahan penularan secara dini.
Selain itu, pengawasan ketat diberlakukan dengan tindakan penyekatan. Termasuk wilayah zona hijau, sapi yang masuk harus mengantongi surat keterangan kesehatan hewan dari pejabat otoritas setempat sebelum masuk ke Palembang dan selanjutnya isolasi selama 14 hari.
Untuk realisasinya, kini tinggal menunggu surat keputusan (SK) Wali Kota Palembang terkait teknis pelaksanaan dan satuan tugas yang ditunjuk. SK itu menjadi regulasi satgas dalam menjalankan tugasnya.
"Pengawasan perlu dilakukan dengan ketat, pembatasan juga penting walaupun kebanyakan sapi didatangkan dari luar kota. Penyemprotan disinfektan di peternakan diintensifkan," ujarnya.
Sekretaris Daerah Palembang Ratu Dewa meminta unsur pemerintahan hadir dalam mencegah penyebaran PMK. Camat dan lurah yang mengetahui wilayah pemerintahan mesti rutin monitor setiap pergerakan sapi.
"Apalagi permintaan sapi sekarang sedang tinggi-tingginya karena menjelang Idul Adha. Karena itu perlu disikapi agar masyarakat tidak khawatir," kata dia.
Diakuinya, kebutuhan sapi di Palembang masih bergantung pada daging dari luar, bahkan daging beku impor. Pembatasan pasokan otomatis akan berdampak pada perdagangan dan industri.
"Setiap kebijakan ada konsekuensinya, kami mencari yang dampaknya tidak terlalu besar, kita cari jalan keluarnya," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepada peternak, apabila ada ternak yang muncul gejala LSD, diimbau untuk segera dilakukan vaksinasi.
Baca SelengkapnyaTotal ada 13 sapi milik warga yang mati secara mendadak.
Baca SelengkapnyaMeski sudah berulang kali menjadi sorotan, masih ada saja sapi-sapi yang digembalakan di Tempat Pembuangan Akhir Putri Cempo Solo.
Baca SelengkapnyaPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak menjadi ancaman bagi para peternak. Rupanya, penyakit itu bisa diobati dengan tanaman kangkung.
Baca SelengkapnyaKapolres menerangkan bahwa pengungkapan kasus sindikat pencurian ternak ini merupakan komitmen untuk menjaga Kamtibmas di masa tahapan Pilkada.
Baca SelengkapnyaPetugas juga melaksanakan pemeriksaan dokumen lalu lintas, serta pengawasan terkait kelayakan TPnHK.
Baca SelengkapnyaHasil tracking Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Jateng tidak ditemukan kasus penularan dari hewan ke manusia yang terjadi di Wonogiri.
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023 ini, ada hampir 4.000 kasus gigitan hewan rabies di Sumut.
Baca SelengkapnyaKorban antraks ikut menyembelih dan memakan sapi yang sudah mati.
Baca SelengkapnyaKambing-kambing ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mata tercongkel dan kaki terpotong.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, Pemkab belum menetapkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit antraks.
Baca Selengkapnya