Polda NTT Temukan Banyak Rumah Sakit di Kupang Tidak Maksimal Urus Sampah Medis
Merdeka.com - Masih banyak rumah sakit di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), yang belum mengelola dengan baik sampah-sampah medisnya. Hal ini ditemukan saat Subdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda NTT, melakukan pengawasan terhadap penanganan limbah medis, Selasa (15/2).
Kasubdit IV Tipidter Ditreskrimsus Polda NTT, Kompol Theodorus Priyo Santosa mengatakan, pihaknya melakukan pengawasan terhadap penanganan limbah medis, dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19, demam berdarah dengue (DBD) maupun penyakit lainnya.
“Kami lakukan pengawasan terhadap penanganan limbah medis dalam rangka pencegahan berbagai penyakit, di sejumlah rumah sakit di Kota Kupang," jelasnya.
-
Dimana pengecekan dilakukan? Pengecekan tersebut dilakukan di SPBU simpang PT Kelurahan Pangkalan Kasai, Kecamatan Seberida dan agen elpiji, PT Tendano.
-
Kapan pendaftaran pemantau Pilkada 2024 dimulai? Anggota KPU RI Yulianto Sudrajat mengungkapkan bahwa pendaftaran pemantau Pilkada 2024 sudah dimulai pada Selasa (27/2).
-
Di mana polusi Tangsel dipantau? Dikatakan Wali Kota Tangerang Selatan, Benyamin Davnie, pihaknya telah memfokuskan pemasangan alat pemantau kualitas udara di 12 titik pantau sebagai upaya pengawasan polusi. “Ini akan difokuskan pada titik pantau seperti di sektor transportasi, sektor industri, permukiman atau perkantoran, ini ditekankan pada pemeriksaan emisi, terutama gas buang dari kendaraan,“ kata Benyamin, mengutip YouTube SCTV Banten, Senin (14/8).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Kapan PPK mulai menjalankan tugasnya? Batas awal masa kerja PPK dimulai pada saat ditetapkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) setelah dilakukan proses seleksi PPK.
Menurut Theodorus Priyo Santosa, pengawasan itu dimulai sejak 7-13 Februari mendatang, mulai dari koordinasi hingga pengecekan tempat penyimpanan sementara (TPS) limbah medis di rumah sakit.
“Kami temukan terdapat pengelolaan limbah medis yang belum maksimal," ungkapnya.
Theodorus Priyo Santosa menjelaskan, jumlah limbah medis yang dihasilkan rumah sakit dalam sehari seperti, rumah sakit Siloam Kupang mencapai kurang lebih 100 Kilogram perhari, dengan jenis limba infeksius.
Sementara di rumah sakit Dedari Kupang jumlah limbah infeksius perharinya kurang lebih 31 Kilogram. Di rumah sakit Boromeus Kupang memiliki incinerator kurang lebih 10-11 Kilogram.
Rumah sakit W. Z. Yohanes Kupang kurang lebih lima kilogram limbah infeksius. Rumah sakit Leona Kupang limbah infeksius kurang lebih 50 kilogram perhari.
Rumah sakit Jiwa Naimata kurang lebih lima kilogram limbah Infeksius. Rumah sakit Mamami limbah sampah Infeksius dan covid perhari kurang lebih 7-8 kilogram
Rumah sakit S.K Lerik Kupang memiliki incinerator, limbah sampah Infeksius kurang lebih perharinya 50-60 kilogram.
“Pengelolaan limbah B3 medis rumah sakit di wilayah Kota Kupang belum maksimal karena hanya terdapat dua jasa transportir satu incinerator yang beroperasi saat ini," tutupnya. (mdk/ded)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian LH meminta, pemerintah daerah di seluruh Indonesia segera memperbaiki pengelolaan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) sampah.
Baca SelengkapnyaAPD itu pun sekali pakai yang nantinya akan dilebur bersama insinerator.
Baca SelengkapnyaPemeriksaan kinerja terperinci merupakan tindak lanjut dari deteksi isu-isu permasalahan sampah, pada pemeriksaan pendahulu oleh perwakilan BPK Kaltara.
Baca SelengkapnyaBerikut potret instalasi medis modern milik TNI dalam KTT AIS Forum 2023.
Baca SelengkapnyaOIKN menyediakan tempat pembuangan sampah reuse, reduce, dan recycle (TPS3R) dan tempat pengolahan sampah terpadu (TPST).
Baca SelengkapnyaPerlu ada integrasi yang serius dalam pengelolaan sampah di daerah
Baca SelengkapnyaMoeldoko mewanti, jangan sampai ada keteledoran dalam memberikan layanan kesehatan bagi petugas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPengelolaan sampah menjadi tindakan darurat yang harus segera dilakukan
Baca SelengkapnyaDari 45,64 persen tersebut, sebanyak 4,17 persen atau 190 puskesmas di Indonesia tak memiliki dokter.
Baca SelengkapnyaPemkab Bantul akan memaksimalkan tempat pembuangan di masing-masing kelurahan sebagai tempat penampungan sampah sementara
Baca SelengkapnyaPerintah itu guna mencegah terulangnya tragedi kelam saat Pemilu 2019.
Baca SelengkapnyaKondisi Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti makin parah. Volume sampah di sana sudah mencapai 15.434.994 meter kubik
Baca Selengkapnya