Polda Kepri Tetapkan 11 Tersangka Kasus Hoaks Selama Tahun 2019
Merdeka.com - Kepolisian Daerah (Polda) Kepulauan Riau selama tahun 2019 ini telah menangani 11 kasus hoaks, dengan menetapkan 11 tersangka. Kabid Humas Polda Kepulauan Riau, Kombes Pol Erlangga, menyatakan 11 kasus tersebut ditangani oleh Polda Kepri, Polres Tanjungpinang, Polres Karimun dan Polresta Barelang, Batam.
"Polda Kepri empat kasus, Polres Tanjungpinang satu kasus, Polres Karimun dua kasus, dan Polresta Barelang Batam empat kasus," kata Erlangga melalui pesan WhatsApp, Kamis (31/10).
Erlangga menyebut pihaknya akan menindak tegas bagi siapapun yang menyebar berita hoaks atau bohong, apalagi yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat Kepri.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Siapa yang menyebarkan video hoaks? Video diunggah oleh akun @margiyo giyo
-
Bagaimana berita hoaks dibuat? Beberapa bahkan menggunakan konten yang dibuat oleh AI atau kecerdasan buatan.
-
Apa yang sedang populer di media sosial? Di media sosial, gambar-gambar artificial intelligence (AI) bertemakan di Disney Pixar tengah digandrungi netizen.
-
Apa yang viral di media sosial? Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
"Penyebaran berita hoaks akan berimplikasi dengan pelanggaran hukum," tegasnya.
Pada era serba digital, kata dia, penyebaran informasi hoaks melalui media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Youtube sangat mudah diakses oleh masyarakat.
"Karena sekitar 60 persen penduduk Indonesia mengakses media sosial," ujarnya.
Maka itu, pihaknya mengimbau masyarakat dapat bersikap dewasa dan bijaksana menyikapinya kabar-kabar yang belum terkonfirmasi kebenarannya.
"Prinsipnya saring sebelum sharing," imbuhnya.
Selain penegakan hukum, Polda Kepri juga gencar melakukan edukasi dalam menangkal hoaks di tengah-tengah masyarakat.
Salah satunya melalui program 'Besembang Bercerite'. Program tersebut digagas oleh Kapolda Kepri, Irjen Polisi Andav Budhi Revianto. Dalam bahasa melayu, Basembang Bercerite merupakan ngobrol santai di suatu tempat.
Kegiatan ini bertujuan silaturahmi antara kepolisian dengan pemangku kepentingan dan tokoh agama, tokoh masyarakat serta tokoh adat guna penyampaian pesan kamtibmas terkait situasi nasional, regional secara global.
"Salah satu pesan yang selalu disampaikan ialah menangkal hoaks, radikalisme, dan terorisme. Kemudian menciptakan situasi aman, damai, dan kondusif," ujar Erlangga.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar platform ini paling banyak sebar hoaks terlebih jelang pemilu.
Baca SelengkapnyaYouTube menjadi tempat penyebaran hoaks terbanyak dengan presentase 44,6 persen.
Baca SelengkapnyaBerita hoaks didominasi oleh isu kesehatan, pemerintahan, penipuan dan politik di luar pada isu-isu lain
Baca SelengkapnyaPenyebaran hoaks Pemilu ditemukan paling tinggi di Facebook.
Baca SelengkapnyaMasyarakat harus memiliki pemikiran kritis dalam membaca berita.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, dia mengakui bahwa temuan hoaks Mafindo jumlahnya lebih sedikit dari banyaknya hoaks yang tersebar.
Baca SelengkapnyaMenurut Bery, hoaks menggunakan kecerdasan buatan memang sudah cukup meresahkan.
Baca SelengkapnyaTim cek fakta independen antara lain Mafindo, Perludem hingga AFP Indonesia.
Baca SelengkapnyaBeberapa jam setelah serangan Hamas ke Israel, X atau Twitter dibanjiri video dan foto hoaks serta informasi menyesatkan tentang perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaPolisi memantau dan mendeteksi konten-konten hoaks yang dapat mengganggu keamanan dan ketertiban masyarakat.
Baca SelengkapnyaSeptiaji mengatakan acara ini mengumpulkan lembaga penyelenggara pemilu, pemerintah, pakar, rekan media, hingga masyarakat sipil guna mencari solusi
Baca SelengkapnyaDisinformasi yang bersumber dari platform media sosial merembes ke forum-forum personal seperti whatsapp group.
Baca Selengkapnya