Polda Jabar Luncurkan Program SIM D
Janji Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus untuk memfasilitasi kaum disabilitas dalam memiliki SIM D akhirnya dipenuhi.
Janji Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus untuk memfasilitasi kaum disabilitas dalam memiliki SIM D akhirnya dipenuhi.
Acara itu dihadiri Ketua Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Jawa Barat Adik Fachroji dan jajaran pengurus.
Program pembuatan SIM D bagi kalangan difabel merupakan bagian dari rangkaian acara Launching "Ruangan Khusus Disabilitas" di Satpas Polrestabes Bandung. Seusai meresmikan Ruangan Khusus Disabel, Kapolda juga melakukan peninjauan sarana dan prasarana pelayanan penerbitan SIM D bagi kaum disabilitas.
Selain itu, Kapolda yang didampingi sejumlah pejabat utama antusias menyaksikan kemahiran seorang difabel dalam ujian praktik dengan mengendarai sepeda motor roda tiga.
Sebanyak 27 difabel daksa anggota PPDI Jawa Barat mengikuti proses pembuatan SIM D di Satpas Polrestabes Bandung. Menurut Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Ibrahim Tompo, program pembuatan SIM bagi kalangan difabel akan dilaksanakan di seluruh Polres di wilayah Polda Jawa barat.
Program ini mengacu pada UU No 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Raya serta Perpol No 5 Tahun 2021 tentang Penerbitan dan Penandaan Surat Izin Mengemudi. SIM D ini diperuntukkan bagi kalangan difabel saat berkendara di jalan raya. Mereka diberikan ruang kesempatan menggunakan motor di jalan raya dengan memiliki SIM D," ujar dia.
Ketua PPDI Jawa Barat Adik Fachroji mengatakan, program pembuatan SIM D ini merupakan kado terbesar bagi kalangan difabel yang akan merayakan Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang dirayakan setiap tanggal 3 Desember.
Ia memberikan apresiasi kepada Polda Jawa Barat yang memfasilitasi sebanyak 400 anggota difabel daksa untuk memiliki SIM D. "Ini sungguh kado terbesar bagi kami yang akan merayakan HDI tanggal 3 Desember nanti. Terima kasih Bapak Kapolda atas kebaikannya. Program ini pasti bermanfaat bagi anggota kami," tutur dia.
Perasaan gembira juga diungkapkan Usin (39), difabel yang mengikuti program pembuatan SIM D. Warga Kelurahan Karasak, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung ini mengaku bersyukur bisa memiliki SIM D setelah enam tahun menunggu.
Bapak satu anak ini mengaku sejak 2018 sudah mengendarai sepeda motor roda tiga. Sepeda motor yang dirancangnya sendiri ini menjadi tumpuan baginya dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. "Motor roda tiga ini sangat membantu kami dalam beraktivitas," kata pria yang berprofesi sebagai montir sepeda motor roda tiga.
Meski sudah enam tahun mengendarai sepeda motor roda tiga, Usin mengaku belum puas lantaran tak memiliki SIM D. Ia ingin disejajarkan dengan pengendara motor lainnya yang telah memiliki SIM C.
Dengan adanya program ini, ia sangat bersyukur karena memiliki SIM D. "
Saya pernah ditilang di jalan saat mengendarai sepeda motor. Terus terang saat itu saya melanggar lalu lintas. Namun pak polisi yang bertugas saat itu hanya memberikan teguran dan arahan. Jadi tidak sampai ditilang. Malu sebenarnya naik motor tapi tak punya SIM,"’ ujar dia.
Para penyandang disabilitas (tuna daksa) yang tergabung dalam Perkumpulan Penyandang Disabilitas Indonesia (PPDI) Jawa Barat patut bersyukur. Pasalnya Polda Jawa Barat memfasilitasi sebanyak 400 difabel memiliki Surat Izin Pengemudi (SIM) D sepeda motor roda tiga .
"Kami fasilitasi bagi penyandang disabilitas tuna daksa anggota PPDI Jawa Barat untuk bisa memiliki SIM D. Dan ini sudah diatur dalam UU No 22 tahun 2009 serta Perpol No 5 Tahun 2021 ," kata Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Akhmad Wiyagus, Kamis (23/11).
Kapolda menyampaikan hal itu dalam acara audiensi PPDI Jawa Barat di Mapolda. Dalam acara tersebut, Kapolda didampingi Wakapolda Brigjen Pol Bariza Sulfi dan sejumlah pejabat utama. Jajaran PPDI Jawa Barat dipimpin Ketua Umum Adik Fachroji dan Sekretaris Yurisman Tanjung. Silaturahmi jajaran PPDI Jawa Barat ini berkaitan dengan rencana kegiatan menyambut Hari Disabilitas Internasional (HDI) yang jatuh pada tanggal 3 Desember 2023.
Program imi diikuti oleh 12 orang yang berasal dari kelompok rentan dalam hal ini ibu rumah tangga, perempuan putus sekolah dan penyandang disabilitas.
Baca SelengkapnyaGanjar melibatkan penyandang disabilitas di setiap penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan.
Baca SelengkapnyaAkses bagi para penyandang disabilitas di Kota Denpasar masih terbatas.
Baca SelengkapnyaSelanjutnya, Gibran memberi sinyal agar Selvi turun ke panggung.
Baca SelengkapnyaBerbagai program pemberdayaan masyarakat dijalankan di desa yang terletak di lereng Gunung Ijen.
Baca SelengkapnyaAnggota TPN Ganjar-Mahfud Achmad Baidowi membocorkan salah satu program unggulan Ganjar-Mahfud di pilpres 2024
Baca SelengkapnyaSunarman juga mengapresiasi sosialisasi ini. Dengan harapan penyandang disabilitas semakin familiar dengan layanan praktis yang disediakan pemerintah.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI memberikan berbagai program bantuan sosial. Di antaranya program pangan bersubsidi, Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Mahasiswa Unggul.
Baca SelengkapnyaMenurut Anies, melalui Kartu Penyandang Disabilitas akan diberikan banyak manfaat.
Baca Selengkapnya